14. Tak Bisa Ke Lain Hati

10.3K 943 70
                                    

Haiiii... Good morning... Hujan deras ☔☔☔

Happy reading 😘 😘

🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸

Semarah apapun Aleeza, tenaganya sudah terkuras habis karena muntah tadi. Jadi ketika Clement menuntunnya untuk duduk di sisi bathtub sementara pria itu sibuk mengisinya dan memberikan sabun aroma mawar ke dalamnya, Aleeza hanya diam saja.

"Aku tidak pernah bohong sebelumnya, Nol! Tidak kepada siapapun!"

Aleeza memutar kedua bola matanya dengan bosan.

"Karena itu juga Delia tidak bisa melepaskanmu. Terlalu banyak ucapan cinta darimu!" Aleeza mendengus.

"Aku tidak pernah bilang cinta kepada perempuan manapun. Hanya kamu, Aleeza!"

Aleeza tertawa dalam hati. Pernyataan cinta macam apa itu?

"Kau mau mandi sendiri atau kumandikan?" Clement menatapnya penuh harap.

"You wish!" Aleeza mendorong bahu Clement dengan gerakan tangan yang mengusir.

Clement menarik nafas panjang dengan rasa tidak rela. Untuk saat ini dia harus banyak mengalah agar Aleeza tidak menjauh lagi. Clement meraih Aleeza dan memeluknya erat. Dikecupnya bibir Aleeza dan dielusnya perut datar itu.

"20 menit, Nol dan aku akan masuk lagi!"

Aleeza memejamkan matanya sambil menikmati air hangat beraroma mawar itu. Dia bahagia Clement ada di sisinya tapi dia masih bingung dengan tujuan pria itu. Clement tidak mungkin berubah dengan tiba-tiba lalu dengan mudahnya mengucapkan cinta. Rasanya aneh! Aleeza semakin bingung.

Suara handphone yang diletakkan di sisi kepalanya berbunyi. Aleeza melihat nama Bou Kay tertera di layarnya. Mamanya Clement, desisnya.

"Aleeza Sayang..." sapa Kayla dengan riang dari seberang.

"Halo Bou!"

"Liz... sudah ketemu Clement?"

"Sudah Bou. Tuh ada di dapur!"

"Sudah bicara?"

"Belum, Bou! Kan lagi aku cuekin!"

"Bagussss! Jangan dibikin kendor ya, Sayang! Biar dia tahu rasa!"

Aleeza melongo mendengarnya. Astaga... ibu mana yang malah tidak membela anaknya? Tapi semua keluarga tahu Bou Kay memang the best!

"Bou nggak marah?"

"Nggak lah. Bou juga punya anak perempuan dan Bou pernah ngamuk juga sama Jonah dan Rocky waktu mereka macam-macam sama Kak Al dan El."

"Trus aku harus gimana, Bou?"

"Biarkan dia berjuang untukmu tapi jangan lama-lama ya, Sayang. Bou nggak mau calon suamimu itu kena hajar lagi oleh keluarga disini!"

Astaga... Aleeza benar-benar tidak memperhatikan lho saking marahnya. Jangan-jangan memar di sudut matanya karena kena hajar.

"Memangnya Clement dihajar siapa, Bou?"

"Dihajar Daddy di atas ring. Babak belur tuh sebenarnya. Emang dia nggak cerita?"

"Nggak Bou!" Aleeza mulai merasa bersalah.

"Hebat juga si Clement! Pokoknya sebelum cutinya habis, kalian sudah harus menikah ya. Bou dan Mamimu sudah bicara dengan Neil dan Tobias untuk menyiapkan pemberkatan nikah di sana. Tapi jangan bilang-bilang Clement ya. Kamu buat aja dia memohon supaya dia belajar bahwa cinta bukan untuk main-main."

CLEMENT - Penerbangan Menuju Hatimu (END)حيث تعيش القصص. اكتشف الآن