Bagian 22 : Berselimut Langit Malam

3K 436 36
                                    

Markas Survey Corps itu terlihat sepi. Wajar saja, ini sudah hampir tengah malam. Jika para prajurit sudah bergelung dengan mimpi, lain halnya dengan gadis yang kini masih duduk-duduk di atap markas sambil memainkan bumerangnya.

Malam itu cukup dingin, namun hal itu agaknya bukanlah gangguan untuk si 'mata satu'. Ia hanya memakai kaos hitam dan celana panjangnya. Tanpa jaket, mantel atau jubah hitam kesayangannya. Angin berembus cukup kencang membuatnya menghentikan sejenak acara melempar bumerangnya. Ia tepekur beberapa saat. Akhir-akhir ini agaknya 'gadis hutan' itu menemukan hobi baru.

Bukan tanpa alasan ia sering melamun. Banyak sekali yang ia pikirkan akhir-akhir ini. Meski sang Komandan memerintahkannya untuk tidak lagi memikirkan hal-hal itu, bagi Lorraine, hal ini sudah jadi kebiasaannya selama bertahun-tahun. Wajahnya yang tanpa ekspresi itu membuat siapa saja sulit menebak apa yang sebenarnya ia pikirkan. Belum lagi mata tajamnya yang menelisik siapa saja yang memperhatikannya menambah kesan jika gadis itu benar-benar sulit didekati.

Bagi Lorraine, masih sedikit aneh rasanya tinggal di markas. Punya kamar dengan prajurit lain, makan bersama, bertemu orang-orang yang sama saat keluar kamar, tidak bisa seenaknya keluar atau berkeliaran, membosankan. Ia sudah terbiasa dengan kehidupannya selama bertahun-tahun dimana ia bisa bebas bergerak sendiri malam-malam, sore menjelang petang, bahkan dini hari sekalipun. Tidak ada yang menyuruhnya segera kembali ke kamar karena sudah malam, menyuruhnya ke aula karena waktunya makan, atau suara-suara berisik yang hanya sekedar sapaan "selamat pagi" itu. Ya, hari-hari dimana ia belum berstatus resmi prajurit Survey Corps, hanya sebagai 'bayangan' suruhan Erwin Smith.

Suara binatang malam mengisi keheningan di tempat itu. Lorraine melemparkan bumerangnya lagi, namun kali ini tidak begitu kuat. Lusa adalah tugas pertamanya sebagai seorang Survey Corps sekaligus anggota skuad Levi yang baru. Khawatir? Mungkin lebih tepatnya tidak yakin. Ia belum pernah bekerja sebagai tim sebelumnya. Apalagi dipimpin oleh manusia terkuat di Survey Corps. Riwayat karirnya sebagai preman pun, tak pernah sekalipun ia melakukan tugas tim. Ia selalu melakukan tugas sendiri bahkan yang paling berbahaya sekalipun.

Gadis itu menangkap kembali bumerangnya.
"Kenapa berdiri disitu? Jika ada urusan denganku, segera katakan." Ujar Lorraine tiba-tiba tanpa menolehkan kepalanya. Disana, di balik pintu, seorang perempuan terhenyak. Perlahan ia berjalan mendekati Lorraine yang duduk di tepian atap.

"Duduk saja, tak apa" kata Lorraine masih tanpa melihat si lawan bicara.

"Ada apa, Mikasa?" Tanya Lorraine saat perempuan dengan syal merah itu sudah duduk di sampingnya. "Sebenarnya saya hanya kebetulan lewat saja, Lorraine-san." Ujar gadis Ackerman itu. "Aku tahu kau mengikutiku sejak di lorong" ungkap Lorraine membuat gadis disampingnya menenggelamkan sebagian wajahnya pada syal merahnya. "M-maafkan saya.." desaunya lirih.

"Ada apa? Cepat katakan dan kembalilah ke kamarmu." Lorraine melemparkan bumerangnya lagi. Beberapa menit tidak ada jawaban. Gadis burung hantu itu melirik sekilas lawan bicaranya. "Lorraine-san, tolong ajari saya bertarung.." pinta Mikasa. Lorraine menaikkan satu alisnya.

"Kau sudah pandai bertarung, untuk apa aku harus melakukan itu" jawabnya. "B-bukan.. tapi saya ingin jadi seperti Anda. Saya ingin jadi lebih kuat." Mikasa menundukkan kepalanya. "Apa yang membuatmu berpikir seperti itu?" Tanya Lorraine yang telah menangkap bumerangnya.

"Saya melihat Anda di lapangan kemarin dan saya lihat Anda berhadapan dengan Levi-heicho.." ujar teman kecil Eren Jeager itu.

Hah.. sudah kuduga

"-Anda berhasil memukulnya, bahkan gerakan Anda lebih cepat dari heicho.." lanjutnya.

"Hanya beruntung. Saat itu kakinya masih cedera jadi dia sedikit terlambat menghindar." Tutur Lorraine. "Tapi Anda benar-benar cepat, Lorraine-san." Tukas Mikasa.

[Book 1] SHINGEKI NO KYOJIN | [Attack On Titan X OC]✔Where stories live. Discover now