16. Jeritan dalam Diam

2.7K 505 43
                                    

aku update kurang malem ya gaes wkwkwk.. emang aku tuh author kurang ajar yang terlantarin banyak work :v

kuy enjoy aja baca. maap kalo ada typo.

💖

2 hari berlalu, setelah kejadian dimana calvin menjalani rawat inap di rumah sakit secara mendadak. memang yang namanya sakit itu tidak diketahui kapan datangnya, maka dari itu jaga kesehatan kalian mulai dari sekarang ya teman-teman.

hari ini, wanda lagi males-malesnya. serasa tubuhnya itu sudah dipeluk yang namanya setan 'males'. datang ke kantor hanya untuk menidurkan kepala di atas meja. kerjanya gitu, tapi gajinya masih mau.

"wanda kucel banget ih, kusut-kusut gitu mukanya. antara gak disetrika atau kurang pake skincare" dumel brian yang melihat wanda di depannya.

"beliin skincare dong, kasian aku habis skincarenya" keluh wanda yang akhirnya memposisikan diri dengan duduk berhadapan brian.

brian mendelik dan berdecak sebal "ckck, apaan minta dibeliin? minta dong sama calon suaminya mbak" ujarnya.

"gimana mau minta? nikah aja gak tau bakalan jadi kapan" lirih wanda.

akhir-akhir ini memang cukup frustasi wanda ini, biasa sih efek banyak pikiran terutama takut gagal nikah. cincin sudah siap, gaun sudah ada, dekorasi sudah siap pasang. intinya semua sudah siap, tinggal calonnya aja nih.

"mbak wanda, mau beli makan gak? shirin lapar hehe" kata shirin yang baru masuk ruang bidang umum. sambil usap-suap perutnya shirin manja banget ke wanda.

"aku aja yang beli rin, bosen disini" kata wanda.

"lah? gimana kalau ada pak kadis atau bu sekdis ke ruangan?" tanya brian.

"pak kadis lagi ke bpbd, bu sekdis lagi rapat di aula pemda. udahlah mas brian mau nitip apa sama mbak wanda?" tanya shirin.

brian menggeleng cepat "tadinya mau nitip beliin jodoh, tapi jodoh wanda juga belum tentu ketemu beneran" katanya.

wanda berdecik sebal kepada brian dan langsung berdiri dari duduknya kemudian berjalan menghampiri shirin.

"mbak aku mau nasinya aja sih, soalnya lauknya udah bawa dari rumah" kata shirin.

wanda mengangguk dan langsung pergi ke luar ruangan, sengaja wanda ambil jalan belakang yang nyambung ke pupr. kali aja ketemu doi ya ka, modus sedikit tidak membuat dosa besar ya kan.

sepanjang jalan wanda melamun, tatapannya lurus. tidak melirik kanan maupun kiri, intinya tatapan wanda kosong.

"hey!" sapa seseorang yang menepuk bahu wendy.

refleks, wanda pun langsung menengok ke belakang meskipun tadi sempat melamun. ketika wanda menoleh, dia kira itu calvin.

ternyata seva.

"eh maaf ya mbak wanda, aku ganggu" kata seva.

wanda masih diam mematung menatap seva, bukan menatap cinta ya. soal cinta wanda kan sudah menitipkannya pada calvin.

"enggak kok, kenapa?" tanya wanda.

"mau kasih tau aja, mas calvin udah masuk kerja mbak. kali aja mbak-" ucapan seva terpotong. itu karena wanda langsung lari menuju kantor calvin.

"ALHAMDULILLAH!!!" teriak wanda dengan riang sambil berlarian kesana kemari dan tertawa*eh bukan. tetapi berlari ke arah ruang kerja calvin sambil tertawa riang.

ketika wanda hendak masuk ke ruangan calvin, ternyata orang yang wanda cari selama ini keluar dari ruangan. dan wanda langsung berhenti berlari secara mendadak.

[✔] kebelet nikahWhere stories live. Discover now