《8》

25.6K 7.1K 2.6K
                                    

Jinyoung menghela nafas. Sudah lima belas menit dia berjalan kaki karena malas pulang.

Tudung jaket dia pasang ke kepalanya dan dia mengeratkan jaketnya agar nggak ada orang yang mengenal dirinya.

Cuma itu yang dia lakukan supaya si pengirim email alias si peneror nggak tahu kalau itu dia.

Masalahnya, tempat ia berada saat ini cukup sepi. Nggak ada kendaran atau orang yang berlalu lalang, hanya ada pohon lebat di kanan dan kiri jalan.

"Bang Woojin, gue gak mau lo ikut campur masalah gue. Gue gak mau lo ikut celaka gara-gara gue," gumamnya pelan, nyaris berbisik.

Drrtt

Jinyoung berhenti melangkah. Tangannya merogoh saku jaketnya ketika merasakan ponselnya bergetar. Dengan malas dia membuka pesan yang baru saja masuk.


New email (2)

Lo harus pilih.

Dead or kill.


Jinyoung mengernyit. "Ini maksudnya apaan, sih? Makin lama makin gak jelas," ucapnya marah.

Jinyoung mencoba untuk mengabaikan email tersebut, tapi melihat ada pesan masuk dari nomor yang nggak dikenal, dia benar-benar emosi.

From: Private Number

Apa perlu gue perjelas? Dead or kill? Mati atau bunuh?

Lo tuh siapa, sih? Mau lo apa?

Gue cuma mau bikin hidup lo gak bahagia lagi.

Lo temen gue, kan?

Temen? Gue gak punya temen, apalagi orang kayak lo.

Lo pasti Hyunjin, berhenti ganggu hidup gue sebelum gue lapor polisi.

Gue gak bakal takut sama anceman lo. Btw, gue bukan Hyunjin. Gue cuma orang gabut yang butuh hiburan ><

Gue gak main-main, ya. Gue bakal laporin lo ke polisi sekarang juga!

Laporin aja. Lo lagi sendirian, kan? Gue bisa bunuh lo sekarang.


Sontak Jinyoung langsung menatap sekitarnya dengan waspada. Tapi sepi, nggak ada orang sama sekali. Merasa dipermainkan, Jinyoung membalas pesan orang tersebut dengan geram.

Lo gak usah nakut-nakutin gue, gue gak bakalan takut!

Oh ya? Kalo lo gak takut, ngapain lo nengok kesana kemari dengan wajah yang khawatir gitu? Haha, lo mending turutin omongan gue.

Jinyoung terdiam.

'Lo mending turutin omongan gue.'

Kayaknya kalimat itu nggak asing. Tapi siapa yang ngomong, ya?

Mendadak firasatnya menjadi buruk. Tanpa berpikir apa-apa lagi dia berjalan cepat untuk sampai ke rumah.

Tapi, dia mendengar langkah kaki dari belakang.

Ketika dia mempercepat langkahnya, suara langkah kaki tersebut juga semakin cepat.

Jinyoung melirik sekilas ke arah kiri, berharap kalau dia bisa melihat siapa yang mengikutinya dari belakang.

Namun, matanya tak sengaja menangkap seseorang yang berdiri di seberang jalan, cukup jauh darinya.

[2] E-mail | 00Line ft. 99Line ✓Where stories live. Discover now