Love Bomb.

4.1K 869 85
                                    

“Gimana? Gue keren, kan?” Tanya Hyunjin sembari menghampiri teman sekamarnya itu setelah tampil bersama Suzy.

Jeongin menunjukkan ekspresi jijiknya, “Ga. Biasa aja.” Balasnya ketus sembari menyuapkan lagi kue coklat tadi ke dalam mulutnya.

Sebuah ide menyebalkan terlintas di kepala Hyunjin, dengan sengaja ia melirik kue coklat di atas meja tersebut. “Kok kuenya lo abisin sendiri?!” Ucap Hyunjinㅡ niatnya hanya bercanda, ia tadi melihat ekspresi lucu Jeongin dari panggung kecil sana.

“KATANYA TADI BUAT GUE!?” Balas Jeongin, ia memukul pelan Hyunjin sembari menunjukkan wajah kesalnya.

Pria bermarga Hwang itu tertawa hingga kedua matanya menyipit dan menyisakan garis, “Bercanda. Serius amat sih.” Ucapnya.

“Lo- ish, asli ya, nyebelin banget!” Jeongin mengumpat, namun kue tersebut tetap meluncur ke dalam mulutnya.

Hyunjin terkekeh gemas, lalu mendekatkan sedikit wajahnya ke arah Jeongin yang sibuk mengunyah kue tanpa memperdulikan keberadaan Hyunjin di hadapannya. “Suapin gue dong.” Bisiknya sembari tersenyum.

Wajah Jeongin sedikit memerahㅡya, hanya sedikit. Ia memotong kue tersebut lalu menyuapkannya masuk ke dalam mulut Hyunjin. Laki-laki berbibir tersebut menerimanya, tersenyum ketika melihat ekspresi Jeongin yang kelihatan seperti orang gugup.

“Manis.” Gumam Hyunjin sembari melirik Jeongin, menyesap minumannya lalu membiarkan rubah kecil itu mengalihkan pandangannya.




••••••





“Lo duluan deh yang pake kamar mandinya.” Balas Hyunjin sembari membereskan kertas-kertas berserakan di atas mejanya. Ia membiarkan Jeongin masuk dan membersihkan dirinya terlebih dahulu.

Laki-laki bertubuh tegap dan tinggi itu mengambil segelas air, lalu menyiramkannya pada tanaman yang terletak di atas meja belajarnya. Kakinya melangkah ke arah balkon, lalu memperhatikan jalanan yang masih ramai.

Pintu kamar mandi berbunyi, Jeongin telah selesai menggunakannya. Hyunjin langsung saja membalikkan tubuhnya dan melangkah kembali masuk ke dalam kamar asramanya. “Air angetnya mati. Dingin banget.” Ucap laki-laki berbehel itu random sembari mengeringkan rambutnya.

Jauh di lubuk hati seorang Hwang Hyunjin, ia menelan ludahnya sendiri. Bagaimana bisa Jeongin hanya mengenakan celana sepaha dan sebuah baju kaos berwarna biru muda. Menggemaskan sekali.

Melamun, hal bodoh tersebut dilakukan Hyunjin karena ia terlalu fokus dengan paha putih Jeongin yang terekspos dengan bebasnya. Laki-laki bermarga Yang itu mengerinyitkan bahunya, tadinya ia ingin protes. Namun-

“BANGSAT, KECOAAAAA! HUHUHU MAMA.” Pekik Hyunjin tiba-tiba ketika hewan menggelikan tersebut berjalan di kakinya.

Hyunjin dengan refleks memeluk Jeongin dari belakang dan memejamkan matanya sembari menggerak-gerakan kakinya. Ia berfikir bahwa kecoa tadi masih menempel di kakinya itu.

“HAHAHAHAHAHAHAHAHAHAH, BODOH.” Tawa Jeongin pecah, ia mendorong Hyunjin pelan hanya untuk melanjutkan tawanya sembari memegangi perutnya.

“Asli deh, Ya Tuhan.” Ucap Hyunjin kesal, ia langsung mengambil handuknya dan berlalu masuk ke dalam kamar mandi begitu saja. Membiarkan Jeongin melanjutkan tawanya, bagi laki-laki imut itu Hyunjin terlalu lucu! Sungguh!

Bahkan dari dalam kamar mandi itu, Hyunjin masih bisa mendengar gelak tawa Jeongin karena dirinya yang tiba-tiba terkejut karena kakinya dijadikan jalur serangga- hewan menggelikan itu lewat. Membuat Hyunjin ingin mencuci kakinya dengan air sebanyak tujuh kali.

Tiba-tiba hening, 20 menit ketika Hyunjin menyelesaikan kegiatan membersihkan tubuhnya, ia mendapati Jeongin tertidur begitu saja di atas ranjangnya sembari memeluk bonekaㅡdan ponselnya yang masih menyala, tidak terkunci. Ia menarik selimut babyblue milik pria itu dan mengambil ponselnya. Tidak, Hyunjin hanya mengunci ponsel tersebut dan meletakkannya di atas nakas.

Laki-laki bermarga Hwang itu mengambil ponselnya, lalu mengetikkan beberapa pesan dan meletakkannya di atas nakas. Ia ikut menyelami alam mimpi bersama seorang pemuda lucu yang baru saja membuat jatuh ke lubang salah yang dianggap normal bagi orang-orang pada masa ini, lagi.

SEE SAW.Onde histórias criam vida. Descubra agora