mas doy's day!

15K 1.1K 131
                                    

"Niel! Sarapan dulu ayo!"

Gue meletakkan lauk di atas meja makan, menunggu respon anak laki laki gue yang katanya masih bersiap siap untuk sekolah.

Tapi anak itu nggak ngerespon sama sekali.

Gue memutuskan untuk menyusul ke kamarnya Niel. Gue mendengus kasar saat melihat anak itu tertidur dengan seragam sekolah sudah terpasang di tubuhnya.

"Niel," gue duduk di tepi kasur kamarnya, menepuk pipinya lembut.

Ia melenguh sebelum membuka matanya perlahan. Dia nyengir.

"Eh, bunda," Niel menegakkan tubuhnya. "Aku ketiduran, ya?"

"Kamu tidur jam berapa sih tadi malem?" Tanya gue sembari mengelus rambutnya.

"Jam berapa, ya? Dua apa?"

"Ish," gue mencubit pipinya kesal. "Bunda kan udah bilang nggak boleh sering sering bergadang!"

"Ya gimana, bun. Demi tugasku," gerutu Niel.

"Yaudah jadi kamu mau masuk sekolah apa enggak hari ini?" Gue mengecek suhu tubuhnya. Agak anget.

Niel tipe anak yang gampang sakit meskipun badannya cukup tinggi untuk anak kelas dua SMP. Dia nggak boleh kecapean karena punya tifus. Sama kayak gue.

"Emang boleh nggak masuk, bun?"

"Katanya kamu ada tugas?"

"Ya kan bukan buat hari ini tugasnya, buat besok," Niel cengengesan.

"Ya ampun, terus kenapa sampe begadang gitu ngerjainnya naak?" Gue mencubit lengannya. Kesal.

"Kan biar hari ini bisa ngerayain ayah ulang tahun, bun," Niel mengerucutkan bibirnya. "Ayah jadi pulang hari ini?"

"Waduh, nggak tahu, ya," jawab gue. "Nanti bunda telpon."

"Yaudah sana ganti baju. Kamu istirahat aja. Abis itu makan. Bunda tunggu di ruang makan," titah gue.

Niel mengangguk pelan. Gue mengelus kepalanya sebelum kembali ke dapur.

🌱

"Niel sakit?" Tanya Doyoung dari seberang sana.

"Nggak sih, tapi badannya anget. Kecapean karna begadang tadi malem kayaknya. Tadi aku udah kasih obat. Lagi tidur anaknya," jawab gue sambil mengelus kepala Niel yang sedang terlelap.

"Ya ampun, udah dibilang jangan begadang itu anak," gue dapat mendengar suara Doyoug yang agak panik.

"Nggak papa, Mas. Ini dia lagi istirahat paling ntar lagi mendingan," gue berusaha menenangkan dia. "Mas Doy jadi pulang hari ini?"

"Jadi. Ini udah di jalan. Mungkin malem sampai di rumah."

"Yaudah," tukas gue. "Hati hati di jalan."

"Iya. Aku kangen sama kamu," keluh Doyoung. "Tidur meluk guling doang tu nggak enak ya."

"Iya. Sampe rumah dulu nanti baru tidur sama aku," gue terkekeh.

"Iya. See you?"

"See you."

"Ayah dimana, Bun?"

Gue menoleh dan melihat Niel sedang mengucek matanya pelan.

"Masih dijalan. Kayaknya malem baru nyampe."

"Bun nggak buat acara apa hari ini? Ayah kan ulang tahun."

"Iya. Bunda mau masak makanan kesukaan ayah nanti sore. Makanya bunda nungguin kamu bangun biar bisa nemenin bunda ke pasar. Mau?"

"Duh," Niel melirik jam dindingnya. "Jam setengah dua deh ya bun? Nggak enak mau keluar soalnya lagi nggak sekolah."

[✔]Mas Doy.Where stories live. Discover now