I.2

5.9K 574 55
                                    

Genre: Romance
Rate: T, kissing scene

"Jeong, lu kurang fokus."

Latihan yang tengah dilakukan Stray Kids kembali terhenti, kini atensi seluruh member di ruang latihan itu terarah kepada Jeongin.

"Eh? Salah lagi ya Hyung, maafin gue." Jeongin menunduk, tampak merasa bersalah karena lagi-lagi Hyunjin menegurnya.

"Eum, kayanya kita istirahat dulu aja. Break 30 menit ya." Ujar Bangchan, merasa sepertinya seluruh member sudah kelelahan berlatih.

"Oke Hyung!" Seluruh member mengangguk patuh, satu persatu mengusap pundak Jeongin, memberi semangat pada maknae grupnya itu sebelum kemudian meninggalkan ruang latihan.

Jeongin membawa langkahnya ke sudut ruangan, mendudukkan diri dan menyandarkan punggungnya di tembok ruang latihan, kemudian mengusap kasar wajahnya sendiri.

CKLEK

Suara pintu ruangan itu kembali dibuka.

"Jeongin?" Jeongin mendongak saat suara Felix menyapa pendengarannya, wajah manis pemuda itu menyembul dari balik pintu.

"Eh, Felix hyung." Jeongin tersenyum tipis melihat hyungnya itu datang mendekat.

Felix balas tersenyum, sangat manis. Kemudian mengulurkan tangannya ke wajah Jeongin dan menyeka keringat di wajah sang maknae dengan beberapa lembar tisu di tangannya.

"Hyung gak istirahat bareng yang lain?" Tanya Jeongin.

"Hyung gak laper kok, mau disini aja bareng Jeongin." Jawab Felix.

"Oh gitu." Jeongin mengangguk paham.

"Jeong, ini minum." Felix menyodorkan sebotol Banana Milk yang rupanya sedaritadi disembunyikannya di balik pinggul rampingnya.

"Thanks Hyung." Jeongin mengusap rambut pirang hyung cantiknya itu, kemudian menusukkan sedotan ke botol Banana Milknya dan mulai menikmatinya.

Felix hanya memperhatikan dalam diam saat maknae grupnya itu terlihat memejamkan mata dan menyandarkan kepalanya di tembok.

Berinisiatif, Felix pun memindahkan posisi duduknya ke samping Jeongin dan membawa kepala pemuda itu bersandar di pundak sempitnya.

"Eh?" Jeongin terkejut dan membuka matanya, berniat hendak menjauhkan kepalanya karena tidak ingin membuat Felix merasa keberatan.

"Gak papa Jeong, gini dulu aja." Felix ganti membawa sebelah tangan Jeongin dalam genggamannya, membuat tangan mungilnya terbenam dibalik tangan besar sang maknae.

"Thanks Hyung, Hyung tau banget cara bikin aku tenang." Jeongin kini mengusap punggung tangan Felix, kemudian membawa punggung tangan hyungnya itu untuk dikecup.

"Haha, jadi kamu emang lagi ada masalah hm?" Tanya Felix lembut.

"Eum... Yeah bukan masalah gede kok. Cuma lagi pusing banyak tugas sekolah aja." Jelas Jeongin, mengungkapkan hal yang membuat fokusnya terbagi sehingga menjadi tidak serius latihan.

"Oh gitu. Maaf ya hyung gak bisa bantuin tugas-tugasnya Jeongin." Felix merasa bersalah karena ia pun tidak bisa berbuat apa-apa, mana paham ia mata pelajaran anak sekolah di Korea, bahasa Koreanya saja masih amburadul.

"Haha kenapa Hyung minta maaf, Hyung gak salah apa-apa kok. Aku yang harusnya minta maaf, gara-gara aku gak fokus, kita latihannya jadi lama. Hyung pasti capek." Jeongin menggenggam erat tangan Hyungnya itu.

