G.2

6.5K 657 141
                                    

Genre: Romance
Rate: T, kissing scene

"Hachim... Hachim..."

Jeongin mengeryit, ia baru pulang sekolah dan mendengar suara bersin yang berasal dari kamar millenium line.

"Loh, bukannya kakak-kakak udah pada latian smua?"

Jeongin membuka sepatunya, mencuci kaki dan tangan, kemudian segera menuju kamarnya dan para member 00 line tersebut.

"Kak Felix?" Jeongin terkejut melihat Felix yang tengah meringkuk di balik selimut tebalnya dengan wajah pucat dan mata sayu.

"Eh, Jeongin baru pulang?" Felix berusaha tersenyum.

"Kakak sakit?" Jeongin mengabaikan pertanyaan Felix dan berjalan mendekati hyung cantiknya tersebut, kemudian mendudukkan dirinya di pinggir ranjang dan mengukur suhu dahi Felix dengan telapak tangannya.

"Gak kok Jeong, cuma agak flu aja, hachim!" Felix kembali bersin.

"Ck, kok kak Chan gak ngomong ke manager sih." Jeongin membuka blazer sekolahnya dan membuka dua kancing atas kemeja seragamnya.

"Kak Chan tadi buru-buru ke studio sama Jisung, udah gak papa, gak usah dibilangin. Kakak bentar lagi berangkat latihan kok." Felix berusaha bangkit dari posisi berbaringnya, padahal kepalanya terasa sangat pening.

"Gak ada, mana bisa latihan lagi lemes begini." Jeongin kembali mendorong tubuh Felix sehingga pemuda manis itu kembali berbaring, kemudian Jeongin memakaikan selimut hingga sebatas dada Felix.

"Kakak jangan kemana-mana, aku beliin bubur sama obat dulu, tunggu sepuluh menit. Kalo aku balik kakak gak ada, aku bakalan marah sama kakak." Ancam Jeongin.

Felix terkekeh pelan, merasa gemas dengan tingkah posesif maknae grupnya itu.

"Yaudah, kakak tungguin." Felix kembali tersenyum dan mengusap pipi Jeongin sekilas.

"Nah gitu donk, nurut." Jeongin mengecup pipi Felix sekilas kemudian beranjak setelah mengambil dompet dari tas sekolahnya.

Felix memejamkan matanya, berusaha tidur sejenak. Kepalanya benar-benar terasa berat.

*****

"Kak, bangun kak, makan dulu yuk?" Felix merasakan usapan lembut di pipinya.

"Eum? Jeongin udah balik?" Felix berusaha bangkit dan bersandar di kepala kasur, Jeongin menahan tengkuk hyungnya itu sejenak guna menaruh bantal sehingga punggung Felix bisa bersandar di bantal tersebut.

"Iya, aku suapin ya?" Jeongin mulai membuka tutup styrofoam berisi bubur yang masih hangat tersebut.

Felix hanya mengangguk pelan, kemudian membuka mulutnya saat Jeongin mulai menyendokkan bubur baginya. Sendok demi sendok dilahap Felix dengan baik, namun pada suapan kesekian ia mulai merasa kenyang.

"Jeong, udah kenyang." Felix memandang Jeongin dengan pandangan sayu.

"Udah? Yaudah gak papa. Ini minum." Jeongin menyodorkan segelas air putih hangat.

Felix menurut, segera meneguk air tersebut hingga setengah gelas.

"Nah ini obatnya." Jeongin ganti menyodorkan sebutir tablet obat demam dan flu.

Felix segera meminum obatnya, kemudian kembali menyodorkan gelasnya pada Jeongin.

"Nah, sekarang kakak istirahat. Nanti aku yang hubungin kak Chan kalo kakak gak bisa latihan." Jeongin membantu Felix agar kembali berbaring dan memasangkan selimut ke tubuh mungil hyungnya itu.

"Jeongin, makasih ya." Felix mengusap punggung tangan Jeongin.

"Iya kak, aku ganti baju dulu ya, abis ini aku temenin kakak istirahat." Jeongin mengusap rambut Felix sembari tersenyum, kemudian segera menuju lemarinya untuk mengambil baju ganti.

Cuaca di Seoul masih cukup dingin, dan Felix merupakan seorang pemuda yang tidak terlalu kuat dingin, itulah sebabnya Felix selalu mengenakan jaket tebal setiap menjalankan aktivitas bersama Stray Kids. Namun, tetap saja pada akhirnya Felix harus terserang flu.

Tak lama kemudian Jeongin kembali dengan celana training panjang dan kaos tanpa lengan. Felix dapat merasakan pergerakan di ranjangnya saat Jeongin menaiki ranjang single bed tersebut.

GREP

Felix membuka matanya perlahan, hanya demi menyaksikan kedua lengan Jeongin yang memeluk tubuhnya erat.

"Loh, Jeongin gak latihan?" Tanya Felix dengan suara lemah.

"Enggak kak, kak Chan nyuruh aku jagain kakak." Jeongin menarik tubuh Felix agar semakin mendekat padanya, Felix dapat merasakan kehangatan dari tubuh pemuda yang lebih besar darinya itu.

Felix membalik posisi berbaringnya, sehingga kini wajahnya berhadapan dengan dada bidang Jeongin.

"Feel better kak?" Tanya Jeongin sembari mengusap rambut Felix, memberikan kenyamanan pada hyungnya tersebut.

"Hu'um." Gumam Felix sembari mengangguk.

"Cepet sembuh ya, jangan sakit lagi. Aku khawatir." Jeongin mengecup pucuk kepala Felix.

"Maaf..." Gumam Felix.

"No need, sayang. Kak Felix gak salah apa-apa." Hibur Jeongin.

"Maaf udah bikin khawatir." Lirih Felix.

"Haha, gak papa. Malah kesempatan donk aku bisa dapet quality time berdua sama kakak gini, biasanya kakak ditempelin kak Changbin sama kak Hyunjin terus." Jeongin mencubit gemas pipi Felix.

Felix mendongakkan wajahnya, menatap wajah tampan member termuda grupnya tersebut.

"Jeongin cemburu?" Tanya Felix.

"Yeah, but I have no rights, baby." Jeongin ganti mencubit hidung Felix.

"Eum... Sama. I have no rights too when I felt jealous because I saw you cuddle with Seungmin."

"Really? Aku kira kakak cemburunya kalo liat kak Hyunjin nempel sama kak Changbin?"

"Ih, ngapain cemburu sama mereka berdua, seme-seme homo nyebelin." Felix mempoutkan bibirnya, membuat Jeongin terkekeh puas.

"Yaudah, mulai sekarang aku cuddlenya sama kakak, gimana?" Goda Jeongin.

"Gak mau." Felix kembali menenggelamkan wajahnya di dada Jeongin, menyembunyikan pipinya yang merona.

"Yah kok gak mau, padahal aku mau?" Jeongin iseng meremas bokong kenyal Felix.

"Ih Jeongin tangannya jangan nakal." Felix berusaha menarik tangan Jeongin menjauh dari bokongnya.

"Belum nakal tau kak, kalo nakal tuh gini." Jeongin memasukkan tangannya ke baju Felix, mengusap punggung mulus hyungnya itu sembari membawa bibirnya mengecup perpotongan leher Felix.

"Eungh Jeonginh... Kakak lagi sakit..." Felix menggigit bibir bawahnya, berusaha tidak mendesah.

"Kalo lagi demam malah harus keringetan, biar cepet sembuh. Apalagi ini lagi dingin, mendingan aku ngasih 'kehangatan' ke kakak kan?" Jeongin menampilkan smirknya.

"Jeongin, kamu latihan aja sana ke studio." Felix berusaha mendorong dada Jeongin menjauh, seharusnya dari awal Felix tahu bahwa hormon Jeongin sama saja dengan Hyunjin.

"Gak kak, aku kan dapet tugas jagain kakak, berarti harus disini terus sama kakak." Elak Jeongin.

"Yaudah jagain tapi jangan aneh-aneh." Felix kembali mempoutkan bibirnya.

"Haha iya iya enggak kok. Lagian gak fair kalo aku ngajak 'main' pas kakak lagi sakit, nanti aja nunggu sembuh biar sama-sama enak."

CHU

Jeongin mencuri kecupan dari bibir Felix.

"Jeongin ih mesummm!!!"

END

SWEET AMOUR || jeonglix (coмpleтe ✓)Where stories live. Discover now