10

11.4K 1.3K 20
                                    

Gue masih memandang laptop gue yang dalam keadaan nyala, tanpa melakukan apa apa. Bete? Banget. Gue baru saja ketemu dosen pembimbing dalam rangka konsultasi proposal tugas akhir. Masih terngiang betul tiap kata yang dikeluarkan oleh dosbing gue tadi siang setelah kelas gue berakhir.

"Ganti judul, ya. Judul yang kamu ajukan terlalu kompleks untuk tingkatan strata satu."

Baik.

Gue bela - belain nggak tidur demi merampungkan tiga bab proposal dengan harapan gue dapat lanjut untuk mengerjakan Bab 4 setelah konsultasi sama dosen pembimbing.

Nyatanya? Huft.

"Adeeek," Mama tiba tiba masuk ke kamar gue, dengan penampakan beliau yang masih menggunakan pakaian kantor.

"Loh, mama udah pulang?" gue berjalan kearah Mama, kemudian menyalaminya.

"Turun dulu, yuk. Mama bawain bakwan tuh."

Mendengar kata bakwan, hati gue sedikit senang. Gue mengangguk, kemudian gue turun sama Mama ke meja makan. Udah ada Yuta sama Johnny yang lagi ngobrol sambil menyuapkan bakwan ke mulut mereka.

"Heee jangan dihabisin itu kan buat adek," gue duduk disebelah Johnny kemudian mencomot satu bakwan ke mulut gue.

"Udah bete nya?" tanya Yuta.

"Kenapa dia, Yut? Berantem sama Doyoung?" Johnny yang penasaran bertanya ke gue.

"Enggak. Berantem sama dosbingnya," ujar Yuta sambil tertawa.

"Ya habisnya, judul adek ditolak lagi kan sebel," gue menghela nafas sambil memasukkan satu buah bakwan lagi ke mulut gue.

"Makanya kalo milih judul jangan yang ribet ribet. Tuh kan jadinya sebel sendiri," Johnny mengelus kepala gue pelan. "Baca baca jurnal lagi aja ya? Biar dapet judul lagi."

Gue menghela nafas sebelum mencoba mengecek hp gue. Udah jam 5 sore. Harusnya Doyoung udah pulang kerja.

Ohiya, ngomongin tentang Doyoung. Dia baru saja di wisuda tiga bulan lalu dan sekarang dia sudah diterima kerja di sebuah perusahaan kontraktor yang cukup besar di kota.

Hp gue belom menemukan adanya tanda tanda balasan dari Doyoung. Tadi gue ngechat, nanyain pulang jam berapa. Soalnya gue mau curhat masalah dosbing tadi ke dia. Berhubung dia belom bales, gue memutuskan untuk mandi dan bersiap untuk sholat maghrib karena udah jam 5 lewat.

***

Gue masih berkutat dengan jurnal jurnal dengan mukena masih terpasang di badan gue setelah sholat Isya tadi. Panggilan Mama untuk makan malam sampai gue hiraukan karena gue masih kepikiran untuk judul yang harus gue serahkan di minggu depan. Terlebih lagi gue harus menyelesaikan tugas kuliah gue yang masih menumpuk.

Hp gue tiba tiba berdering dan langsung gue angkat tanpa memandang siapa yang memanggil gue saat itu,

"Halo?"

"Dimana lo?" Jaehyun bertanya dari seberang sana.

"Dirumah. Kenapa He?"

"Gue kerumah ya? Ini ada data tulangan geser yang nggak sinkron rupanya dan lumayan banyak. Harus revisi ulang."

"HAH?! NGGAK SINKRON GIMANA SIH?!" gue memekik sambil membuka file excel hasil perhitungan yang gue dan Jaehyun kerjain dua hari yang lalu.

"Lihat deh, itu nggak sesuai sama grafiknya. Ada data yang salah input. Tinggal disesuain aja kok, tapi untuk data dari grafiknya harus di input ulang semua. Gi-,"

"HUAAAA JAEHYUN GUE CAPEEEE," gue meraung memotong percakapan Jaehyun. Jaehyun yang langsung panik segera memutuskan telpon setelah memberitahu kalo dia bakal nyamperin gue 15 menit lagi.

[✔]Mas Doy.Nơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