Chapter 21

36.7K 4.8K 669
                                    

Selamat malam semuanyaaaaa 😘😘😘
Lama tidak menyapa seperti ini. Ini spesial chapter aku update karena ada beberapa info di bawah. Dibaca sampai selesai ya semuanyaa..
Semoga malam kalian selalu bahagia dan menyenangkan 😘😘😘

***

"Jadi, kau mencintainya?"

"Iya, aku mencintainya. Sangat mencintainya."

"Lalu bagaimana dengannya?"

"Dia berkata jika dia selalu mencintaiku."

"Seperti apa orangnya?"

"Dia lembut, menawan, senyum terhangat yang pernah aku lihat. Aku suka, aku menyukai semua pada dirinya."

"Untuk yang pertama kali?"

"Ya, dia cinta pertamaku."

"Song Yoora, ceritakan padaku tentang Park Jimin."

* * *

Tangan kecil itu bergetar, matanya bergerak kacau saat tarikan nafasnya mendadak menghirup kuat dan tergagap. Pun dengan detak jantung yang memacu melebihi batas normal. Untuk satu penarikan garis pun semua orang tahu, Yoora tengah menahan gentar di hatinya.

Sekilas di lihat, Seokjin mampu melihat pendar sendu di tatapan mata Yoora. Gadis itu tengah memiliki seluruh kekalutan dalam pikirannya. Tengah bertarung dengan ketakutannya sendiri untuk satu alasan yang pasti.

Menengok seberapa dekat Jungkook dan Yoora, Seokjin bisa saja memanggil Jungkook ke ruangan bersama mereka berdua. Hanya supaya pemuda Jeon itu mampu memberikan efek tenang untuk sebuah keberadaannya mendampingi Yoora.

"Mau ku panggilkan Jungkook?"

Namun gelengan cepat respon Yoora telah sesuai dengan apa yang di perkirakannya. Seokjin tahu, gadis di hadapannya itu tengah mencoba menghadapi masalahnya sendiri. Tanpa Jungkook yang selalu bersamanya.

"Ma-maaf—"

"Tidak, tidak apa-apa. Kau bisa menggunakan sebanyak apapun waktu untuk memulai cerita."

Yoora tersenyum canggung, menunduk sejenak sebelum memejam mengumpulkan kekuatan. Dalam hatinya telah bertekad, jika dia ingin menceritakan masalahnya. Hingga dalam hitungan detik, gadis kecil itu mendongak. Dengan tatapan mata yang masih berpendar sendu, bibirnya bergerak mengalun lirih.



[ Scene dihapus untuk proses penerbitan ]




Namun nyatanya gadis itu kembali menggeleng kuat, "Tidak, aku kemari tidak untuk itu, oppa. Aku tidak memintamu menyembuhkanku dari trauma ini."

Kini kilat kejut terlihat kuat di wajah Seokjin, "Maksudmu? Kau ingin selamanya tidak di sentuh suamimu?"

Yoora tersenyum masam, tertawa lirih untuk menertawakan dirinya sendiri yang kali ini harus memberitahu kisah menyedihkannya. "Kurasa tidak perlu, Seokjin oppa. Suamiku, Kim Taehyung yang terhormat, hatinya bersama kekasihnya yang telah membusuk di tanah. Dia telah berkata padaku bahwa dia tak akan bisa mencintaiku, pada awalnya dia mau menyentuhku hanya untuk membuatkan keturunan Kim yang terhormat. Namun setelah tahu aku pernah di sentuh pria lain, dia tidak sudi menyentuhku. Jadi, kau tidak perlu menyembuhkan trauma ku pada sentuhan pria, oppa." Yoora tersenyum miris, menceritakan begitu lancar tentang Taehyung. "Biarkan tubuhku menolaknya meski hatiku menginginkannya. Kurasa dengan begitu terlihat adil karena ada bagian masing-masing dari diri kami yang saling menolak."

Ada keheningan sejenak saat Seokjin menyerap semua perasaan Yoora yang tersalurkan lewat setiap kata dalam ceritanya. Seokjin memang mengira pada awalnya bahwa kedatangan Yoora kemari adalah untuk menyembuhkan diri. Namun ternyata meleset, Yoora kemari bukan untuk menyembuhkan diri. Bukan pula untuk hanya sekedar cerita. Seokjin tahu itu bahwa eksistensi Jungkook cukup sebagai pendengar bagi Yoora. Seokjin tahu ada alasan lain. Namun belum sempat pria itu memikirkan alasan apa yang tepat, perkataan Yoora telah mampu merobohkan keprihatiannya semakin jatuh ke dasar hatinya. "Oppa, aku kemari bukan untuk menyembuhkan diri. Aku ingin kau menghilangkannya, oppa—" Seokjin melihatnya, bagaimana Yoora tergagap dalam setiap perkataannya. Dengan tundukan kepala bersama sapuan tangannya yang kasar pada lelehan air yang mendadak merebak tak terkendali. Yoora menemuinya memang untuk tujuan yang lebih dari sekedar menyembuhkan traumanya. "Kumohon hilangkan semua keinginanku untuk mengakhiri hidupku, oppa. Aku merasa hidupku tidak berarti sama sekali."

Seokjin tahu, gadis di hadapannya tengah berada di ambang putus asa dalam mengartikan sebuah makna kehidupan.







- Nov 28, 2018

Cuma mau bilang,
Tidak semudah itu, Ferguso, untuk tahu semua masa lalu Yoora!!

Ini baru sebagian ya. Nyatanya Jimin memperlakukan Yoora dengan lembut. Bahkan mungkin nagih 🤭🤭

Ini bonus update setelah kemarin aku telat update. Dan sesungguhnya kemarin aku narget vote buat update yang ini. Tapi aku g infoin ke kalian biar readers vote aja sejalan sama isi storynya. Dan nyatanya jumlah votenya melebihi targetku. Makasih ya untuk cintanya pada Callously 😘😘😘

Dan sebagai info, aku bakal unpub semua story aku yang lagi on going dan hanya menyisakan dua story untuk tetap update meski nanti agak lambat updateny. Karena ada dua project yang mau aku pegang dan perlu fokus kesana. Salah satunya P4, aku baru selesei story Yoongi. 😭😭

Satu berita bagusnya, Callously menjadi salah satu yang stay, dan aku lagi nyari satu lagi yang mana yang mau di keep. Tenang aja, ini cuma unpub, nanti bakal repub ulang setelah project aku selesai, enggak aku hapus.



And dears, you will hear good news as soon as possible 💜💜💜





Btw, setelah ini update tetap seminggu sekali ya, biar gregetan yang nunggu 😘😘
And sorry bgt deares, aku jaran balesin komen akhir-akhir ini 😭😭
Rindu ngobrol sama kalian di komen

With greatly love,
Adoreyna

CALLOUSLY [M]Where stories live. Discover now