Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
➡ "BANG IDAAAAAAAN!!!"
Jam 7 pagi dan teriakan si bungsu sudah berkumandang keseluruh penjuru rumah.
"KENAPA SIH DEK?!"
Aidan malah bales nyolot. Siap-siap aja deh telinga auto budeg. Kek Fadel tuh, udah siap dengan earphone di telinganya.
"MAKANAN ADEK YANG DILEMARI KEMANA SEMUA? KOK HABIS?!"
"ABANG MAKAN KEMAREN--eh"
Ragu-ragu Aidan tatap adeknya yang sudah menatap tajam dengan telinga merah menahan marah, sebenarnya lucu, tapi tatapannya itu lho--Aidan mana berani.
"GANTI!"
"Iya iya abang ganti, jangan nangis atuh"
"Jahat! Pa-padahal kan Adek udah bilang ja-jangan di makan" Difa sebenarnya udah nangis, tapi ditahan tahan, sesekali dia usap pipinya kasar supaya air matanya nggak keliatan.
"Eh iya iya, abang ganti. Nanti satu supermarket abang beliin sekalian" Aidan mana tega, jadinya Difa dipeluk sambil di unyel-unyel pipinya. "Jangan nangis lagi, mending ke kamar abang trus main laptop sana. Mau nonton bities bities itu juga terserah"
Mendengar kata 'BTS' si Adek langsung diam, pelukan abangnya dilepas. "Beneran?"
Maklum ya, bayi keluarga Prasaja ini ARMY, di kamarnya juga banyak stuff stuff BTS.
Begitu Difa naik keatas, Aidan langsung ngambil kunci motornya yang ada diatas meja. "Abang ikut, Dan"
"Hah?" Malah melongo si Aidan.
"Gue ikut, Nakhla"
"O-oh, yaudah ayo"
Bukannya apa sih, tapi beberapa hari ini Aidan sama Fadel itu kayak jauhan. Bicara seperlunya saja, padahal biasanya sudah jadi kewajiban buat Aidan untuk melakukan 'Ritual Mengganggu Bang Adel'.
Makanya sewaktu Fadel minta ikut, dia malah melongo.
Ngomong-ngomong, kamu minta ikut kenapa, Del? Tumben.
🌸
"Re, enakan bawang merah atau bawang putih?"
"Bawang merah,"
"Kok gitu? Sering makan ya kamu?"
"Makanya sering makan acar, Haris"
Sekarang ada Rashyif dan Haris yang lagi belanja bulanan untuk kulkas di kamar Haris yang isinya tinggal supermi, popmi, coca cola, pepsi, dan sejenisnya.
