[q-;

6.1K 1.2K 373
                                    

//Dari matamu matamuuuu

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

//Dari matamu matamuuuu..





















➡ "Ra,"

Malam itu hujan lumayan deras mengguyur bumi, hawa dingin rasanya menusuk sampai tulang. Buat Rashyif bergelung di dalam selimut tebal yang beberapa hari ini menemaninya tidur.

Sampai panggilan barusan, Rashyif harus membuka kelopak matanya.

"Ng? Kenapa--Om?"

Iya, memang Rashyif sudah 3 hari belakangan nginap di rumah besar Prasaja, itu pun karena paksaan si bungsu. Tapi, selama 3 hari ini dia cuma interaksi dengan trio visual karena si kepala keluarga ada urusan harus keluar kota dan baru satu jam yang lalu tiba dirumah.

"Ra,"

"I-iya?"

Tristan wajahnya kelihatan lelah, tapi ada gurat khawatir dan takut kalau yang Rashyif lihat.

"Om boleh tidur bareng kamu?"

Hah?

Gimana?

GIMANA?

"Kok tiba-tiba?" Tanpa menjawab pertanyaan Tristan, Rashyif bergeser untuk mempersilahkan Tristan tidur disebelahnya.

Begitu posisi mereka berhadapan, Tristan menjawab. "Mimpi buruk,"

"Oh...mau dipeluk?"

Tristan yang tadinya mau menutup mata harus mengurungkan niat setelah mendengar pertanyaan remaja di hadapannya ini. "Untuk apa, hm?" Jari jari panjangnya bergerak untuk menyingkirkan poni Rashyif yang mengenai mata.

"Aku ingat ada yang pernah bilang ke aku kalau habis mimpi buruk itu bagusnya dipeluk, supaya mimpi indah habis itu" Rashyif menjawab sambip mencoba mengingat siapa yang pernah bilang begitu ke dia, tapi nihil--dia nggak mendapatkan jawaban.

"Nggak usah, kamu tidur aja. Pokoknya kamu disini udah cukup"

Aelah si bapak, tinggal bilang 'sini peluk' aja banyak cincong :(

Oke. Setelah Tristan bilang begitu, Rashyif langsung balik badan membelakangi. Bukan ngambek kok, tapi kalau disuruh hadap hadapan dengan Tristan yang tidur begini, dia mana tahan.

"Selamat bobo," kata Tristan sebelum menutup mata.

Ada sekitar 3 menit mungkin, Rashyif yang belum bisa memejamkan mata dan Tristan yang hampir menyelam ke dunia mimpi.

Dan di detik terakhir sebelum Tristan total masuk ke dunia mimpi, Rashyif berbalik, mengikis jarak mereka dan memeluk kepala keluarga Prasaja ini.

"Ra--"

"Selamat bobo,"

Tristan yang mendengar cuma tersenyum, lengannya balik terulur untuk memeluk tubuh pujaan hatinya.

finding bunda | tk Where stories live. Discover now