16

9.7K 206 55
                                    

Matanya menatap tajam, objek di bawah sana. Kedua lengannya bersedekap, tampak seorang wanita yang tidak lain Ameera sedang asik sendirian di kebun belakang rumah milik Aron.

Aron tak lepas memperhatikan gerak-gerak yang Ameera lakukan dengan perut sebesar itu, bahkan Aron sendiri bergidik ngeri karenanya. Bayangkan saja tubuh mungil milik wanita itu, seakan berbanding pada perut menonjolnya yang tampak besar sekali.

Pikirannya melayang ke beberapa waktu yang lalu. Saat itu pertama kali ia bertemu bahkan menatap gadis itu. Aron tahu, jika ia telah jatuh hati dalam waktu yang di kategorikan relatif singkat.

Perasaan itu membuncah, meluap-luap di dadanya. Akan tetapi, sayang sekali, wanita itu, Ameera adalah anak dari musuh mendiang ayahnya dulu. Seseorang yang telah membuatnya kehilangan sosok panutan, yang kini telah menyisakan dendam mendalam.

Menghela napas lelah, Aron kemudian melangkah.

______________________________________

"Kau akan tetap berdiam disitu?" Sapa sebuah suara dengan nada dingin.

Ameera yang sedang asik berjongkok di depan rumput liar pun tersentak. Refleks ia mencoba berdiri, akan tetapi dengan beban tubuh yang di bawanya, membuatnya akan jatuh terpeleset jika saja Aron tidak sigap menahan tubuh rapuh miliknya.

"Ma—af...aa—ku.." Cicitnya takut seraya menatap aura gelap yang kini melingkupi pria itu.

_______________________________________

Semoga ceritanya nyambung🙄😪

PREGNANTWo Geschichten leben. Entdecke jetzt