08.SHE IS MINE

1.1K 50 0
                                    

Dian sedang duduk di balkon kamarnya. Ia masih memikirkan cowok aneh itu tiba-tiba suara ponselnya menyadarkannya dari lamunannya.

"Halo,Di"

"Kenapa?"

"Ada yang nantangin lo balapan malam ini"

"Siapa?"

"Ketua geng glacier"

"Oh,nanti gue kesana"

Dian memencet tombol merah di ponselnya kemudian masuk kekamar mandi bersiap untuk balapan.

Setelah siap dengan celana hitam,jaket hijau army dan sepatu kets,Dian keluar dari kamarnya sambil mengendap-endap.

"Kamu mau kemana Dian?" tanya Veronica entah sejak kapan sudah ada disana. Dian kaget namun dengan cepat ia merubah ekspresinya menjadi datar.

"Keluar"

"Mama,tahu kamu mau keluar tapi kemana Dian?" Tanya Veronica sedikit emosi sudah beberapa kali ia memperogoki Dian keluar ditengah malam. Baru saj

Dian memilih diam kemudian berlalu keluar rumah menghiraukan panggilan mamanya. Ia tidak mau berdebat.

Dian berjalan kearah garasi kemudian melajukan mobilnya di jalan yang mulai sepih.

Dian memberhentikan mobilnya kemudian masuk ke sebuah rumah bercat gelap dengan halaman luas yang dijadikan tempat parkir mereka menjadikan rumah itu sebagi base camp mereka di dinding banyak gambar gravity dan tulisan besar LAST WOLF.

Terlihat diruang khusus tempat geng last wolf kumpul semua sudah datang Dian memang ikut geng motor bahkan dia adalah leadernya.

"Lo,udah datang gue kangen sama lo udah lama lo gak kumpul" kata cowok yang sedang duduk di sofa kemudian berdiri dan mendekat ke Dian dan memeluk Dian. Dian membalas pelukan cowok itu memang diantara anak last wolf Raihanlah yang paling dekat dengan Dian dan yang paling keras menentang Dian merokok Raihan adalah tangan kanan last wolf.

"Han,lo mau gue mati?"

"Gak" Raihan menggeleng masih tetap memeluk Dian.

"Lo meluk gue erat banget gue susah nafas"

"Sorri. Gue gak sengaja abisnya gue kangen banget sama lo kemarin kenapa pesan gue gak lo balas"

"Jangan percayaitu mah modus" celutuk cowok yang duduk disofa sambil menghisap sebatang rokok.

"Diem lo curut" kesal Raihan.

"Udah-udah langsung cabut"kata Dian sambil melepas jaket boombernya dan menggantinya dengan jaket last wolf.

"Pake jaket kalian jangan sampai ada yang terpisah disana ada geng glacier dan geng bluish takutnya terjadi apa-apa gue gak mau kalian kenapa-kenapa" Dian menatap satu-persatu anggota last wolf.

"Siap,bos" anak last wolf menganguk patuh Dian sangat baik kepada mereka. Jika mereka butuh bantuan pasti Dian pertama turun tangan. Dian membawa banyak perubahan mereka yang dulunya adalah langganan club kini tidak lagi Dian hanya akan mengizinkan jika dirinya juga ikut itupun jarang sekali agar ia bisa membatasi minuman yang mereka minum takutnya mereka membawa kendaraan dalam keadaan mabuk bisa-bisa terjadi kecelakaan. Dian juga melarang mereka untuk tidak terlalu sering memakan makanan instant bahkan ia sendiri yang akan memasakkan mereka makanan yang jelas tidak bisa ditolak karena masakan Dian memang enak.

Dian berjalan kearah garasi dan mengeluarkan motor sport tidak lupa memakai dan helm full face miliknya yang sengaja di simpan disini bahkan keluarganya tidak tahu kalau Dian punya motor yang ia beli dengan uang tabungannya dan ikut geng motor selama ini Dian tidak pernah membawa motornya ke rumahnya. Dian sangat tertutup dia hanya memperlihatkan wajahnya ketika hanya ada anak last wolf jika ada orang lain Dian selalu memakai masker dan topi takut ada yang mengenalinya.

She Is MineWhere stories live. Discover now