Episode 13 Who are you?

181 30 2
                                    

Pepp.. Peppp.. Pepppp

Suara alarm berbunyi dengan keras di atas meja nakas. Menunjukkan bahwa sekarang sudah pukul 07.00 pagi. Seseorang yang masih didalam selimut mulai bergerak. Dia kemudian menyibak selimutnya dan berjalan menuruni kasurnya. Walau mata lelah masih terlihat di mata pandanya. Seharian mengerjakan tugas dan tanpa berhenti membuatnya kurang istirahat. Apalagi ditambah tugas akhir yang membuat kepalanya pecah.

Jungkook menuju ke kamar mandi dan segera menyikat giginya. Dia kemudian berjalan lagi ke meja riasnya dan mengambil sisir untuk merapikan rambutnya. Tapi.. Brukkk.. Jungkook tertidur kembali di atas meja riasnya.

“Noona Jungkook!! Ayo cepat bangun!!”

Teriak seorang wanita dari lantai bawah. Jungkook menggaruk kepalanya singkat lalu memejamkan matanya lagi. Dia sangat lelah sekarang jadi dia hanya butuh tidur.

“Mengapa Noona belum bangun. Dia bisa kesiangan.” Ucap Bibi yang sudah merawatnya sejak kecil dan susah sangat akrab dengan Jungkook. Bagaikan ibu kedua baginya.

Dia melirik jam yang ada di dinding ruang makan. Dan sekarang sudah pukul 07.30 pagi. Sedangkan Jungkook belum bangun juga. Tak biasanya anak itu sulit untuk di bangunkan.

Bibi Jungkook memutuskan untuk mengecek kamarnya. Betapa terkejutnya dia saat melihat Jungkook tidur di lantai dengan rambut yang acak-acakan sana sini. Bibi Jungkook mengguncang tubuh Jungkook. Dan Jungkook hanya mengeliat lalu tidur lagi dengan pulasnya.

Byurrrrr...

Jungkook jenggirat kaget dan segera bangun dengan cepat. Dia kemudian menyeka air yang masih menempel di wajahnya. Dengan kesal Jungkook segera bangun dan menuju kamar mandi, sedangkan Bibinya hanya terkikik geli dengan tingkahnya.

Jungkook menuruni tangga dan segera menuju ke ruang makan. Disana sudah ada ayahnya yang sedang membaca koran dan ibunya yang sudah rapi akan berangkat kerja. Yah, suasana pagi di rumah Jungkook saat kedua orang tuanya sibuk dengan urusannya masing-masing.

Juga seorang lelaki dengan pakaian rapi dengan senyum kotaknya. Jungkook melebarkan matanya kaget. Dia tidak mengerti mengapa Taehyung ada di rumahnya. Ini baru jam 08.00 pagi dan mengapa dia ada di sana. Duduk manis dengan segala ketampanannya dan senyum kotak yang tak henti-hentinya bertebaran. Jungkook hanya dapat membatu dan  malah senyum yang dia dapat dari orang itu

‘apa-apaan ini?’  batin Jungkook.

“duduklah.. Kau pasti heran kan mengapa Taehyung ada disini?” ucap ayahnya tenang.

“tunggu... jadi yang ayah bicarakan semalam adalah...” Jungkook menunjuk Taehyung dengan tatapan kaget. Ibunya hanya tersenyum kecil kemudian menarik tubuh anaknya untuk duduk di hadapan Taehyung. Jungkook hanya menatap Taehyung dengan tak percaya. Sedangkan Taehyung hanya tersenyum dengan cengiran kotaknya itu. Sok pahlawan sekali dia.

Flasback on...

ayahhhh.. Papaaa... Daddy...” seru Jungkook ketika ayahnya menuruni taxi. Jungkook langsung menghampiri ayahnya yang nampak berjalan terseok-seok. Disampingnya ada ibunya yang menenteng koper dan sekantong obat-obatan. Jungkook menangis di bahu ayahnya.

“ayah.. Aku sangat merindukan ayah.. Sejak ayah dirawat di rumah sakit aku tidak sering bertemu ayah..” keluh Jungkook. Jungkook menuntun ayahnya memasuki rumah dan mendudukannya di sofa ruang tamu. Ayah Jungkook lalu memeluk putrinya lagi.

[NamJin] What The Fuck Season 1 - Life MirrorWhere stories live. Discover now