12.SHE IS MINE

757 36 0
                                    

Bell pulang berbunyi. Dian keluar dari kelasnya bersama Airin. "Beneran lo mau pulang sendiri? Lo pulang sama gue aja."

"Gue bisa pulang sendiri atau pulang bareng Dion."

"Tapi dia kan lagi latihan basket."

"Gue bisa nunggu."

"Yaudah. Kalo gitu gue duluan ya." Dian mengaguk dan berjalan sendiri di koridor yang sudah sepih.

Dian berhenti di halte sekolah dan duduk disana, gadis itu mengambil ponselnya disaku seragamnya ingin memesan ojek online sayangnya ponselnya lowbat gara-gara ia gunakan untuk bermain game sewaktu jam pelajaran tadi terpaksa Dian harus menungguh Kendaraan umum yang lewat.

Sudah sejam lebih Dian duduk di halte namun sama sekali tidak ada kendaraan umum yang lewat langit tampak mendung sebentar lagi turun hujan namun Dian masih setia duduk di halte sekolah.

Terdengar suara mobil mendekat dan berhenti di depan Dian ia mendongakan kepalanya menatap orang yang baru saja keluar dari mobil itu. Orang itu adalah Ghali. Butuh waktu lama untuk memutuskan menemui Dian sebenarnya sejak tadi ia sudah memperhatikan Dian dari jauh ia mengesampingkan egonya kemudian memilih menghampiri Dian.

"Gue anterin pulang udah mendung bentar lagi hujan."

"Gak. Gue bisa pulang sendiri."

"Yaudah gue temanin lo disini." Dari jauh Dian  melihat orang yang sedang mengendarai motornya Dian sangat mengenalnya itu Raihan. Raihan mendekat dan memberhentikan motornya di depan mobil Ghali ia melepaskan helm full facenya. Ghali yang sejak tadi diam menatap kearah Raihan cowok yang pernah ia lihat pergi bersama Dian.

"Di, lo ngapain masih disini? Bentar lagi hujan ayo gue anterin lo pulang"

"Han, kok lo bisa disini?" Bukanya menjawab Dian malah bertanya ke Raihan

"Cuma kebetulan lewat doang terus gue liat lo yaudah gue kesini. lo sendiri ngapain masih disini? Bukannya sekolah lo udah dari tadi pulang ?."

"Nunggu, kendaraan umum."

"kenapa lo gak nelpon gue biar gue jemput."

"Hp gue lowbat."

"Kebiasaan, yaudah biar gue anterin pulang."
Dian melirik sekilas Ghali yang masih duduk disampingnya Dian menganguk.

Raihan melepaskan jaketnya dan meletakannya dipunggung Dian.

"Pake"

"Makasi"

Tanpa berpamitan kepada Ghali Dian pergi begitu saja bahkan ketika masih mendapati Ghali menatapnya Dian segera memeluk Raihan.

"Cowok yang disamping lo tadi siapa? kok gue kayak kenal."

"Ghali, ketua geng glacier."

"Lo ada hubungan apa sama dia?."

"Dia temen kecil gue."

"Tapi kenapa gak pamitan sama dia tadi."

"Gue lagi marahan sama dia." Raihan mengangukan kepalanya tidak bertanya lagi.

"Ehh, Han kita mampir dulu ya di mall,l gue mau nyari kado buat Ara."

"Ara bilang gak usah."

"Gak papa. Ara itu udah gue anggap sodara gue."

"Oke. Mall dekat rumah lo aja"

***

Ghali duduk dibalkon kamarnya sambil menghisap sebatang rokok. "Sejak kapan lo ngerokok lagi ?."
Ghali terkejut dengan kedatangan Gatra yang tiba-tiba duduk di sampingnya.

She Is MineWhere stories live. Discover now