15.SHE IS MINE

713 35 0
                                    

Dion masuk ke dalam rumahnya ia melempar tasnya di atas sofa kemudian ikut menghempaskan tubuhnya.

"Kebiasaan, kalo masuk rumah itu ucapin salam" Veronica menatap anak itu sambil mengeleng-gelengkan kepalanya.

"Lupa. Dian udah pulang?."

"Belum tuh kenapa gak pulang bareng?."

"Dian marah sama aku."

"Kenapa lagi?."

"Aku tampar Dian, Ma."

"Astaga, Dion kamu ini apa-apaan sih kenapa kamu tampar adik kamu apa pernah mama sama papa ajarin kamu buat kasar sama perempuan? terlebih itu adik mamu sendiri."

"Aku gak suka liat Dian dekat sama Dero, Ma. Dia udah nyakitin Dian."

"Tapi gak gitu juga Dion sekarang kamu cari adik kamu habis itu minta maaf Mama gak mau tau kamu gak boleh pulang kalo gak bawa Dian."

"Iya, Ma."

****
Dian menghembuskan asap rokoknya dengan pelan ini adalah rokok kelima yang ia hisap. Pandangannya kosong sampai suara ketukan pintu menyadarkannya.

"Di, gue boleh masuk?." Dian dengan cepat membuang rokoknya lewat jendela yang ia biarkan terbuka.

"Masuk aja." pintu terbuka disana berdiri Raihan sambil menenteng kantong plastik.

"Habis ngerokok lagi?."

"Enggak." Raihan menatap lekat Dian hinggah akhirnya tangannya terulur mengusap pipi Dian yang memar.

"Lo habis berantem?."

"Gak."

"Terus pipi lo?."

"Dion nampar gue." Dian menceritakan semuanya kepada Raihan.

"Wajar kalo Dion ngelarang lo mungkin kalo gue jadi Dion gue juga larang lo deket lagi sama Dero."

"Tapi Dero itu kakak lo."

"Dia udah nyakitin lo dan gue gak suka itu."

Raihan melirik jam yang tergantung didinding 11.58

"Di, lo makan yah pasti lo belum makan." Dian menatap Raihan kemudian menggeleng pelan.

"Gue gak lapar, Han."

"Sedikit aja yah yang penting ada yang masuk ke perut lo."

"Lo gak pulang?."

"Gue gak pulang sebelum lo makan." Raihan membuka bungkus nasi goreng yang sudah dibelinya tadi dan menyodorkannya pada Dian.

"Makan sendiri atau gue suapin?." Dian menghembuskan nafasnya panjang kemudian memakan nasi goreng itu.

*****

"Gue harus cari Dian kemana lagi?." Dion mengacak rambutnya frustasi sejak siang ia mencari Dian ditemani Ghali dan Revan mulai dari apartemen, tempat-tempat yang sering didatangi Dian yang ia ketahui tapi nihil Dian tidak ada disana ia juga sudah menelfon Dian berkali-kali tapi sama sekali tidak diangkat Dian.

"Gue tahu tempat yang kemungkinan besar Dian ada disana"

"Dimana?"

"Basecamp anak lastwolf Dian mungkin ada disana"

"Dari tadi gue udah mikirin itu tapi gue gak tahu dimana basecamp anak lastwolf secara mereka itu tertutup banget"

"Gue tahu"

"Lo tahu dari mana?" Kata Revan yang duduk di belakang.

"Nanti gue cerita kita kesana sekarang" Ghali segera menancap gas menuju basecamp anak lastwolf.

She Is MineWhere stories live. Discover now