[b-;

14.4K 2.3K 411
                                    










➡ "Ra, ngantin ayo"

Jam istirahat siang di SKANDARA itu jelas yang paling ditunggu-tunggu seluruh murid, termasuk Younghooh---Fadel, si ketua osis.

"Hm? Nggak deh, diet"

Younghoon mengernyit heran, soalnya sahabatnya ini kalo bilang diet tuh cuma wacana doang, nggak pernah bener-bener dilakuin.

"Diet?" Younghoon mikir sebentar, kemudian berdecak kesal. "Gausah sok bilang diet, Ra. Aku udah hapal kamu itu gimana"

Yang punya title 'sahabat Fadel' mendengus, kemudian menumpukan wajahnya pada lipatan tangan. "Iya iya----uang bulananku belum dikirim sama Ayah"

Kan.

Younghoon tuh suka kesel sama sahabatnya ini, padahal udah pernah di bilangin kalau lagi kesusahan uang boleh minta tolong sama dia kok.

Maklum holkay,

"Terus sewa kostmu? Nggak ada masalah kan?" Younghoon bertanya sambil singkirkan poni sahabatnya yang mengganggu.

"Nggak tau, capek mikirinnya, Del"

Setelah itu hening melanda sampai terdengar suara murid yang berlarian di koridor kelas hingga pintu kelas yang dibuka paksa.

"BANG FADEEEEEEL!"

"Bang adel!"

Duh, adek-adeknya Fadel ternyata.

"Eeeeeh apaan nih berduaan? Kata nenek nanti yang ketiganya setan lho" Aidan ricuh begitu masuk dan dekati abangnya, beda sama Difa yang kalem-kalem aja.

"Bacot, Dan" balas Fadel kemusuhan, tapi begitu tatap adek bungsunya berubah dong. "Adek ngapain kesini?"

Ikhlas akutu di adik tirikan sama bang fadel :') -Aidan yang tersakiti

"Ini, tadi Kak Yasmin buatin bekal buat kita. Abang sih berangkatnya duluan, jadi ketinggalan ini" yang ditanya Difa, yang jawab Aidan.

"Mabar ayo,"

Jadinya Aidan sama Difa ke kelas Abangnya cuma nganter bekal sekalian makan bareng. Beda sama Fadel yang liatin bekalnya doang.

"Del, kok nggak dimakan?" Celetuk sahabatnya Fadel.

"Biasa, Kak. Si Abang mah sok diet, biar kotak-kotak" balaes Difa sambil nyuapin brokoli tumis kesukaannya.

"Makan, Del. Udah dibuatin juga"
Younghoon mikir sebentar, kemudian menggeleng, lalu sodorkan bekalnya untuk sanga sahabat. "Nggak deh, buatmu aja"

"Hah? Nggak usah, makan gih"

"Buatmu aja"

"Nggak usah, Fadel"

"Makan, Rashyif."

Yaudah iya, Rashyif mana bisa nolak kalo Fadel sudah begitu bicaranya.

Sementara Abangnya perhatikan sahabatnya makan, kedua adik Fadel malah tatap-tatapan, bicara lewat telepati mereka.

'Dek, mikir apa yang abang pikirin nggak?' -Aidan

'Bang Adel suka Kak Rashyif?' -Difa

'Dih kok sama? Jangan-jangan kita jodoh dek?'

finding bunda | tk Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang