Bagian 4 : Pertahanan Distrik Trost

6.3K 851 6
                                    

Gadis itu masih disana. Lorraine masih bergeming di tempatnya bersembunyi.

"Cih, jika seperti ini aku tidak akan mendapat apapun."

Ia keluar dari persembunyiannya, memastikan sekitar kemudian mengarahkan 3D Manuver Gear nya ke dinding. Ia berniat mengamati dari atas dinding. Jika terus berada di tanah, ia tidak akan bisa melihat kondisi.

Dalam posisi tiarap, ia mengamati seberapa buruk kondisi sekarang ini. Semua penduduk telah berhasil dievakuasi, tapi Titan yang masuk dinding belum berhasil dikalahkan.

LORRAINE Point of View

"Kenapa? Kenapa mereka diam saja?" Terlihat para prajurit yang berada diatap rumah penduduk.

"Apa gasnya habis?" Kulihat markas tempat pengisian gas.

"Sial! Babi-babi itu sudah sampai disana." Aku berdalih memandang lagi para prajurit yang belum bergerak itu.

"Ayolah, gunakan otak kalian! Jangan diam saja seperti bayi disana." Umpatku mati-matian masih dalam keadaan tiarap.

Cih, aku tidak bisa diam saja. Batinku

'Apapun yang terjadi, jangan bertarung dulu.'

Tiba-tiba isi pesan itu berputar di kepalaku. Sialan, disaat seperti ini aku malah tidak bisa berbuat apapun. Daripada itu, Erwin, cepatlah kembali!

LORRAINE POV END

Suasana semakin tegang saat para prajurit itu mencoba kembali ke markas. Satu-persatu dari mereka tewas ditangan para titan itu. Jumlah mereka semakin sedikit begitu juga gas mereka. Tidak ada jalan lain, jika ingin selamat, mereka harus bisa sampai ke markas dan mengisi gas agar bisa melewati dinding.

Tiba-tiba suara teriakan titan terdengar. Sesosok titan berukuran 15 meter terlihat sedang mengamuk. Tapi, ada yang aneh. Titan itu sama sekali tidak menyerang manusia. Sebaliknya, titan itu menyerang titan lain di sekitarnya.

"Hoo, sepertinya ini menarik." Gumam Lorraine.

Ia bergerak mengikuti pergerakan Titan itu dari atas dinding. Sepertinya ini akan jadi informasi yang berguna. Terlihat dari jarak pandangnya beberapa prajurit yang berkumpul.

"Jika mereka bisa berpikir, mungkin Titan itu bisa dimanfaatkan." Monolog Lorraine.

Prajurit itu akhirnya bergerak. Lorraine mengarahkan teropongnya agar bisa melihat lebih jelas.

"Sepertinya si rambut kuning itu lumayan pintar juga. Dia yang kulihat dihari pertama waktu itu."

Para prajurit itu mulai bergerak selagi titan 15 meter itu mengamuk. Meskipun jatuh korban lagi tapi mereka akhirnya sampai di markas.

Karena keadaan sedikit mendukung, Lorraine turun dari dinding. Ia mendarat di salah satu atap rumah warga. Berniat mengamati titan mengamuk itu lebih dekat.

"Dia tidak menyerang manusia, dia terlihat sangat marah saat melihat titan lain. Caranya bertarung juga seperti manusia. Itu berarti titan ini berakal seperti Titan Armor dan Titan Kolosal. Apa mungkin?" Monolognya sambil memperhatikan pertarungan titan berakal itu menghabisi titan yang lain.

Sementara itu, para prajurit masih berusaha mengisi gas di markas. Buruknya, tempat itu telah dimasuki titan sehingga mereka harus membuat strategi untuk bisa mengisi gasnya. Berkat strategi dari Armin, akhirnya mereka berhasil mengisi gas dan keluar dari markas.

"Ugh, sial kepalaku pusing!" Erang Lorraine sambil memegang kepalanya.

Disaat seperti ini, mata ini benar-benar menyusahkan. Batin Lorraine.

Ia terduduk sebentar disana hingga suara ribut dari titan berakal itu membuatnya tersadar.

"Dia kelelahan? Jangan-jangan.."

Tiba-tiba saja titan itu kembali mengamuk, menghabisi sisa titan yang ada disana. Meski dengan kedua lengan yang putus, namun ia berhasil membasmi semua titan itu sendirian.

Teriakan kembali keluar dari mulut titan berakal itu sebelum akhirnya jatuh tengkurap karena kelelahan.

Hal yang tidak terduga terjadi. Dari tengkuk titan berakal itu, keluar tubuh seorang laki-laki. Yang diketahui sebagai salah satu prajurit lulusan ke-104. Prajurit yang tersisa disana dibuat terkejut, termasuk Lorraine. Gadis itu masih mengamati dari tempatnya kejadian yang baru saja terjadi. Sadar dengan apa yang akan terjadi, ia kemudian bergegas pergi diam-diam.

Sepertinya ini akan jadi berita yang menarik untukmu, Erwin.

.
.
.
.
.
____

Usai perlawanan dengan Titan didalam dinding itu, kini para prajurit tengah beristirahat. Di tengah kritisnya keadaan kota saat ini, seorang gadis bergegas menuju suatu tempat.

Ia membuntuti prajurit yang kedapatan keluar dari tubuh titan itu. Sekarang ini prajurit itu sedang bersama dua temannya. Jika instingnya benar, maka ketiga prajurit itu kini sedang dalam bahaya.

"Pasukan Penjaga pasti akan membunuhnya jika mereka berbuat sedikit saja kesalahan. Aku tidak bisa membiarkan dia mati sebelum bertemu Erwin."

Lorraine terus berlari hingga ia menemukan tempat mereka bertiga. Ia masih cukup jauh dari tempat itu walau ia bisa melihat keadaan dengan jelas.

"Mereka memasang meriam. Terlebih, prajurit-prajurit ini pasti tengah bersiap menyerang mereka." Lorraine memperhatikan tempat dimana ketiga orang itu dikepung.

Tidak ada jalan keluar. Hanya dinding yang ada dibelakang mereka itu. Mereka hanya punya beberapa detik saja. Setelah itu Lorraine bergerak menjauh dari tempat itu.

"Survey Corps telah kembali. Ck, tidak akan sempat jika aku memberi tahu Erwin, jaraknya terlalu jauh." Ia harus benar-benar memikirkan hal ini dengan matang dan cepat, sebelum semuanya terlambat.

Baiklah, Erwin mengatakan aku tidak boleh bertarung, huh? Jika begitu, hanya ini yang bisa kulakukan. Batin Lorraine seraya bergegas ke suatu tempat.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Continues in next Chapter
___________
.


.

Double up! Maaf kalau pendek ya. Awal-awal emang masih pendek. Nanti kalo udah chapter pertengahan mulai panjang kok. Sekali lagi makasih buat yang mau baca dan bersedia kasih bintang! Hope you enjoy this story!

Signed,
Sun

[Book 1] SHINGEKI NO KYOJIN | [Attack On Titan X OC]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang