02. GHALI SANJAYA

3K 98 4
                                    

Dian melirik nama tag di baju cowok itu ternyata namanya Ghali sanjaya setahunya Ghali adalah ketua osis Sma Merah putih.

"Lo apa-apaan sih?"

"Ikut gue kalo lo gak mau gue lapor ke Bu Rahma biar hukuman lo ditambahin." Ghali kembali menarik tangan Dian.

Mereka berhenti di depan gudang Ghali membuka pintu gudang kemudian melangkah masuk Ghali mengambil sapu dan dengan santainya melemparkannya pada Dian yang terdiam di ambang pintu dengan sigap Dian menangkapnya.

"Bersihin gudangnya" Titah Ghali. Mau tak mau Dian membersikan gudang kabur hanya akan membuang tenaga lebih banyak.

Awalnya cowok itu hanya duduk memainkan ponselnya hingga mendengar suara batuk Dian karena debu cowok itu mengambil sapu di dekat pintu.

"Mau gue bantu gak?"

"Mau lah"

Dian menggerutu pelan gudang ini benar-benar berdebu pasti sudah lama tidak dibersihkan gudangnya tidak terlalu luas sehinggah mereka cepat menyelesaikannya.

"Udah selesai kantin yuk." ajak Ghali.

Dian tampak berpikir sejenak ia sebenarnya mau menolak ajakan Ghali karena jika ada yang melihat mereka berdua pasti akan jadi gosip di Sma merah putih dan Dian benar-benar malas akan hal itu tapi berhubung Ghali sudah membantuhnya Dian menerima ajakan Ghali lagi pula ini masih jam pelajaran.

"Ayo." Dian berjalan di belakang Ghali sadar akan itu Ghali langsung membalikan tubuhnya berhadapan dengan Dian.

"Lo bukan bodyguard gue." Ghali menarik tangan Dian agar berjalan di sampingnya Dian kaget ketika merasa ada sesuatu di bahunya.

"Singkirin tangan lo." Dian menatap Ghali tajam ia tidak suka dengan sikap sok akrab cowok ini.

"Gue gak mau." Ghali semakin mengeratkan rangkulannya Dian berjanji tidak akan berurusan lagi dengan cowok sialan ini sesampainya di kantin Ghali melepaskan rangkulannya.

"Ian, lo mau pesan apa?" Tanya Ghali

Ian? Sudah lama sekali Dian tidak mendengar orang memanggilnya dengan sebutan itu.

"Woi, Ian." teriak Ghali menyadarkan Dian dari lamunannya.

"Ehh, apa?."

"Lo mau pesan apa ?."

"Mie ayam."

"Minumnya?."

"Jus jeruk."

"Tungguh disini, biar gue pesanin."

Ghali kembali setelah memesan makanan Cowok itu menaruh tanggannya di dagu menopang wajahnya dengan mata menatap Dian lekat.

"lo gak masuk?." Tanya Dian. Risih dengan cara Ghali menatapnya.

"Lagi free"

"Oh"

Pesanan mereka pun datang Dian memakan makanannya sambil memainkan ponselnya Ghali yang melihat itu langsung menarik ponsel Dian. Dian menatap Ghali tajam bukannya takut cowok itu kembali melanjutkan makannya.

"Kembaliin ponsel gue."

"Enggak, lo habisin makanan lo dulu."

"Lo ap--"

"Makan." Potong Ghali cowok itu menyimpan ponsel Dian di saku seragamnnya.

Dian memakan makananya dengan kesal. Sumpah serapah ia lantunkan di dalam hati gadis itu menahan agar tidak menyumpahi Ghali yang tengah asik menikmati makanannya.

****

Jangan lupa vote dan komen!

She Is MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang