Part 8

27.3K 739 13
                                    

Aku tidak pernah tahu bahwa ada objek seindah ketika paman sepenuhnya telanjang. Tubuhnya yang kecoklatan membuatku ingin menyusurkan lidahku di sepanjang kulitnya yang berkeringat, merasakan keringatnya di bawah sentuhan bibirku dan aku bergidik karena nikmat.

Perutku melilit, menunggu langkah paman yang mendekat seakan setahun lamanya. Ia mempesona, lelakiku yang sangat aku sayangi melebihi siapapun di dunia.

Jika orang lain berkata bahwa cinta pertama setiap anak perempuan adalah ayahnya, aku yakin sepenuhnya bahwa cinta pertama dan terakhirku adalah Paman Marcus. Ia seperti ayah, kakak, teman, dan yang selalu kuharapkan seperti kekasih juga di hidupku.

Aku tahu ini salah, tapi antisipasi tubuhku atas kebejatan ini sungguh di luar akal. Aku keenakan, ketika paman mengelus sisi wajahku tidak dengan kelembutan, tekanannya yang kasar nyaris membuatku limbung, dan aku menempelkan pipiku lebih keras ke telapak tangannya yang besar.

Geraman rendah keluar dari mulut paman, saat kedua tanganku terulur untuk menangkup ereksinya yang keras. Aku tidak tahu cara memuaskan lelaki, namun dengan keberanian primitif aku menggenggam daging nikmat paman dengan tangan kiri yang bergerak maju mundur perlahan, sedangkan tangan kananku memijit dua buah zakar yang menggantung indah di bawahnya.

Paman melolong nikmat, kedua matanya terpejam dan mulutnya terbuka lebar. Garis keras wajahnya menghancurkan pertahanan diriku saat itu juga. Aku ingin segera dimasuki olehnya, digenjot dan diisi sepenuhnya oleh kejantanan paman.

"Paman, Rey mau milik paman masuk ke dalam tubuh Reyna."

.......

MOHON MAAF SEBAGIAN PART INI DIHAPUS UNTUK KEPENTINGAN PENERBITAN....

Marcus Uncle (END)Where stories live. Discover now