Bagian 6 : Hasil

5.1K 717 23
                                    

(Masih Lorraine POV ya)

Raksasa berukuran 15 meter itu berbalik dan secara tiba-tiba menyerang seorang prajurit pelatihan yang kuyakini adalah temannya. Ia adalah perempuan yang membunuh titan abnormal sendirian beberapa jam lalu.

Sepertinya titan yang di dalamnya terdapat bocah bernama Eren Jeager itu lepas kendali. Untung saja gadis bersyal merah itu menghindar dengan cepat.

"Ackerman!" Seru seorang pria yang berlari kearah gadis itu.

Ackerman?

Gadis Ackerman itu kini berusaha berbicara pada Eren, meski sia-sia saja. Eren dalam wujud titannya terduduk tak bergerak di dekat batu besar itu. Salah satu prajurit disana kemudian menembakkan asap merah diudara, tanda misi telah gagal.

Apa sampai disini saja? Kupikir anak ini berguna. Tapi, kenapa dia tiba-tiba hilang kendali? Ditengah kemelut pikiranku tentang bocah titan itu, suara dentuman kaki besar mendekat.

Sial! Para bedebah itu sudah masuk sedekat ini. Aku masih diam di tempatku. Menanti apa yang akan mereka semua lakukan sekarang.

Terjadi perdebatan kecil disana dan kulihat, gadis Ackerman itu sedikit tersulut emosi karena sesuatu hal. Kupikir aku tahu mengapa ia seperti itu.

Sementara Jeager masih tak sadarkan diri dalam wujud titannya, pasukan elit bersiap menghabisi titan yang mendekati Eren. Demi bocah itu, prajurit-prajurit yang bertugas melindunginya banyak yang terluka parah, bahkan mati.

Cih, ini mulai menyebalkan. Oh? Itu..

Terlihat bocah berambut kuning pirang yang tiba-tiba datang ketempat Eren. Ackerman juga ada disana selepas menebas titan yang hendak mendekati Eren. Terjadi percakapan serius disana hingga akhirnya Armin sendirian bersama Titan Eren. Kurasa ia punya rencana.

Arlert menghunus pedangnya di tengkuk titan itu, detik selanjutnya terdengar teriakan dari titan itu menandakan bila ia bereaksi dengan yang dilakukan Armin.

"Eren! Apa kau mendengarku?" Seru Armin diatas tubuh titan Eren. "Yang penting, cepatlah keluar dari gumpalan daging menyedihkan ini!" Lanjutnya lagi. Anak itu berusaha menyadarkan Eren.

Terlalu lama. Semakin banyak titan yang memasuki kota sekarang. Inginku melihat kondisi yang lain, tapi keadaan disini juga tak bisa ditinggalkan.

Baiklah, aku akan fokus saja disini.

Sementara itu, sepertinya si Arlert itu berhasil membuat Eren bereaksi. Entah apa yang dikatakannya, yang jelas kali ini apapun yang terjadi bocah titan itu harus berbuat sesuatu.

---

Eren berhasil mengangkat batu besar itu. Baiklah, sepertinya ini akan berhasil. Tapi, para titan itu beralih menuju Eren dan tak peduli dengan beberapa prajurit yang berusaha mengalihkan perhatiannya.

Aku mengikuti pergerakan mereka, khususnya Eren. Karena semua perhatian teralihkan pada Eren, aku bisa sedikit leluasa bergerak.

Jumlah mereka lumayan banyak ternyata. Sial! Apa aku bisa diam saja melihat orang-orang mati dihadapanku?

Terlihat beberapa prajurit yang tewas karena terinjak atau dimakan oleh titan-titan disekitar sana. Meski begitu, Eren tetap terus berjalan menuju lubang dinding.

Titan terakhir tepat di depan Eren. Secepat kilat, seseorang menebasnya. Benar saja, titan itu langsung jatuh seketika usai ditebas.

Hoo, si Ackerman. Gumamku dalam hati.

Beberapa langkah lagi. Titan 15 meter itu akhirnya berhasil menutup lubang besar di Distrik Trost dengan batu. Semua tercengang sesaat. Asap kuning ditembakkan ke udara. Misi telah berhasil.

[Book 1] SHINGEKI NO KYOJIN | [Attack On Titan X OC]✔Hikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin