Getting Closer.

2.1K 271 57
                                    

Double update special new year! Judul chapternya uhm sekali yaw.

"Kak Ming! Nanti pulang kampus temenin aku beli game baru, ya?!"

Suasana di rumah mewah itu terdengar ramai di pagi hari saat si bungsu dari keluarga Kim berlari kecil menuruni tangga untuk menyamperi kakak laki-lakinya. Mingyu, sosok yang dipanggil tadi tersenyum kecil lalu mengangguk, "Baiklah, kalau nilai ulanganmu hari ini di atas 90 akan kakak belikan 3."

Ia pamit ke sang ibu dan adik yang tengah melompat girang dengan meneriakkan kegembiraannya, membuat Mingyu dan ibu Kim hanya menggeleng maklum. Di luar, ia mulai menghidupkan mesin mobilnya lalu melaju pergi. Masih ada waktu senggang, jadi ia tidak perlu buru-buru sepertinya.

"Hey, aku sudah di depan," ujarnya ke pihak seberang sana. Ia langsung memutuskan panggilan sembari menunggu sosok yang kini mulai terlihat mendekat ke arahnya.

"Uh, ini benar-benar gila. Aku sudah pasrah apapun yang terjadi nanti." Rosé -sosok tadi- mengomel sembari meletakkan barang-barangnya di jok belajang lalu duduk di samping kursi pengemudi.

Mingyu hanya mendecih pelan, kembali melajukan mobil dengan kecepatan sedang.

Setelah sampai di kampus, Mingyu memarkirkan mobilnya di depan fakultasnya lalu mereka pun keluar untuk disambut dengan toa mesjid. Tidak, maksudnya Seokmin.

"Selamat datang Bapak dan Ibu Kim, tempat duduknya di sebelah sini," ujarnya memancing jitakan di kepalanya oleh Rosé.

"Bosan hidup ya," ujar sang gadis tajam. "Bawain tuh barang-barangku. Berat."

Sudah ditabok, disuruh-suruh. Untung aku tampan, batin Seokmin miris namun tetap menurut. Ia pun berjalan bersisian dengan kedua temannya memasuki fakultas mereka. Kelas akan dimulai 20 menit lagi, jadi ketiganya memutuskan untuk langsung ke kelas.

Mingyu memandang gadis di sampingnya seakan mau mengatakan sesuatu. Yang sepertinya sinyal itu ditangkap baik oleh sahabatnya itu yang kini menaikkan sebelah alisnya seakan menanyakan, 'Ada apa?'

Mingyu menggeleng, tetapi bergumam kecil. "Aku lupa."

Rosé menggeleng pelan lalu menyikut Seokmin, "Heh, mau tahu tidak?"

"Tidak," jawab Seokmin cepat yang mengundang desisan tajam dari si surai blonde.

"Hehehe, bercanda doang. Apa, apa?" Cengiran lebar itu selalu berhasil membuat Rosé -sedikit- luluh.

"Kemarin aku memergoki ketua kita ini sedang dinner romantis dengan sekretaris," Rosé tersenyum jahil, sedangkan Mingyu hanya menggeleng. Mencoba mengacuhkan omongan konyol itu.

"Hah?! APA?! D-DINNER BERDUA? OH MAI GOTTEU!"

Sudah diduga, membawa Seokmin dalam percakapan rahasia tidak akan pernah berhasil. Kini kelas tengah heboh membicarakan kalau Mingyu dan Rosé baru saja dinner dan kencan berdua, bahkan sudah bertunangan. Dasar gila, kalau sudah masalah gosip bumbu tambahannya tidak main-main.

Rosé mendecak kasar, "Suaramu itu, hish! Ngga bisa tenang sedikit apa? Bikin gosip aja."

"Hey, tuan ratu, bukannya kamu tadi yang memulai gosipnya?" Mingyu mendengus dengan senyum mengejek.

"T-tapi bagaimana dengan Jaehyun? Kan bapak wakil juga sedang pdkt dengan sekretaris? Apa ini yang disebut cinta segitiga?" Seokmin menangkup wajahnya dengan ekspresi dramatis.

Mingyu mengernyit kecil, "Jadi mereka beneran dekat?"

Pertanyaan itu direspon dengan dua jawaban yang berbeda. Rosé dengan endikan bahunya, dan Seokmin dengan anggukan semangatnya.

La Memóire x 1997 line.Where stories live. Discover now