ANTARIKSA 4 || Pesan dan Kesan

148K 7.7K 131
                                    

Playlist, Attention - Charlie Puth

*

Lo sama kaya malam. Tempatnya dikegelapan tapi dikelilingi banyak Bintang yang justru membuat gelap itu terlihat indah.

#SenjanaRatulangi

******

Keesokan harinya, Senjana berangkat dengan mobil milik kakaknya yaitu Fajar Rajalangi. Menyebalkan memang karena Senjana sudah terbiasa pergi sendiri menggunakan motornya. Apalagi dengan sang kakak yang cerewetnya melebihi burung pipit. Sepanjang perjalanan, Fajar selalu menasihatinya seperti orang yang bijak. Tidak boleh nakal, tidak boleh membolos, tidak boleh bergaul dengan anak berandal dan lain sebagainya. Dia tidak tahu saja kalau adik tersayangnya telah memukul genderang perang dengan seorang ketua geng.

"Dek, kamu dengar yang kakak bicarain kan?" tanya Fajar setelah berbicara panjang lebar.

"Iya kakakku tersayang... Gak usah khawatir! Aku bisa jaga diri."

"Bisa jaga diri kok sampai kecelakaan?! Itu motor katanya hancur loh bentuknya dek."

Senjana meringis mengingat kalau semalam dia berbohong kalau mengalami kecelakaan. Lagipula penampilannya yang acak adul dengan rok yang kotor karena gelesoran di tanah membuat pernyataannya sangat mendukung.

"Iya gak lagi deh mas! Eh udah sampai, makasih udah anterin Senja Mas." ujar Senjana saat sudah sampai depan gerbang sekolah.

"Iya! Nanti Mas jemput jam berapa?"

"Gak usah! Nanti Senja pulang sama Lily aja. Dah Mas Fajar!" jawab Senjana turun dari mobil melambaikan tangannya.

Senjana masuk ke dalam sekolah dengan berhati-hati. Bukan apa-apa, karena dia takut kalau bertemu dengan gerombolan Antariksa. Dia memang menyesal saat pertama kali mencari masalah dengan lelaki itu, tetapi setelah motornya dirusak mereka, bukan lagi rasa sesal yang dirasa namun kesal. Jika melihat lelaki itu rasanya ingin melemparkan sepatu ke kepalanya.

Sayang sekali, harapannya belum terkabulkan. Justru di depan lorong samping tangga teman-teman Atar sudah terlihat tengah bersandar ditembok dengan canda gurau. Senjana menghentikan langkahnya, dia membalikkan badan sambil memegang dahinya. Jalan menuju kelasnya memang bukan lewat tangga itu saja, ada tangga lain tetapi tangga lain juga harus melewati lorong itu dulu. Memang sudah nasibnya Senjana harus berurusan lagi dengan yang namanya Antariksa.

"Kabur aja kali yah? Bolos sekali-kali gak apalah. Maafkan adikmu ini Mas Fajar." gumam Senjana.

"SENJANA!"

Kampret!

Siapa yang memanggilnya sekeras itu? Ingin rasanya Senjana merobek mulutnya lalu membuangnya ke lautan menjadi santapan para hiu. Disaat dia sudah sangat berhati-hati, justru ada orang lain yang menghancurkan. Memang kalau anak baik selalu aja ada halangannya untuk berbuat buruk.

"Kok balik? Ada yang ketinggalan?"

"Cantika! Lo kalo ngomong gak usah keras-keras bisa? Liat belakang noh, ada Antariksa dan kawan-kawan! Lo mau gue dimakan sama siluman macan kaya dia?! Lagian kalo gue ketemu sama tuh cangcurut bisa naik pitam gue karena masalah motor. Pengennya tuh dia gue cekik terus masukin ke kandang buaya!!" ujar Senjana tanpa sadar suaranya semakin meningkat tiap kata.

Antariksa (JUPITER SERIES #1) [REPOST]Donde viven las historias. Descúbrelo ahora