Quentin [7]

9.3K 1.7K 40
                                    

Sepeninggal Cybil, entah berapa lama Quentin termangu di ruangannya. Berkali-kali pula dia memejamkan mata, memutar ulang adegan saat Cybil berada di hadapannya dan menyatakan kesediaan untuk menikah dengan Quentin. Lalu, ciuman mereka...

Ini bukan sekadar mimpi, kan?

Setelah merasa cukup menenangkan diri, Quentin menelepon orang pertama yang diyakininya bisa membantu untuk membereskan masalah video. Siapa lagi kalau bukan Lucas? Sepupunya itu mengenal banyak orang yang bisa membantu menyelesaikan beragam persoalan. Sebenarnya, Quentin tidak keberatan mengurus sendiri semuanya. Hanya saja, saat ini dia membutuhkan banyak bantuan. Dan orang paling ringan tangan yang dikenal pria itu adalah Lucas.

"Luc, aku butuh bantuanmu," beri tahu Quentin begitu Lucas mengangkat teleponnya. "Aku mau nikah dan ada urusan penting yang harus kuberesin dulu."

Suara Lucas yang awalnya terdengar bosan, berubah drastis begitu mendengar kata "nikah". Mereka bicara via ponsel selama hampir sepuluh menit yang sebagian besar digunakan Lucas untuk mengorek informasi tentang hubungan Quentin dan Cybil yang tiba-tiba akan dinaikkan levelnya.

"Waktu aku main ke rumah Oma dan kita nonton berita perceraian Cybil, kamu nggak ngomong apa-apa. Itu kan kejadiannya belum lama. Atau, kamu jadi orang ketiga yang bikin dia cerai?" selidik Lucas.

"Nanti juga kamu tau. Yang pasti, nggak ada yang namanya selingkuh di sini. Udah deh, tolong dulu urusin soal videonya. Atau, apa aku perlu nyari orang lain?" Quentin setengah mengancam. Tawa Lucas pun meledak.

"Jangan kayak banci gitu, dikit-dikit ngambek. Bikin pengin muntah, tau!" gurau Lucas.

Quentin pun membela diri. "Masalahnya, jijik aja ngeliat kamu udah nggak beda sama host infotainment. Nyinyirnya maksimal."

"Anggap aja urusan satu itu beres. Kamu maunya si Jeremy itu dibikin bonyok atau gimana? Laki-laki kurang ajar kayak gitu nggak layak dibiarin melenggang bebas seenaknya." Kali ini, suara Lucas terdengar serius.

Quentin setuju tapi mustahil memberikan restu untuk tindakan brutal meski dia tak yakin Lucas bersungguh-sungguh dengan kalimatnya. "Pokoknya, bikin dia berhenti nyebarin video dan ngapus semuanya. Aku nggak mau lagi dia ngancem Cybil. Tapi jangan kebablasan lho, Luc. Jangan sampai ada yang bonyok karena Jeremy bukan mangga," canda Quentin, menahan kekesalan yang seolah mengepulkan kepalanya. Jeremy itu tak pantas disebut laki-laki, bukan? "Aku nunggu kabar dari kamu. Nggak pakai lama ya, Luc," pungkasnya.

Malamnya, Quentin sengaja meluangkan waktu untuk bicara dengan kakek dan neneknya. Seperti dugaannya, Imelda dan Ramon sangat kaget mendengar rencana pernikahan sang cucu. Apalagi, baru tadi pagi dia bicara dengan neneknya, setengah curhat tentang kehidupan cintanya yang mengenaskan.

"Kamu mau nikah sama Cybil?" Imelda membelalakkan mata birunya. "Ini nggak becanda, kan? Gimana ceritanya kamu sama Cybil bisa pacaran dan tau-tau sekarang mau nikah? Kenapa sebelum ini nggak pernah bawa Cybil ke sini? Berarti yang tadi pagi diomongin itu Cybil ya, Tin? Atau cewek lain?"

Quentin bisa menjawab semua pertanyaan itu dengan mudah. Kecuali alasan pernikahannya. Bagi Quentin, itu akan menjadi rahasia yang mengikat dirinya dan Cybil.

"Oma dan Opa nggak keberatan walau Cybil pernah nikah, kan?" Quentin memastikan.

Jauh di dalam hatinya, dia takkan peduli dengan penilaian orang lain. Meski semua orang menentangnya, Quentin takkan bergeming dan mundur dari rencananya. Dia bahkan siap dengan risiko menikahi perempuan yang sama sekali tidak mencintainya. Ya, dia memang segila itu karena Cybil.

Membayangkan perempuan itu bersedia membagi hidup, membuat Quentin seolah bermimpi. Dia takut telanjur membuka mata dan menghadapi kenyataan bahwa semua ini tidak nyata.

The Sexy Secret [Terbit 19 Januari 2022]Where stories live. Discover now