Episode 8 'yes, I know'

211 29 0
                                    

Jimin berjalan mondar-mandir dikamarnya. Yoongi tidak mengangkat teleponnya. Padahal hari ini dia berencana mengajak Yoongi ke festival bersamanya. Jimin frustrasi dengan semua itu. Ia bahkan sulit tidur karena memikirkan Yoongi.

Ia menatap jam dinding di kamarnya. Sudah pukul 06.30 malam. 30 menit lagi Jimin akan pergi bersamanya tapi Yoongi sengaja menghilang bagai angin. Dia tidak mengangkat teleponnya, tidak membalas pesannya, tidak membalas Line nya, mengabaikan pesan suaranya dan sebagainya. Jangan tanya dari mana dia mendapatkan nomor telepon Yoongi. Jimin membobol data Sekolah saat Ospek dulu dan mencari atas nama Yoongi yang jelas mencantumkan Nomor teleponnya disana. Cukup licik tapi dia bisa mendapat nomor teleponnya. Jimin tersenyum ketika menatap layar ponselnya yang nenunjukkan notifikasi dari Yoongi.

siapa ini?’

Sial. Bahkan dia tidak menyimpan nomor Ponsel Jimin.

‘ini aku Park Jimin. Kau tidak menyimpan nomor teleponku?’

‘kau tidak memberi keterangan saat kau mengirimiku pesan. Bagaimana aku bisa tahu bahwa ini adalah nomormu?’ Oke. Ini logis.

‘huh.. Oke.. Tapi bukankah aku sudah memberi keterangan tadi?’ Jimin mengingat kembali dan dia benar mencantumkan namanya disana.

‘aku tidak membacanya aku langsung menghapusnya. Apa kau gila dengan mengirimku pesan lebih dari 50 pesan. Dan aku harus membaca semua. Ogah!’

Jimin tersenyum saat Yoongi membalas pesannya. Dia sangat suka dengan sifat Yoongi yang seperti ini.

‘oke.. Maafkan aku.. Bisakah kita berangkat sekarang?’

‘hmm bisa

Jimin melompat kegirangan bagaimana bisa orang yang diam-diam mencintainya itu menerima ajakannya. Jimin melihat pantulan dirinya di kaca. Dia tersenyum lalu mengambil kunci mobilnya.

Sebelumnya dia menyempatkan diri menatap foto Yoongi yang terbingkai rapi dan sedang tersenyum ke arah kamera. Foto yang ia culik di akun Instagramnya.
.
.
.
“wuahh.. Disini indah..” puji Yoongi pada apa yang ia lihat. Sebuah bianglala besar dengan cahaya yang berkilau. Jimin menatap wajah Yoongi yang tersenyum. Dia mengeluarkan ponselnya kemudian memotret wajah Yoongi. Jimin tersenyum puas dengan hasil jepretannya.

“apa yang kau lihat?” Yoongi bertanya pada Jimin yang tersenyum bak orang gila.

“hmm tidak ada. Ayo kita naik itu.” Ajak Jimin mengalihkan pembicaraan.

Yoongi hanya mendengus lalu berjalan mendahului Jimin. Sebenarnya Yoongi tidak tahu perasaannya saat ini. Dia marah tapi dia senang karena Jimin mengajaknya kencan. Dia harus bagaimana dia juga tidak tahu. Jadi, Yoongi memilih untuk menjadi dirinya sendiri yang terlihat biasa di depan Jimin.

Jimin hanya menggeleng dengan kelakuan Yoongi terhadapnya. Dia senang Yoongi nya yang jual mahal padanya saat ini. Yoongi dan Jimin mengantre pada loket pembelian bianglala. Rasanya Yoongi tidak sabar ingin naik. Tibalah Jimin dan Yoongi untuk menaiki bianglala itu. Yoongi cuek saja saat Jimin membayar tiketnya. Toh, dia diajak Jimin jadi dia tak akan mengeluarkan uang sedikit pun. Titik.

“wuahhh... Benar-benar indah.” Teriak Yoongi kegirangan.

“ternyata kau juga bisa bersikap manis yah.” Puji Jimin.

[NamJin] What The Fuck Season 1 - Life MirrorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang