7. Rasa Indonesia Atau Rasa London?

11.7K 939 77
                                    

Haiiii... Good morning...
Semoga sehat2 ya kalian 😄

Happy reading 😘 😘

🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃

Damn! Dia benar-benar menyukai rasa Aleeza. Dengan gelisah, Clement menarik Aleeza yang tertidur pulas ke dalam pelukannya. Ketika Clement mulai merasa nyaman, Aleeza mendorongnya dengan kuat dan dia hampir terjatuh.

Damn! Clement memaki untuk kedua kalinya.

"Nol... Aku nggak bisa tidur kalo nggak peluk kamu..." Clement memohon dan kembali menarik Aleeza dengan suara dengkuran halusnya.

Astaga... apa semua wanita di keluarga besarnya kalau tidur seperti orang mati? Kalau memang iya, ini pasti berasal dari gen Mamanya. Aleeza bahkan tidak bergerak tapi sekalinya dipeluk, wanita itu langsung berontak. Sialan!

Dengan perlahan, Clement kembali meletakkan tangannya di pinggang Aleeza dan memeluknya. Setelah 5 menit menunggu dan Aleeza tidak berontak, Clement menarik nafas lega dan mulai berusaha untuk tidur.

"Aku sumpahin kamu nggak akan bisa tidur selamanya kalau nggak peluk aku!"

Clement terpaku mendengar ucapan Aleeza. Sepertinya si Nol mengingau! Tapi ucapannya sangat meresahkan Clement!

"Aku sumpahin juga pedangmu nggak akan pernah cocok dengan sarung manapun!"

Clement langsung terduduk dan membalikkan tubuh Aleeza. Sialan, si Nol tertidur pulas dan dia nyumpahin gue dalam tidurnya! Itu bibir apa perlu gue cium sampe bengkak ya? Tapi Clement malah menggeram kesal dan membelakangi Aleeza dengan bersidekap.

Sialnya posisi itu hanya bertahan sekitar 10 menit dan kemudian Clement berbalik ke arah Aleeza. Semakin dipandangi, kenapa si Nol kelihatan semakin cantik ya? Seksi amat sih tidur telanjang begitu! Bodo amat kemakan sumpah si Nol, yang penting dia bisa tidur sebelum 'serangan fajar' subuh nanti.

Walaupun tubuh Aleeza termasuk berukuran tinggi besar, tetap saja Clement lebih besar dalam segalanya sehingga dengan mudah dia bisa membawa Aleeza ke dalam pelukannya.

Ini adalah tidur ternyaman sepanjang masa dewasanya.

🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸

Paginya Clement terbangun dengan perasaan bahagia walaupun dia menyesal tidak jadi melakukan serangan fajar karena dia ketiduran tapi tetap saja hatinya bahagia karena si Bahenol tidur di sebelahnya. Dengan senyum lebar, Clement meraba tempat tidur di sebelahnya dan dia langsung terduduk ketika merasakan tempat tidur itu dingin dan kosong.

Clement lompat dari tempat tidur dan mulai mencari ke kamar mandi tapi Aleeza tidak ada. Clement gugup tiba-tiba tapi mendadak lega melihat koper Aleeza yang masih terbuka bersisian dengan kopernya.

Dua lembar Post it berwarna kuning itu tertempel jelas di meja rias dan Clement langsung membacanya dengan geram.

Aku sarapan di bawah bersama Neil dan Tobias.

CLEMENT - Penerbangan Menuju Hatimu (END)Where stories live. Discover now