Next--Konflik

12K 379 17
                                    

"Bagaimana selanjutnya Aron? Apakah kau tidak lagi berambisi untuk balas dendam pada keluarga Hermawan?" Kalimat sindiran itu yang pertama kali menyambut Aron setibanya di tempat itu.

Sedang sang pria tadi menaikkan alisnya menunggu respon dari sahabatnya.

Aron menghempaskan tubuhnya pada sofa kasar. Wajah malaikatnya yang beberapa hari ini ia tampilkan kembali dingin dan kelam seperti semula.

Ia berdecih.
"Kau pikir aku akan berhenti? Sebelum keluarga Hermawan benar-benar mati aku tidak akan berhenti!" Katanya dengan janji. Kalimat yang pasti akan Aron penuhi untuk membalaskan dendam mendiang ayahnya.

"Well...namun sepertinya kau menikmati waktu bersama pelacur kecilmu itu?"

Aron terkekeh namun kontras dengan netranya yang memicing sinis.
"Setelah anak itu lahir, aku berniat membuangnya asal kau tahu."

Azar pura-pura terperangah sebelum tawanya menggema.
"Kau benar-benar brengsek!"

Aron tersenyum sinis. Sudah dapat menebak bagaimana reaksi sepupu sekaligus sahabat karibnya itu.

Namun entah mengapa Azar sedikit tidak yakin--entahlah.

***

Saya berniat bikin konflik kayak gini. So, updatenya bakalan lama karena aku udah ngasih clue. See you next chapter guys!

PREGNANTWhere stories live. Discover now