The Truth.

1.5K 203 29
                                    

Eunha sedang menatapi langit-langit kamarnya sembari mendengarkan alunan lagu kesukaannya, James Arthur - Empty Space. Ya, lagu kesukaannya kalau sedang galau, katanya.

TING TONG TING TONG TING TONG TING TONG TING-

Namun kesunyian yang cenderung suram itu pecah karena suara bel yang anarkis dan bisa dipastikan siapa pelakunya.

Eunha menghela nafas dengan tabah sebelum bangkit dari posisinya untuk membuka pintu sebelum bel rumahnya rusak, atau lebih parahnya lagi, terbelah dua. Ya, dia tentu tidak ragu berkata begitu mengingat yang menekan bel sekarang itu bukan manusia tetapi gorila.

"Sebentar kenapa sih! Dah tau rumahku pintunya jauh," keluhnya kesal sembari membuka pintu.

"Kakimu saja yang pendek, jalannya lama," ketus gadis berambut blonde yang berdiri di depannya dengan wajah jengkelnya. Dan yang lebih mengagetkan, ia tidak sendirian.

"Jaehyun? Kalian bareng?" tanyanya.

Rosé hanya acuh dan langsung masuk ke dalam seperti menghindar untuk mendengar jawaban apapun yang diberikan lelaki itu.

Jaehyun dengan pd-nya mengangguk, "Tentu. Pangeran tampan harus selalu sedia setiap tuan putri membutuhkan,"

"SHUT UP!" terdengar teriakan dari dalam yang membuat tawa pria berlesung pipi itu pecah.

"Ah, kamu mau masuk dulu? Minum dulu, ya?" tawar Eunha.

"No, this is bestie time. Aku ngga mau ganggu. Nih, biar si jutek ngga badmood lagi," Jaehyun tersenyum penuh makna.

"Eih, kamu berutang satu cerita sama aku ya! Hati-hati di jalan. Makasih udah nganterin Mawar!"

Dengn itupun Jaehyun pamit, dan entah kenapa mendadak perasaan Eunha menjadi tidak enak. Mungkin karena hal yang akan mereka bicarakan. Pasti gadis bermulut duri mawar itu tidak akan segan-segan mengomelinya.

"Mawarni, kamu nginep?" tanyanya sembari duduk di sebelah gadis yang kini sedang menonton tv.

Rosé mengendikkan bahunya, "Entah, aku ngga bawa baju. Besok kan mau rapat event jurusan,"

"Pake baju aku ajalah! Ribet amat,"

Rosé mengangguk lalu membuka bungkusan snack yang tadi dibelikan Jaehyun.

"Jadi, gimana ceritanya kamu bisa sama Jaehyun?" tanya Eunha to the point, yang berhasil membuat Rosé tersedak.

"Apaan, ngga bareng kok. Dia aja maksa, aku sih ogah," jawab Rosé acuh.

"Hilih, ogah tapi pipimu merah tuh!"

"Ihhh, ngga usah rese deh! Ini tuh mau ngomongin soal kamu ya, bukan aku. Jangan ngeles! Ayo ceritain, Jungkook kenapa?"

Tuh, memang sahabatnya tuh ngga pinter banget mancing suasana adem. Bawaannya anarkis terus. Kalau gini kan jadi Eunha yang bingung mau mulai darimana.

"Uh, gini. . ."

"Hm?"

"Jungkook kayaknya selingkuh deh?"

"HAH?"

"Nyante dong ih, bau naga tau!"

"Rese lu ah. Lagian bikin kaget gitu. Maksudnya gimana sih? Udah ada bukti kamu? Jangan asal nuduh loh," Rosé mengomel tak terima dikatai bau naga.

Langsung saja ia meneguk permen mint penyegar nafas.

"Ngga gitu sih, tapi aku ngerasa kok? Dia jadi lebih betah di jurusan daripada sama aku. Terus ya, masa dia lupa kalau kita janjian mau nge-date? Dia ngga pernah kayak gitu, Mawar!" jelasnya.

La Memóire x 1997 line.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang