Ketika Salah Satu Naik Pangkat, Satu Meninggal... dan Satu Memasuki Dunia lain 1

388 10 1
                                    

Para Penjaga Menara telah mulai membunyikan lonceng, memberi tanda bahwa waktu Xu telah di mulai. (Xushi: menunjukan waktu antara jam 7 hingga 8:59 malam, yang merupakan waktu penjagaan pertama di malam hari). Pencahayaan mulai dinyalakan dari satu ke yang lainnya di rumah Sheng dari Provinsi Quan. Di Halaman Barat bangunan utama ( Zhen Fang: Ruang utama di peruntukkan bagi istri sah), uang duduk di atas kursi di aula utama (Tang Wu) merupakan seorang Nyonya yang sudah menua dengan rambut abu-abu  (Tang Wu: secara harfiah berarti ruang utama, merupakan Aula utama atau ruang keluarga; dengan kata lain, sebuah ruangan dimana orang bisa berinterasi dengan orang yang tinggal di bagian rumah). di tanganya ada tasbih yang cocok dengan pekaiannya yang biasa, yang mana cukup kontradisi dengan keeleganannya dan lingkungan sekitarnya yang mewah. Saat ini, di ruangan ini, duduk di kananya adalah kepala rumah tangga, Sheng Hong. 

"Semoga Nenek Moyang kita diberkahi dan dilindungi. Sekarang, prestasi ananda sangat bagus. Dekrit kerjaan untuk promosiku seharusnya sudah diumumkan pada akhir bulan."

Karena sudah mulai memasuk musim panas, Sheng Hong memakai jaket warna musim panas, merah kekuningan yang terbuat dari sutra chiffon dengan celah lebar pada lengan. Dia bicara kepada ibunya dengan martabat dan hormat.

"Kesabarananmu selama bertahun-tahun ini diluar tidak terbuang sia-sia. Sangat sulit untuk di promosikan menjadi pejabat tingkat enam (penjabat pemerintah di bedakan menjadi sembilan tingkat, bejabat tingkat 9 merupakan yang paling rendah dan tingkat 1 merupakan yang tertinggi. hal ini memberitahukan mereka posisi mana yang dapat mereka miliki. Sekarang kau mungkin bisa di anggap sebagai pejabat tingkat tengah. Apa kau punya ide dimana kau mungkin akan di tempatkan?" Nada Nyonya tua Sheng tenang, dengan hampir tanpa emosi yang mewarnai nadanya. 

"Geng Shishu sudah mengirimkan sebuah surat untuk memberitahuku jika aku seharusnya menjadi Zhizhou di provinsi Deng." Sheng Hong selalu berhati-hati dalam perilakunya, akan tetapi kata-katanya sekarang tidak dapat dipungkiri  memancarkan sedikit rasa senang. (Geng Shishu; adalah seorang ayah dari teman yang memiliki usia sama dengan dirinya atau lebih mudah; Ayah dari adik. Zhizhou; Pejabat Senior Pemerintah Provinsi ) 

"Aku benar-benar harus memberi selamat pada Tuan besar, jika begitu. Biasanya Posisi Zhizhou hanya di berikan pada pejabat tingkat lima. Kita tidak hanya harus berterimakasih pada Nenek moyang kita untuk kebaikan ini, tapi juga mereka yang telah membantu membuka jalanmu." kata Nyonya besar Sheng.

"Itu sudah sewajarnya. Ananda  sudah mengatur daftar hadiah untuk beberapa paman di Ibu kota. Ibu, mohon melihatnya." Sheng hong mengeluarkan beberapa lembar kertas dari lengannya dan memberikan kepada pelayang yang berdiri di sampingnya. (Shi shu shi bo; shi shu artinya ayah dari adik atau teman yang lebih muda dari ayah kita, shi bo artinya ayah dari kakak atau yang lebih tua dari ayah kita. shishu = pak le, Shi bo= pakde dalam istilah sederhana paman bisa di artikan sebagai orang yang mungkin berhubungan darah ataupun tidak berhubungan darah salam sekali). 

"setelah selama ini, sepertinya Tuan  besar  akhirnya mulai menjadi ahli dalam menangani permasalahan. Lakukanlah seusai dengan keputusanmu, tapi ingatlah kata-kata ini, "persahabatan antara manusia, hambar seperti air.' Uang harus didapat dengan dengan cara yang benar dan etitut harus menyeluruh. Persahabatan seharusnya tidak menguasi ataupun dikuasai, akan tetapi kerjasama harus di pelihara. Those daren telah menjadi pejabat sumur hidupnya, perhatikan semuannya dengan pandangan bijaksana. Selama ini, mereka telah baik padamu; memang benar mereka melakukan ini salah satunya karena menghitung persahabatan mereka dengan mendiang ayahmu. Tapi alasan mereka sebenarnya bersedia menolong adalah karena kamu bekerja dengan sangat keras." Setelah beberapa kata lagi, Nyonya besar Sheng mulai terenggah. Di sebelahnya, Feng Mama segera membawa cangkir teh dan menempatkannya dekat dengan mulut Nyonya besar Sheng, tanggannya yang lain mengikuti dan menepuk punggung Nyonya besar dengan lembut. 

The Story of Ming lan (Indonesia translation)जहाँ कहानियाँ रहती हैं। अभी खोजें