Episode 18 What ?

184 30 2
                                    

Seokjin memandang bosan taman indah yang ada di hadapannya. Dia merasa bahwa hidupnya hanya berputar di tempatnya. Sudah banyak petunjuk yang ia dapatkan tentang keluarganya. Tapi, tak ada satu pun dari petunjuk itu yang mengarah pada dimana keberadaan mereka. Bahkan jika dipikir putus asa. Mungkin iya. Tapi apa pun itu, Seokjin masih berharap. Ketika petunjuk-petunjuk itu masih ada, maka harapan Seokjin akan tetap menyala. Itulah tujuannya saat ini.

Namjoon yang duduk di sebelahnya hanya terdiam sembari menyeruput teh manis yang ada di meja kecil di sampingnya. Lelaki itu membaca majalah dengan serius. Mengabaikan Seokjin yang sedang melamun, entah apa yang ia baca bahkan Seokjin tak mengerti. Yang Seokjin tahu itu tentang politik.

“bosaaannnnnn!!!”

Teriak Seokjin sambil mengulur tangannya. Ia terlalu kalut dengan pikirannya dan merasa bahwa butuh hiburan sangat diperlukan. Namjoon yang ada di sampingnya hanya tertawa kecil lalu membaca lagi.

“oihh. Namjoon. Sejak pagi sampai pagi lagi. Taehyung tak pulang. Apa dia lupa jalan pulang.” Seokjin bertanya dengan antusias.

“dia memang selalu begitu. Hilang tanpa kabar.”

“hmm..” dehem Seokjin cuek.

“kau mau jalan-jalan ke kota bersamaku?” Ucap Namjoon sembari menutup majalahnya lalu berdiri dan berjalan ke dalam. Seokjin tersenyum gembira lalu berlari menyusul Namjoon.

“aku mauu.. Tapi biarkan aku ganti baju terlebih dahulu!” Teriak Seokjin.

“hmm”
.
.
.
Mata indah itu terbuka perlahan. Sinar mentari pagi langsung masuk ke indra penglihatannya. Jungkook masih merasakan ada tangan yang memeluk pinggangnya. Ia ingat semalam apa yang ia lakukan dengan Taehyung. Dia melirik sekilas lelaki yang ada di belakangnya, sekilas mengagumi wajah tampan dan betapa sempurnanya tubuhnya. Dia masih terlelap dengan nyaman.

Jungkook melihat pergelangan tangan kirinya yang memang tak ada tanda itu lagi. Sudah seperti sedia kala. Ia memang tak mengerti apa yang sebenarnya terjadi. Namun, aroma Taehyung sungguh menyelimuti dirinya malam itu. Jungkook ingat bahwa Taehyung menggigitnya semalam. Ia meraih ponsel Taehyung yang ada di meja nakas dan menyalakan kameranya. Ia dapat melihat tanda aneh di lehernya.

Jungkook mengerutkan keningnya pelan. Ia tak tahu bahwa Taehyung meninggalkan bekas tanda yang sangat kentara di lehernya. Terlihat seperti sebuah lambang yang terbentuk sempurna. Tunggu! Apa Taehyung membohonginya kemarin bahwa dia akan menghilangkan bekas tanda di tangannya. Apa Taehyung hanya memindahkannya.

Jungkook berbalik menghadap Taehyung dan memukul dada Taehyung keras. Sang empunya malah tertawa pelan dan membuka matanya.

“pagi noona” sapa Taehyung masih dengan mata terpejam.

“heh!! Apa kau membohongiku?” Sungut Jungkook.

“bohong apa?” ucap Taehyung dengan suara serak khas bangun tidur.

“lihat, tanda di pergelangan tanganku memang sudah hilang. Tapi kau malah memindahkannya di leherku.”

“apa kau lupa bahwa kemarin kau bilang bahwa aku bukan manusia. Ya memang, dan itu tanda keluarga Riddick. Keluargaku. Kau resmi menjadi bagian dari keluargaku. Atau lebih tepatnya kau sudah menjalin hubungan denganku. Dengan begitu, tak akan ada iblis lagi yang mampu mendekatimu. Tandaku akan selalu melindungimu.” Jelas Taehyung.

“maksudmu dengan kata lain aku adalah bagian dari dirimu.” Jungkook tidak menangkap kata-kata Taehyung. Dia hanya memperjelasnya.

“hmm anak pintar” puji Taehyung.

“oke. Bisa diterima akal.” Jungkook mengangguk.

Taehyung kembali memejamkan matanya setelah perdebatan kecilnya dengan Jungkook. Jujur sangat melelahkan bagi bangsa seperti Taehyung jika seperti ini. Hh dia memerlukan istirahat ekstra. Setelah agak baik Taehyung berencana ke tempat Namjoon.

[NamJin] What The Fuck Season 1 - Life MirrorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang