02. Jangan panggil 'Pak'

4.9K 724 31
                                    

"Aduh.. Gusti, punya anak perawan satu lagi susah bangunnya minta ampun" dumel mamah Wanda yang melihat anaknya masih bergelut dengan selimut.

"Wanda!" teriak mamah Wanda, Hana.

Seketika Wanda syok dan langsung berdiri di samping ranjang.

"I-iya mah?" sahut Wanda yang merapikan rambutnya.

"Ini jam 7, kamu nggak kerja?" tanya Hana.

"Buset! Harusnya aku apel mah hari ini. Aduh,,.mamah bukan dari tadi bangunin aku" panik Wanda yang mencari pakaian di dalam lemari hingga mengacak-ngacak beberapa pakaian.

"Kamu itu alrm nyanyi juga nggak bangun bangun, tidur apa meninggal sih?" kesal Hana yang melihat anaknya susah bangun dengan alrm. Tapi saat Hana memanggil namanya langsung bangun.

The power of alrm emak, memang beda.

"Ya kan tidur juga meninggal sementara, tapi bangun lagi" jawab Wanda yang memeluk pakaian yang harus dipakai hari ini.

"Ngelawan kamu ya, nanti tidur nggak bangun lagi tau rasa kamu" ancam Hana.

"Mah.. Jangan gitu dong, Wanda belum nikah"

"Nikah nikah, gimana mau rumah tangga. Bangun aja susah, kamu nggak malu nanti malah dibangunin sama suami?" Hana terus menggerutu supaya anak bungsu yang sudah besar ini mandiri dan jangan bergantung kepada ibunya.

"Ya enggak lah mah, jangan" kata Wanda.

"Yaudah buruan mandi!" pekik Hana.

Wanda pun langsung ngibrit lari masuk ke kamar mandi yang ada di kamarnya.

🍓🍓🍓

"Ih, kok buru-buru gitu?" tanya Shirin yang melihat Wanda terburu-buru masuk ruangan umum.

"Ya kan apel" jawab Wanda dengan nafas yang belum stabil dan duduk di kursi depan Shirin.

"Kan tadi pagi ujan, mana ada apel" ujar Shirin.

"Aku nggak tau hari ini ujan" keluh Wanda yang menidurkan kepalanya di meja kerja.

"Yaiyalah kamu pasti bangunnya siang" ledek Shirin.

"Hehe"

"Pak Kadis pergi ke Jakarta pagi ini, sama Martin" ujar Shirin yang memainkan pulpen.

"Terus?" tanya Wanda yang membenarkan duduknya.

"Kalo ada surat ke Bu Sekdis aja. Kalo ada JNE atas nama Pak Yuda anterin ke PUPR, kasih ke mas Calvin" jelas Shirin.

"Oceh" Wanda mengacungkan jempolnya.

Di ruang umum hanya ada mereka berdua, yang sering masuk lebih awal. Tetapi ada ibu/bapak PNS lain, seperti Ibu Sani dan Pak Erwan.

"Ada surat tidak?" tanya Sani yang masuk ke ruangan umum.

"Nggak ada bu" jawab Wanda.

Akhirnya Wanda dan Shirin sama-sama sibuk main ponsel mereka.

"Kamu main hp terus, punya pacar?" tanya Sani.

"Wanda jomblo bu, kalo dia ngetik terus itu lagi nulis cerita wattpad" jawab Shirin.

Yang ditanya siapa, yang menyahut siapa. Sudah biasa kalau Shirin jadi juru bicara Wanda.

[✔] kebelet nikahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang