14

10.6K 244 15
                                    

Cahaya matahari yang menerobos masuk, memaksa kelopak mata Ameera terbuka perlahan.

Tepat dihadapannya tertidur pulas sang pria yang beberapa saat lalu menyelesaikan aktivitas yang panas dengannya. Seketika rona wajahnya memerah.

Dengan pelan Ameera bergerak perlahan, ingin beranjak sebelum tubuhnya ditarik lalu terjatuh kembali ke atas ranjang disertai sentuhan - sentuhan ringan yang kini mulai menjalar ke seluruh inci tubuhnya.

Tubuhnya kini meremang. Ameera menggigit bibir menahan desahannya.

Aron menyeringai mengetahui jika tubuh Ameera sangat peka terhadap rangsangannya. Tidak tinggal diam, bibirnya dengan sensual menari di sepanjang punggung Ameera.

"To--long..."Ameera merintih pelan.

"Ya?" Serak Aron. Tangannya menyentuh bagian dalam tubuh Ameera membuat wanita itu semakin tersiksa akan sebuah kenikmatan.

Napas keduanya tersenggal saat menyatu. Erangan bahkan tidak terelakkan, mengisi keheningan di pagi hari itu.

_________________________________________

Ameera tengah memasak ketika sebuah lengan memeluk tubuhnya dari belakang erat.

"Aron, apa yang---" Kalimatnya terhenti ketika sudut bibirnya dikecup pelan.

Ameera menegang, kenapa semakin kesini sikap pria itu semakin berubah-ubah pikirnya.

Bersambung

Bukan hanya Ameera, Author juga bingung :(

PREGNANTWhere stories live. Discover now