13. Dia Siapa?

2.8K 498 33
                                    

keaskikan nonton sampe lupa :"

oke mulai..

🎀

disela-sela tidak ada yang mengirim surat masuk dan tidak ada yang meminta surat keluar. tidak ada yang meminta spm dan pekerjaan lainnya. wanda memutuskan untuk pegi berjalan-jalan ke luar dinas.

tujuan utama nya taman dinas, tetapi pandangannya mengarah ke arah PUPR yang terlihat pintun bagian umum terbuka.

meskipun ya hitungan akad tinggal beberapa hari lagi, tapi wanda malu-malu bunglon.

bahkan dia juga bingung bagaimana sebenarnya perasaan dia kepada calon suaminya itu. dibilang jatuh cinta juga masih ragu.

wanda llagi bosen, dia iseng lewat ke arah pintu bagian umum PUPR dan sedikit mengintip ada siapa disana.

dan wanda terkejut, dia melihat calvin dengan seorang wanita seusianya. bukan pegawai PUPR soalnya wanita itu menggunakan pakaian santai seperti hendak bermain.

dengan tergesa-gesa wanda langsung berlari ke arah diseperkim dan langsung masuk ke ruangannya.

shirin yang sedang memainkan komputer kantor sambil ikut ngewifi mendadak kaget. wanda masuk dengan nafas terengah-engah seperti sedah dikejar sesuatu.

shirin berlari kecil dan menghampiri wanda, kemudian dia duduk di samping wanda.

"kamu kenapa sih? liat hantu ya di taman?" tanya shirin.

wanda menarik tangan shirin dan meletakkan telapak tangan shirin di dadanya, shirin merasakan detak jatuh wanda yang tidak teratur.

"wanda, kamu dibaperin mas calvin?" tanya shirin.

"bukan rin, aku abis lari jadi gini" jawab wanda.

shirin langsung membuang wajah dari wanda, ya dia kira ada sesuatu apa gitu. eh ternyata malah deg degan abis lari.

"rin" panggil wanda.

"apaan? kalo mau curhat cape lari minum aja sana" usir shirin yang mulai berdiri.

"kalo kita gak suka liat lawan jenis sama perempuan lain tandanya apa ya?" tanya wanda.

shirin mendadak mendaratkan tulang ekornya di atas kursi di samping wanda.

tatapannya menatap wanda dengan serius dan pemikirannya dipenuhi rasa penasaran dengan sesuatu yang terjadi.

"jawab hey" ujar wanda.

"duh wanda, umur tua. tapi masih lemot" ledek shirin. "ya itu namanya cemburu cantik" lanjutnya.

wanda mengerutkan keningnya. ah masa cemburu. jatuh cinta aja belum tentu.

"kalo cemburu tanda apa?" tanya wanda.

shirin membuang nafas kasar, ingin rasanya shirin menyekolahkan wanda kembali agar mendapat pengelaman di sekolahnya mengenai perasaan.

"lemot kuadrat ini namanya, ya itu karena-" 

"CEMBURU CIEEE,, TAU YA AING JUGA, KAMU TEH CEMBURU KAN SAMA SI MAS ANAKNYA PAK KADIS? YA TADI JUGA AKU LIAT DIA SAMA CEWE GEULIS PISAN SIAH RIN. BOGOH AING GE" heboh brian yang bersandar di sisi pintu.

dia emang dari tadi nguping di lobby, kedengeran banget karena suasana kantor sepi. sesepi perasaanku*skip. canda aja sih.

"apasih lo ribut banget, masuk ruangan tuh salam kek, bukan potong omangan ornag gitu aja" ujar shirin yang mendelik.

brian langsung duduk sila di lantai dan duduk diantara mereka berdua. brian seakan-akan mengetahui apa yang terjadi antara wanda dan calvin.

"aku tadi liat dia di lobby PUPR sama cewe cantik. mana si cewe kaya dikasih lem korea. nempel banget susah lepas. mas calvin juga kaya seneng banget pas ditempelin cewenya. duh cemburu aing teh ih" ujar brian yang akhirnya merengek.

[✔] kebelet nikahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang