Part 4

34.1K 895 13
                                    

"Badanmu panas, paman kedinginan Rey, jadi bolehkan paman memelukmu sebentar?"

"Baumu harum, paman ingin mencium tiap jengkal kulitmu. Rey, bisakah paman melakukannya?"

Aku masih mematung dan terus menutup mataku, bahkan saat paman menundukkan wajahnya di leherku dan menghirup nafasnya tepat di atas tulang leherku. Aku berjuang keras, sangat keras untuk berpura-pura menjadi seonggok tubuh yang tidak bergerak-tertidur pulas. Karena ingin sekali merasakan tiap sentuhannya di tubuhku.

Mungkin bukan hanya aku yang memiliki perasaan spesial terhadap paman, mungkin paman juga memiliki perasaan yang sama terhadapku. Pikiran itu membuat rongga dalam dadaku penuh, penuh dengan kebahgiaan yang kuyakini dulunya mustahil.

Namun, paman masih memelukku erat, melingkarkan tangannya disekeliling tubuhku, aku menggigil sedikit, merasakan sengatan rasa basah ketika lidah paman menjilat telingaku. Rasanya luar biasa...

.....

SEBAGIAN PART DIHAPUS UNTUK KEPENTINGAN PENERBITAN....

Marcus Uncle (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang