6

12.3K 1.5K 69
                                    

"Dek, liat Doyoung?"

Gue menoleh ke manusia yang berdiri didepan gue ini. Mengerutkan kening.

"Emang dia nggak ada kuliah ya hari ini?"

"Harusnya ada. Tapi gue nggak ada ngeliat dia sama sekali hari ini."

Taeyong mengacak rambutnya gelisah. Gue menggaruk kepala gue yang sebenernya gak gatel. Bingung, gue mencoba menelponnya. Tiga kali panggilan, tiga tiganya gak dijawab.

"Gue gaktau nih kak dia kemana. Dari kemaren sore dia emang gak ada kabar. Ini juga gue telponin gak ngangkat."

"Kalo dia ada kabar, suruh dia ngehubungin gue ya, dek?"

Gue mengangguk sebelum gue membereskan barang barang gue dan berjalan menuju parkiran.

🖤🖤🖤

Gue memarkirkan mobil gue di depan rumah berpagar hitam. Setelah mengambil dompet dan hp dari tas, gue pun keluar dari mobil.

"Assalamu alaikum."

Gue mengetok pintu depan rumah putih tersebut. Tidak ada jawaban. Gue mengintip kearah garasi rumah tersebut. Hanya ada mobil tante dan Taeyeon. Motor orang yang gue cari malah nggak ada. Apa dia nggak dirumah?


Gue mengetuk sekali lagi sampai akhirnya seorang perempuan membuka pintu rumah.

"Wa alaikum salam. Ih kok kesini nggak bilang bilang sih?!"

Gue nyengir sebelum menyambut pelukan Taeyeon. "Sehat mbak?" Tanya gue.

"Sehat alhamdulillah. Mau jenguk Doyoung ya?"

Gue yang tadinya senyum langsung mengerutkan kening mendengar kalimat Mbak Taeyeon barusan. Jenguk?

"Emang Doyoung sakit, Mbak?"

"Loh Doyoung nggak bilang sama kamu? Dia kemarin sore ditabrak mobil. Tuh anaknya dikamar lagi tidur."

Seketika kepala gue pusing.

🖤🖤🖤

"Dek."

Gue masih duduk di tepi kasur, menatap Doyoung yang lagi terbaring dengan kaki yang dibalut gips dan lengan berbalut kain kasa.

"Nggak papa, Dek. Doyoungnya nggak kenapa kenapa kok ini. Aku kirain Doyoung nya ngasih tau kamu. Shock ya?"

Gue merasakan Mbak Taeyeon mengelus pundakku pelan. Gue tetep memandang orang didepan gue tajam tanpa mengeluarkan sepatah kata apapun.

"Udah mbak biar aku aja yang ngomong sama dia."

Taeyeon memandang Doyoung, menyampaikan permintaan maaf nya kemudian menutup pintu kamar.

Doyoung kembali memandang gue yang sama sekali nggak mengubah ekspresi muka gue dari pertama kali gue memasuki kamarnya. Apa ya? Gue tu kayak marah, sedih, khawatir, takut. Semuanya bercampur jadi satu ketika gue mendengar Doyoung mengalami kecelakaan kemarin sore.

"Aku nggak bermaksud buat nyembunyiin keadaan aku dari kamu," Doyoung memulai penjelasannya.

"Kemaren aku baru mau pulang abis kelas. Terus dijalan tiba tiba ada mobil yang nabrak aku dari belakang. Oleng kan aku. Kaki aku ketimpa motor. Tangan aku nahan badan aku biar nggak langsung ngehantam aspal. Motor aku rusak. Makanya kamu nggak lihat motor aku di garasi kan? Motor aku masih di bengkel sekarang."

[✔]Mas Doy.Where stories live. Discover now