SWEET AMOUR || jeonglix (coмpleтe ✓)

L

Genre: Romance, School Life
Rate: M, WARN! NC SCENE!

First of all, let's appreciate kebangsatan Ayen di AAA hari ini ☺️ can't relate but he's so fckin HOT and I don't feel 01 line in himself, he looks like Felix's sugar daddy, right? 🌚

*****

"Akh, Jeong kamu kenapa sih?!" Felix mengaduh kesakitan saat Jeongin yang tadi tiba-tiba menariknya ke gudang belakang sekolah kini mendorongnya ke tembok gudang tersebut.

"Kak, jangan deket-deket kak Hyunjin atau kak Changbin, aku gak suka." Dengan nada mengintimidasi Jeongin berbicara serendah mungkin tepat di samping telinga Felix, membuat tubuh kakak kelasnya itu meremang tidak nyaman.

"Aduh Jeong, tadi itu gak sengaja, aku kepeleset, disitu pas ada Changbin sama Hyunjin doank." Felix berusaha memberi penjelasan pada kekasihnya yang lebih muda itu.

Susah memang menjalin hubungan dengan yang lebih muda, Felix harus bertingkah sebagai yang dewasa dan berusaha mengontrol semua emosi dan kelabilan yang masih dimiliki Jeongin.

"Iyakah? Tapi aku gak suka kak, aku gak suka liat kakak deketan sama bangsat-bangsat itu." Jeongin mulai mengendus leher Felix dan menggigit pelan leher mulus itu.

"Jeongh... Sshhh... Yaudah kakak minta maaf oke?" Dan pada akhirnya Felix lah yang harus mengalah.

"Gak semudah itu kak, hukumannya tetep ada." Jeongin mulai membuka satu persatu kancing seragam kakak kelasnya itu, sementara sebelah tangannya membuka zipper celananya sendiri, berusaha mengeluarkan penisnya dari balik celana.

Suasana gudang yang sepi dan lumayan gelap cukup mendukung bagi Jeongin, tanpa membuang waktu pemuda itu membuka seluruh kain yang menutupi tubuh Felix, sehingga kini Felix benar-benar telanjang di gudang sekolahnya itu.

"Jeongin-ah, slowly, okay?" Pinta Felix dengan wajah memelas.

Tipikal Jeongin, jika sedang emosi ia akan langsung menghujamkan penisnya ke hole Felix tanpa persiapan apapun. Dan itu menyakitkan bagi Felix.

"Not today kak." Jeongin menampilkan smirknya, kemudian segera membalik posisi tubuh kakak kelasnya itu sehingga menungging, Felix hanya mampu menggigit bibir dan bertumpu pada tembok gudang.

JLEBB

"AKHHH!!"

Jeongin benar-benar memasukkan penisnya tanpa ampun, mengabaikan teriakan Felix yang mungkin bisa saja mengundang rasa penasaran siswa lain.

Jeongin mulai memaju mundurkan penisnya, sebelah tangannya sibuk memberikan handjob pada penis Felix, berusaha mengalihkan rasa sakit yang tengah dirasakan pemuda manis itu.

"Enghhh Jeonginhh akhhh..." Felix mulai dapat menikmatinya, matanya terpejam sembari menggigit bibirnya sendiri.

Merasa bosan karena tidak dapat melihat wajah kekasihnya, Jeongin pun kembali membalik tubuh Felix sehingga berhadapan dengannya. Jeongin membawa kedua kaki Felix melingkar di pinggangnya sementara ia menahan punggung dan bokong kakak kelasnya itu. Jeongin pun kembali memasukkan penisnya dan menggempur hole Felix yang sudah licin terkena precumnya.

"Nghh Jeonginhhh akhhh..." Felix mendesah hebat saat Jeongin menghisap nipplenya dan membuat beberapa kissmark di dada mulus pemuda itu.

Keringat deras membasahi pelipis kedua pemuda yang tengah dilanda hormon itu, namun tidak mengurangi intensitas permainan mereka.

Tak lama kemudian Felix menyemprotkan spermanya mengotori seragam Jeongin, sementara Jeongin menembakkan spermanya jauh ke dalam hole Felix, hingga cairan putih itu harus mengalir keluar karena terlalu banyak.

"Hhh...hhh..." Felix terengah, kedua tangannya mengalung indah di leher Jeongin, sementara Jeongin menciumi pundak dan tengkuk kakak kelasnya itu.

"Paham kan konsekuensinya?" Tanya Jeongin.

Felix hanya mampu mengangguk lemah.

Ingatkan Felix, jangan pernah membuat Jeongin cemburu di sekolah jika tidak ingin bokong kenyalnya menjadi korban hujaman penis besar Jeongin.

END