"Ung... Jeong, mau hyung pijetin gak? Sapatau bisa ngurangin pusingnya." Tawar Felix.

"Boleh deh Hyung, sini." Jeongin menepuk-nepuk pahanya.

Felix pun membawa tubuh mungilnya duduk di atas pangkuan Jeongin, kemudian mulai mengulurkan kedua tangannya ke kedua pelipis Jeongin dan memberi pijatan yang menenangkan.

Jeongin menikmatinya, terlihat jelas pemuda itu kembali memejamkan matanya sementara sebelah tangannya melingkar indah di pinggul Felix.

Melihat kedua mata Jeongin yang tengah terpejam, niat iseng muncul di benak Felix.

CHU

Felix mencuri satu kecupan dari bibir Jeongin.

Jeongin lagi-lagi kembali membuka matanya, mengeryit heran melihat Felix yang kini tengah tersenyum nakal.

"Hyung? Jangan mancing disini deh, aku gak mau diomelin hyung-hyung yang lain." Ujar Jeongin.

"Hihi, gak mancing kok. Cuma pengen cium aja." Balas Felix dengan wajah merona, kedua tangannya masih fokus memijat pelipis Jeongin.

"Kalo pengen cium ya bilang aku dulu, biar sama-sama enak." Jeongin menampilkan smirknya.

"Ih apaan sih Jeong." Felix menundukkan wajahnya, tidak berani menatap wajah Jeongin yang tengah tersenyum nakal.

CHU

Jeongin memberi satu kecupan di dahi hyungnya itu.

"Nanti di dorm aku kasih 'bonus' ya Hyung." Jeongin menaikturunkan alisnya.

"Gak boleh, tugas kamu banyak, selesaiin dulu." Felix mempoutkan bibirnya, membuat pertahanan Jeongin runtuh seketika.

BRUGH

CHU

Jeongin membaringkan tubuhnya di lantai kayu ruang latihan itu, membuat tubuh Felix otomatis menindih tubuhnya,  kemudian menyatukan kedua bibir mereka.

Felix hendak memberontak, takut ada member lain yang kembali kesitu, namun Jeongin memeluk erat pinggulnya sehingga ia tidak bisa bergerak.

Cukup lama kedua pemuda berbeda satu tahun itu saling berpagut bibir, hingga Felix menepuk dada Jeongin karena merasa nafasnya sudah menipis.

"Hhh...hhh..." Felix terengah, kini terduduk di atas perut Jeongin sementara kedua tangannya bertumpu di dada bidang Jeongin.

Jeongin terkekeh melihat wajah Felix yang menurutnya menggemaskan, kemudian mencubit sebelah pipi hyungnya itu.

CKLEK

Pintu ruangan itu kembali terbuka, para member kembali. Cukup terkejut melihat keadaan Jeongin dan Felix yang sedang dalam posisi ambigu.

Buru-buru Felix turun dari tubuh Jeongin, sementara Jeongin kembali ke posisi duduknya.

Dari wajah Felix yang memerah dan juga bibir si manis itu yang membengkak, dengan mudah para member dapat mengetahui apa yang baru saja terjadi antara maknae dan salah satu rapper Stray Kids itu.

"Jeong, lu udah dapet vitamin, abis ini bisa fokus latihan kan ya?" Sindir Hyunjin.

"I-iya Hyung, bisa." Jeongin mengangguk gugup, sementara Felix benar-benar malu dan malah menubrukkan tubuhnya memeluk Jeongin, menyembunyikan wajah meronanya dalam dada si maknae.

Jeongin hanya mampu tersenyum canggung saat Changbin dan Hyunjin kini menatap tajam ke arahnya.

END

Hai, chapter selanjutnya X.2 jadi chapter terakhir ya, thank you buat yg udah ngikutin book JeongLix ini dari awal ❤️

SWEET AMOUR || jeonglix (coмpleтe ✓)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang