أَرْبَعَةٌ

3.1K 209 17
                                    


4. Insan Mulia

"Sungguh, telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari Kiamat dan yang banyak mengingat Allah." (QS: Al-Ahzab: 21)

[-_-]

Buku setebal 864 berjudul Sirah Nabawiyah sejarah hidup Nabi Muhammad shalallahu alaihi wasalam karya Syaikh Shafiiyyurrahman Al Mubarakfury, berada di genggaman Veli. Perlahan dia buka, lembar demi lembar dibaca sekilas, lalu ditutup. Dalam diri gadis itu penasaran tentang sosok manusia agung pembawa Islam, Rosulullah sang kekasih Allah. Semuanya bermula karena dia tidak sengaja membaca secarik ketas milik Silla berisi curahan hati. Rabbi, sampaikanlah rinduku pada kekasih-Mu, Allahhumma shalli ala sayyidinaa Muhammad.

"Ini bagus kali, ya?" tanyanya pada diri sendiri. Dia menimang-nimang buku itu sebelum pada akhirnya menjatuhkan diri di kursi untuk membacanya. "Nabi Muhammad. Kayak apasih orangnya?" Bibirnya dimiringkan ke kanan, tangannya membuka halaman pertama.

Veli itu punya penasaran tingkat tinggi dengan sesuatu hal baru. Orangnya selalu ingin mencari tahu apa saja tanpa pernah menyerah.

Memahami apa yang dibaca membuat Veli lama sekali dalam membaca. Sekaligus dia menghafal nama-nama sahabat dan nasab Nabi Muhammad shalallahu alaihi wasallam. Dulu Veli sudah hafal, sewaktu kecil diberi tahu oleh mamahnya, tapi sekarang teringat samar. Ada yang lupa sedikit, dan harus dihafal lagi.

Beberapa meter dari jarak gadis itu duduk di kursi perpustakaan, seorang santriwan mengintip di balik rak. Perpustakaan madrasah memang bebas diinjak santriwan dan santriwati, hal wajar jika berlainan jenis bertemu dalam satu ruang. Namun, pengawasannya ketat. Cctv terpasang di setiap penjuru, piket yang menjaga pun ada empat orang. Hal itu bertujuan untuk mengawasi aktivitas santri untuk tidak melakukan hal yang luar batas.

Memang kita jodoh, ketemu lagi sama bidadari hati. Ihiw!

Alvin terkekeh pelan dengan pandangan terpaku pada gadis yang duduk manis membaca buku. Manis banget ....

Dibentuknya kertas yang terukir kata singkat itu menjadi pesawat. Kemudian diterbangkan ke arah gadis itu. Lengkung senyum merekah menghiasi wajah oval Alvin, dia bahagia bisa bertemu dengan gadis itu lagi. Apa jangan-jangan ini beneran jodoh?

"Duh, Vin! Masih sekolah juga, ngapain mikirin jodoh." Alvin tertawa kecil dengan kekonyolannya, kemudian menggelengkan kepala. Pulpen yang terselip di tengah jari telunjuk dan jari tengah dia pindahkan ke atas telinga. Sebelum dia pergi dari ruang itu, tangannya melambai mengarah ke cctv.

Dahi Veli bergelombang, kepalanya celingukan mencari tahu orang yang iseng padanya. Karena tidak menemukan orang yang mencurigakan, dia kembali membaca kertas bertulisan I LOVE YOU BIDADARI HATI.

Seketika ingatannya tertarik pada masa pendekatan dengan David. Laki-laki itu diam-diam menyimpan secarik kertas bertulisan I LOVE YOU KEKASIH HATI di lokernya. Dulu Veli tidak mempedulikan kertas itu, dan berakhir di tempat sampah. Setelah pacaran dengan David, barulah laki-laki itu jujur tentang kertas itu darinya, dan Veli merasa menyesal tidak menyimpannya.

Setetes bulir jatuh ke kertas setelah menelusuri pipi. Terhitung sudah tiga minggu dirinya tinggal di pesantren, pertemuan dengan laki-laki itu baru tiga kali. Biasanya setiap hari bertemu.

Dinamika Hati [SELESAI ✔]Unde poveștirile trăiesc. Descoperă acum