13

10.5K 1.2K 15
                                    

Hari Sabtu ini gue super mager buat pergi kemana mana. Seminggu setelah menguras tenaga karena gue sibuk sama presentasi, tugas besar, dan deadline laporan. Gue memutuskan untuk leyeh leyeh dirumah aja sambil nonton film dan ngemil.

Papa lagi nggak di rumah, ada tugas kantor diluar kota. Begitu juga Johnny. Yuta mau nemenin Mama ke pasar buat belanja kain.

Doyoung memutuskan untuk menemani gue yang akan ditinggal dirumah sendirian. Gue lagi duduk selonjoran di sofa ruang tamu setelah bersih bersih rumah dan mandi.

"Dek, Yuta belum pulang, ya?" Mama tiba tiba muncul dari kamar dengan keadaan sudah siap pergi. Yuta dari pagi sudah pergi keluar. Katanya ada rapat mendadak, diusahakan tidak lama sih katanya.

"Coba telpon aja, Ma."

Tepat ketika gue menyampaikan usul, gue mendengar suara motor Doyoung di garasi depan rumah gue. Gue membuka pintu sambil tersenyum senang dan tangan terulur kedepan.

"Giliran aku bawa makanan aja mukanya seneng."

Doyoung merangkul gue yang sedang memeluk seplastik besar kue kue dan kami memasuki rumah. Setelah bersalaman dan mengobrol sebentar sama Mama, Doyoung menyusul gue yang sudah duduk lesehan diruang tengah dan mengeluarkan beberapa snack dari plastik.

Kami memutuskan untuk menonton film animasi yang ringan. Sing menjadi pilihan kami saat itu. Mama pun ikut menonton dengan kami sekalian nungguin Yuta yang belum juga pulang.

"Halo?

Disaat kami tengah menonton, Mama mendapat telpon dari Yuta dan segera masuk ke kamar karena Mama kira Yuta sudah mau pulang dan mau langsung pergi aja ketika Yuta sampai.

"Loh, gimana sih nak?"

Gue dan Doyoung menoleh ketika Mama keluar dengan raut kecewanya.

"Yaudah deh, gapapa. Mama nanti coba tanya Adek. Kamu jangan pulang kesorean ya. Hati hati."

"Kenapa, Ma?"

"Kamu temenin Mama yuk? Mau nggak? Yuta nggak bisa nemenin nih rapatnya masih lama katanya."

Mama menoleh kearah Doyoung. "Ayo kamu temenin tante juga."

Gue auto merengek. Rencana gue kan hari ini mau goler goler seharian di rumah.

"Adek capee ma," gue memasang tampang malas, namun Doyoung mencubit pipi gue.

"Gak boleh gitu. Itu mama minta tolong temenin doang loh. Ayo tante, aku anter. Tapi aku ga bawa mobil. Aku pulang dulu ambil mobil gimana?"

"Gausah Doy. Pake mobil tante aja."

Mama berjalan kearah gue dan menarik tangan gue agar gue mau bangun dan ganti baju.

"Ayo dong, Nak. Pulangnya kita ke Kintan deh."

🖤🖤🖤

Gue duduk sambil memakan jajanan yang tadi Doyoung beli. Doyoung di sebelah gue lagi nyetir sedangkan Mama lagi ikut nyemilin jajanan dari Doyoung.

Setelah di iming imingi Kintan dan omelan Doyoung, gue pun akhirnya ganti baju dan sekarang kita udah dijalan menuju toko kain langganan Mama.

"Mama sampe heran kenapa kamu lebih nurutin Doyoung daripada Mama sih," gerutu Mama ketika kami sudah berada di perjalanan.

"Mama mau beli kain buat apaan sih?" Tanya gue sambil menyomot Nyam Nyam ke mulut gue.

"Mau jahit baju. Baju yang mama pengenin gak ada jual disini. Mahal lagi harganya. Mama bikin sendiri aja."

Gue menggeleng heran. Mama emang seneng banget bikin baju sendiri. Dari  dulu. Mama lebih sering bikin baju sendiri daripada beli.

[✔]Mas Doy.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang