[l-;

6.8K 1.3K 295
                                    

//elah si Abang ganteng banget napadah

Ops! Esta imagem não segue nossas diretrizes de conteúdo. Para continuar a publicação, tente removê-la ou carregar outra.

//elah si Abang ganteng banget napadah






















➡ "ECIEEE SI KAKAK NGAREP KITA PACARAN KIW--EH ADUH! SAKIT KAK"

"Rasain! Makanya jangan ngeselin"

"Ya lagian Kakak sih, ngapain coba sampe bisa mimpi kita pacaran? Oh, Idan tau. Pasti Kakak suka sama Idan kan? Iya kan!"

"Ng-nggak ya!"

"CIE SI KAKAK PIPINYA MERAH. UTUTU LUCUNYAA"

"Nggak kok! Nggak merah!"































➡ "PAPAA, SEPATU ADEK YANG BARU BELI KEMAREN ADA DIMANA?"

Jadi, satu rumah Prasaja itu beberapa hari ini direcokin sama si bungsu yang rewelnya minta ampun. Contohnya aja barusan, padahal yang letakin sepatu itu Difa sendiri, tapi malah Papanya yang direcokin karena lupa letakin dimana.

"Mana Papa tau sih, Dek. Kan adek yang simpen"

Tristan sudah pusing duluan, soalnya laporan yang harus dia periksa masih banyak, eh Difa malah nambahin dengan rengekannya. Untung bungsu, untung bayi.

"Emang itu sepatu dari siapa sih, Dek? Perasaan kan kamu udah punya dua yang model gitu, kok beli lagi?"

Emang ya, Bang Adel itu paling 'ngeh' kalo soal ginian. Buktinya pertanyaannya langsung buat Difa gugup.

"H-hah? Oh, itu tuh...hadiah, dari temenku"

Aidan yang diam-diam berdiri di belakang Adeknya sambil meminum Energen Vanilanya langsung berpikir negatif.

"Temen apa temen? Oh---jangan-jangan pacar ya?!"

Mendengar tuduhan Aidan, Dua Prasaja yang lainnya langsung syok. Tristan hanpir aja keselek nasi gorengnya, sementara Fadel udah batuk-batuk karena tersedak susunya.

Tuh kan, Aidan jadi makin curiga. "ADEEEK SIAPA ORANGNYA? SIAPA? BIAR ABANG IRIGASI ITU ORANG!"

"Salah, Dan" kata Tristan.

"Terus yang bener apa?"

"Itu...apasih namanya----oh! IMIGRASI!"

Dalam hati, diam-diam Fadel berdoa kalau dia mau resign aja dari keluarga Prasaja. Capek dia tuh, punya Papa sama Adek kok bobrok semua. Suka heran dia, kok dulu Mama Danisa mau sama Papanya.

Namanya cinta, Del :)

"Tau ah! Aku berangkat duluan! Nggak mau berangkat sama Papa atau Abang!"

"ADEEEEEK"

"LOH? KOK NGAMBEK SIH DEK?"

"DEK! JANGAN TINGGALKAN PANGERAN, DEK!"

Mampus kalian, si bungsu udah ngambek.




















finding bunda | tk Onde histórias criam vida. Descubra agora