Setengah jam kemudian Ameera membuka daun pintu kamar mandi dengan hati-hati. Melongokkan kepala sedikit meneliti sekitar mencari keberadaan pria yang menjadi alasan ia bersembunyi tadi.
Menghembuskan napas lega ketika tidak mendapati keberadaan Aron dikamar yang sedang ditempatinya.
Ameera keluar dengan santai tanpa menyadari sesosok pria yang sejak tadi bersandar di dinding dibalik tirai kamar bernuansa navi itu. Menekan handle pintu dan terkejut ketika terkunci!
Lalu tanpa aba-aba tubuhnya terangkat ke atas tiba-tiba oleh sesosok yang sejak tadi berada dibelakangnya.
Ameera menoleh ke belakang dan terkejut ketika mengetahui Aron yang mengangkatnya.
"Aron!!"
Ameera memberontak dengan menggerakkan kakinya brutal.
"Lepasin! Iih, Aron!!" Kesalnya.
Aron diam lalu terkekeh mengetahui bahwa usaha wanita itu sia-sia.
Ameera berhenti bergerak dengan napas tidak lagi beraturan.
"Kenapa berhenti sayang? Sudah lelah?" Tanya pria itu.
"Era mau turun! Lepas!" Katanya dengan mata berkaca-kaca.
"Kenapa? Tidak suka digendong?" Aron bertanya kembali yang menurut Ameera terlalu mengulur waktu.
"Kar-na..pasti..a-da..maunya." Kata Ameera dengan berbisik.
Aron malah terbahak dengan jawaban dari wanita itu.
Terlalu jujur menurutnya.
___
"Aron,"
"Hmm.."
Hilda menghembuskan napas pelan. Ditatapnya wajah datar Aron saat ini.
"Ada masalah, Bu?" Tanya Aron.
"Kamu bertanya tapi seolah tidak menyadari masalah yang kamu timbulkan sendiri." Kata Hilda dengan mata memandang ke arah lain. Seakan ada sesuatu hal yang mengganggunya.
Aron berdehem pelan.
"Tapi setiap masalah pasti akan ada jalan keluarnya 'kan!?"
"Tergantung keputusanmu..."
Aron tertegun dengan kalimat dari ibunya itu.
***
Hai, selamat siang semua!😍
Aku posting bagian 10 saat ini. Selanjutnya, ada yang mau kasih saran untuk konfliknya wkwk😂. Karena kalau aku mo nulis bagian konflik, sedih duluan. Kayak hati diremes-remes gitu hhe😅. Aku gak tega bikin konflik--gak profesional banget ya aku😥!? Maafkeun!🙏
Maaf isi tulisannya dikit pake BANGET. Ide ku cuman segini😅, aduh😂.
So, selamat membaca hhe😊
YOU ARE READING
PREGNANT
Short Story(HIATUS) Hamil tanpa suami tentu menjadi sebuah aib bagi gadis yang dikenal baik-baik ini. Terlebih ia merupakan putri bungsu seorang kepala desa yang terpandang ditempatnya. Ia disalahkan dan digunjing oleh masyarakat. Bahkan orangtuanya tega men...
