L.2

6.1K 594 20
                                    

Genre: Romance
Rate: T, kissing scene

"AAAAA!" Felix menjerit sembari menutup matanya saat ia baru saja membuka pintu kamar bersamaan dengan Jeongin yang masuk dengan balutan handuk di pinggangnya, sementara dada bidangnya terekspos begitu saja dan tetesan air menetes dari rambut basahnya.

"Heh hyung, pagi-pagi jangan teriak!" Jeongin refleks membekap mulut hyung manisnya itu, tidak ingin membuat member lain terbangun karena ulah Felix.

Semua member pasti lelah setelah menghadiri Seoul Music Award tadi malam, terlebih lagi mereka tidak langsung pulang setelah acara berakhir karena masih merayakan kemenangan Rookie of The Year mereka yang kesekian.

"Je-jeongin kok udah mandi?" Felix bertanya gugup sembari menundukkan kepalanya, tidak berani menatap tubuh Jeongin.

"Lah kan aku mau sekolah hyung, nah hyung ngapain bangun jam segini?" Jeongin bertanya balik.

Jangan lupa, posisi mereka masih di depan pintu kamar millenium line.

"Mau pipis." Jawab Felix lirih.

"Hyung..."

DEG

Felix terkejut saat Jeongin memegang kedua pundaknya dan mendorongnya mundur.

"Je-jeongin... Mau ngapain?" Felix mendongakkan wajahnya dan menatap Jeongin sembari berkedip beberapa kali.

Jeongin tidak menjawab, hanya terus mendorong Felix mundur hingga pemuda manis itu menabrak kaki ranjang milik Hyunjin.

Jeongin mendekatkan wajahnya ke wajah Felix, membuat Felix panik dan akhirnya memejamkan kedua matanya erat-erat.

"Aku mau lewat hyung, jangan di depan pintu donk, hehe."

CHU

Jeongin berbisik dengan suara rendah tepat di samping telinga Felix, setelah itu mengecup kilat pipi berfreckles member tercantik grupnya itu.

BLUSH

Felix yakin pipinya merona parah, untung saja hari masih gelap dan lampu di kamar itu padam sehingga Jeongin tidak akan menyaksikan wajahnya yang pasti akan membuat Felix semakin malu.

"Ish, Jeongin nyebelin!" Felix mencubit pinggang Jeongin kemudian segera berlari keluar dari kamar itu, melanjutkan niatnya menuju toilet untuk buang air kecil dan menggosok gigi, sementara Jeongin terkekeh pelan karena berhasil menggoda hyungnya itu.

Jeongin sudah biasa bersiap sendirian, ia tidak tega membangunkan hyung-hyungnya hanya agar menemaninya sarapan ataupun memasangkan dasi sekolahnya, walaupun ia sering kesusahan sendiri. Paling ia hanya akan pamit pada Bangchan jika akan berangkat sekolah.

"Jeongin, hyung bikinin roti bakar ya?" Felix rupanya tidak kembali tidur, ia menuju ke dapur dan menemukan Jeongin yang tengah membuat segelas susu.

"Eh? Hyung gak ngantuk? Tidur lagi aja, aku ntar gampang sarapan di sekolah." Jeongin tersenyum sembari mengusap rambut hyungnya itu.

"Hyung udah gak ngantuk kok, lagian abis bikin roti bakar bisa tidur lagi." Felix segera mengambil roti tawar dari lemari penyimpanan makanan beserta margarin, selai, dan meses.

"Yaudah deh." Jeongin mengangguk dan menyaksikan Felix yang mulai sibuk mengoleskan margarin dan selai di rotinya.

Tak sampai sepuluh menit, Felix telah selesai membuatkan roti bakar untuk Jeongin, pemuda manis itu segera meletakkan roti bakar yang sudah ditatanya di piring ke hadapan Jeongin yang menunggu di meja makan.

"Makasih hyung." Jeongin menarik pinggul Felix dan kembali memberi kecupan di pipi hyungnya itu, membuat Felix kembali merona malu.

"Iya sama-sama. Ih kamu pake dasinya salah." Tanpa aba-aba Felix mendudukkan dirinya di pangkuan Jeongin dan membenarkan pemakaian dasi pemuda yang lebih muda darinya itu, sementara Jeongin hanya diam menyaksikan Felix yang tengah membenahi dasinya.

"Makasih hyung, bangun pagi tiap hari aja kek bantu aku siap-siap." Jeongin mencubit gemas pipi Felix kemudian mulai melahap roti bakarnya.

"Bisa bangun kok, tapi bangunin." Felix mempoutkan bibirnya.

"Haha, itu berarti gak bisa bangun." Jeongin mendekatkan wajahnya ke wajah Felix, menggesekkan hidungnya ke hidung mungil Felix beberapa kali, membuat Felix terkekeh geli.

CKLEK

Tiba-tiba pintu dorm mereka terbuka.

"I.N udah siap?" Sang manajer masuk sembari menguap, tampak masih mengantuk.

"Udah hyung, bentar, lagi sarapan." Jawab Jeongin santai, sementara Felix masih terduduk di pangkuannya sembari memainkan kancing blazer maknae grupnya itu.

"Yaudah hyung tunggu di mobil ya. Loh Felix kok udah bangun?" Sang manajer mendekati Felix dan mengusap rambut si manis itu beberapa kali.

"Udah gak ngantuk hyung, mau nemenin I.N. sarapan." Jawab Felix sambil tersenyum manis.

"Abis ini tidur lagi ya? Nanti kan ada jadwal."

"Nde hyung." Felix mengangguk menurut.

"Yaudah I.N. sarapannya cepetan, hyung keluar ya." Sang manajer ganti mengusap rambut Jeongin kemudian segera beranjak dari dorm itu.

Selesai dengan sarapannya, Jeongin segera mengambil tas sekolahnya di kamar dan mengenakan sepatunya.

"Jangan nakal di sekolah, belajar yang bener." Felix berdiri di hadapan Jeongin, merapikan blazer pemuda itu bagaikan seorang istri yang akan mengantar suaminya berangkat bekerja.

"Iya hyung, siap. Aku mah nakalnya sama hyung aja."

BLUSH

"Jangan kerdus ih!" Felix mencubit perut Jeongin kesal.

"Haha aduh sakit hyung, iya iya maaf. Aku berangkat ya?" Jeongin mengusap pipi Felix kemudian membuka pintu dormnya, bersiap melangkah keluar.

"Eh eh Jeongin! Ada yang lupa." Ujar Felix sebelum Jeongin benar-benar pergi.

"Hah? Enggak kok hyung." Jeongin mengeryit bingung sembari mengecek penampilannya, ia yakin ia tidak melupakan apapun.

"Eum... Poppo."

Jeongin terkekeh, rupanya Felix minta dicium.

Jeongin kembali masuk, menutup pintu dormnya dan mendorong tubuh mungil Felix hingga bersandar di belakang pintu.

"Makasih udah bikinin sarapan."

CHU

Jeongin mempertemukan bibirnya dengan bibir pink Felix, melumat pelan bibir hyungnya itu, menyesap seluruh rasa manis dari sana, sementara Felix mengalungkan kedua tangannya di leher Jeongin.

Jeongin nyaris saja melupakan niatnya untuk sekolah jika Felix tidak menepuk dadanya beberapa kali.

Tautan bibir mereka terlepas, seutas benang saliva menggantung di antara bibir keduanya.

"U-udah sana berangkat." Ujar Felix dengan pipi merona dan bibir mengkilap basah.

Jeongin membawa jarinya mengusap bibir hyungnya itu.

"Oke, bye hyung. Makasih 'sarapannya' pagi ini." Jeongin mengedipkan sebelah matanya dan menampilkan smirknya, kemudian segera beranjak keluar dari dorm dan menuju parkiran basement.

Sementara Felix kembali ke kamar dan melanjutkan tidurnya.

END

SWEET AMOUR || jeonglix (coмpleтe ✓)Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora