5.Aica Aibon, Nempel Sampai Ke Hati!

10.5K 939 67
                                    

Haiiii... Selamat malam 💕💕💕

Langsung happy reading aja ya 😘😘

🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸

Akhirnya setelah hampir 16 jam duduk, makan dan tidur di dalam pesawat kebanggaan Bangsa Indonesia, Aleeza bisa bernafas lega. Pesawat itu mendarat juga dengan sukses di Bandara Internasional Heathrow, London.

Dengan begitu banyaknya pesanan barang branded dari para kliennya yang khusus meminta Aleeza untuk berbelanja di London, akhirnya Aleeza berangkat juga di pagi hari setelah pesta ulang tahun Opung Doli. Malam itu juga Aleeza meninggalkan Clement yang mengamuk karena dirinya bersedia diantar pulang oleh Dandy, sahabat Abang Andrew yang baru diperkenalkan padanya.

Clement sempat menariknya ke toilet dan menciumi dengan menggebu-gebu. Aleeza bertahan malam itu dan berkeras untuk pulang yang mengakibatkan kepala Clement mulai berasap.

"Kau mau membunuhku ya, Nol?!" Clement menyatukan dahi mereka.

"Mana mungkin aku membunuh daddy-nya anakku?" Aleeza tersenyum lebar dan mengelus pipi Clement yang mulai ditumbuhi janggut.

Clement semakin kepanasan melihat senyum Aleeza. "Bagaimana nasib juniorku, Sayang?"

"Sayang? Memangnya hubungan kita apa ya?" goda Aleeza. "Lagipula si junior akan langsung tidur begitu kau siram dengan air es!" Aleeza sengaja menempelkan bibirnya pada bibir Clement dan langsung melepaskannya.

"Sudah ya, Sayang! Adek pulang dulu dengan Abang Dandy!"

"Jangan coba-coba flirting dengannya, Liz! Ingat perjanjian kita!"

Aleeza hanya tertawa dan meninggalkan Clement yang marah-marah sambil meninju dinding toilet itu.

Jadi malam itu mereka berpisah dan Dandy mengantarnya tepat sampai di depan rumah. Well, sejujurnya pria itu tampan, walaupun tidak setampan Clement dan juga tinggi tentunya. Dandy juga humoris dan suasana di dalam mobil tidak sesepi ketika dirinya bersama Clement.

See, dia kembali membandingkan pria lain dengan Clement. Pertanyaannya, ada apa dengan dirinya sekarang? Kenapa semua kriteria itu harus merujuk pada Clement? Aleeza menggelengkan kepalanya sambil memandangi barisan penumpang yang antri untuk turun.

Lupakan dulu Clement, Liz! Semoga saja London bisa merubah moodnya menjadi lebih baik. Dan semoga si banci kaleng, sahabat kesayangannya juga menjemputnya tepat waktu.

🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼

Clement mendesah kesal ketika Delia merangkul tangannya dan mencium pipinya. Sungguh aneh tapi nyata sejak dirinya menghabiskan malam dengan Aleeza, sosok Delia perlahan-lahan lenyap ditelan bumi.

Saat ini mereka baru saja menyelesaikan tugas penerbangan mereka dan berakhir di London. Sesuai jadwal mereka akan menghabiskan 2 hari ke depan di kota bersejarah ini, lalu baru kembali ke Jakarta. Biasanya Delia yang akan menemaninya di negara manapun mereka singgah, tapi entah kenapa nafsunya turun hingga ke titik nol di hadapan gadis itu. Cukup sudah 4 bulan bersama gadis ini dan sudah saat untuk say goodbye.

Delia masih bergelayut di lengan Clement sambil menarik kopernya tapi pikiran Clement malah tertuju pada sesosok bahenol yang selama 2 minggu ini meresahkan hatinya. Dia masih kesal karena Aleeza pulang bersama pria yang entah siapa namanya itu dan tidak bisa dihubungi keesokan harinya. Padahal Clement tidak bisa tidur sepanjang malam dan malah memeluk erat bra Aleeza yang dia temukan terdampar di sofa. Rasanya memalukan! Dia seperti pria cabul yang menciumi bra milik wanita yang dicintainya.

CLEMENT - Penerbangan Menuju Hatimu (END)حيث تعيش القصص. اكتشف الآن