Bagian 25 : Sebelum Pembalasan

2.6K 390 22
                                    

BACK TO AUTHOR POINT OF VIEW

Gadis berperawakan tinggi itu baru selesai menemui Erwin ketika hampir larut. Kedua orang itu agaknya punya sesuatu yang penting sekali dibicarakan hingga lupa waktu. Si gadis hutan itu berpapasan sejenak dengan Komandan Garrison, Dot Pixis yang hendak mengunjungi Erwin malam itu. Lorraine memberi hormat sebelum benar-benar pergi.

Sebelum kembali ke tempat Levi, Lorraine yang kini sedang berjalan di wilayah Trost harus memeriksa beberapa hal. Sekaligus tetap waspada jika Pasukan Interior Pertama menyerangnya lagi karena ia sendirian saat ini. Terlebih, ia tidak bawa kuda sebagai tumpangan.

Seharusnya Hanji sedang kemari untuk memberi laporan pada Erwin.
Batin Lorraine di sela kegiatan jalan malamnya. Ia berusaha agar terlihat se-normal mungkin.

Gadis itu sampai di sebuah persimpangan ketika ia melihat kerumunan orang-orang. Awalnya ia tidak peduli dan memilih untuk segera pergi. Namun saat ia menyadari jika orang-orang itu tengah mengerumuni sebuah mayat yang ternyata adalah Dimo Reeves, mau tidak mau Lorraine berhenti untuk melihat keadaan dari dekat.

Tidak mungkin jika ini bukan ulah mereka. Pikirnya.

Lorraine sedikit menjauh dari kerumunan, memikirkan apa yang akan dilakukannya. Ia tidak mungkin mendiamkan hal ini. Sebenarnya ia ingin kembali dan memberi tahu Erwin, tapi ia teringat jika Komandan beralis tebal itu kini tengah bertemu dengan si botak yang hobi minum, Dot Pixis.

Tunggu.. kemana anaknya? Cuma mayat Dimo yang ada disini. Berarti kemungkinan besar anaknya masih hidup.
Pikir Lorraine di tengah bisik-bisik warga yang ada disana.

Kehebohan makin menjadi saat tersiar kabar bahwa Survey Corps adalah dalang dibalik pembunuhan itu. Sebagian besar penduduk disana pun langsung percaya akan hal itu.

Mereka benar-benar membuat Survey Corps terpojok! Jika begini, Erwin akan..

Lorraine geram sekali saat ini. Awalnya ia berniat kembali ke tempat Erwin, tapi bagaimanapun, meski ia tidak kesana untuk melapor, Erwin pasti akan menerima kabar ini dari bawahannya secepat mungkin. Akhirnya gadis itu memilih untuk pergi mencari putra dari Dimo Reeves.

____

"Apa yang akan kita lakukan sekarang?!" Moblit dan Hanji yang sedang bersembunyi di sebuah gang itu kini mencoba memutar otak untuk langkah yang akan mereka ambil selanjutnya.

"Hanji" suara khas yang dingin dan dalam seketika memasuki pendengaran gadis Buntaicho itu.

"Oh! Lorraine!" Hanji yang melihat gadis burung hantu itu seketika merasa lega.

"Ikut aku. Kita harus menemui seseorang." Pinta Lorraine dengan intonasi yang selaras dengan wajah datarnya. Sedangkan Hanji memasang wajah bingungnya. Mereka bertiga pun akhirnya bergerak secara sembunyi-sembunyi.

"Nah, Lorraine. Kita akan kemana?" Tanya Hanji yang mengekor dibelakang Lorraine.

"Menyelamatkan seseorang. Kau tahu anak dari Dimo Reeves yang dibunuh itu? Sepertinya dia sedang diincar Polisi Militer saat ini." Terang Lorraine sambil terus berjalan.

"Eh? Kau tahu?" Hanji kini berhasil menyamakan langkahnya dengan Lorraine.

"Sepertinya dia tahu sesuatu, jadi Polisi Militer berusaha menangkapnya agar dia tidak buka suara." Lorraine menghentikan langkahnya. Memeriksa apakah keadaan sudah aman.

"Kalian pakai 3DMG? Baiklah.. apa kalian dengar itu?" Lorraine menatap dua pasang manik dihadapannya. Kedua orang itu lantas menajamkan telinga, memastikan apa yang dikatakan Lorraine.

[Book 1] SHINGEKI NO KYOJIN | [Attack On Titan X OC]✔Opowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz