Dongeng Tentang Istri dan Selir yang Harus Diketahui 1

61 1 0
                                    

Perfektur Quan berlokasi di Mingnan dan merupakan tempat dengan kekayaan berlimpah dan masyarakat puas. Tempat ini juga merupakan tempat Sheng Hong di tugaskan selama berberapa tahun ini. Dia mengatur divisi garam, makanan, management banjir, pekerjaan irigasi, dan juga mengatur catatan militer dan mengamankan masyarakat.

Di beberapa tahun belakangan ini, dia telah mendapatkan banyak hal. Meskipun di sana telah tiga kali pergantian kekuasaan, dia masih terus naik. Hal ini hanya bisa terjadi karena Sheng Hong bisa mengatur dirinya dengan integritas dan bisa bergaul dengan pejabat lokal. itlah sebanya mengapa, ketika kabar tentang Sheng Daren mendapat promosi, semua orang mencoba mengundangnya ke jamuan, dengan maksud tertentu beberapa hari ini. Tidak dapat menolak tawaran, Sheng Hong tidak punya pilihan selain menerimannya. Masalah persiapan perpindahan keluarga diserahkan pada Nyonya Wang Shi.

Beberapa ini, pelayan rumah tangga dan penjaga rumah terus saja berlalu lalang di kediaman Wansing di pafilion timur. Wang Shi yang sebelumnya pemurung, telah digantikan oleh kesenangan yang dia dapat dari bekerja keras. Siang itu, Wang shi dengan sangat kasar mengatur beberapa hal dan memanggil beberapa pelayan pribadi untuk meneliti list untuk mengingat sebelum masuk ke sisi ruang dalam untuk berbicara dengan Istri Liu Kun.

di Ruang dalam, ada sebuah dipan yang menempel di tembok, di atasnya membentang tenunan halus dan brokat sutra tipis. Dua gadis berbaring di atasnya, umur keduanya sekitar lima tahun.

Dua orang pelayan kelas satu duduk di stool pendek, tak jauh dari dipan, dengan lembut mengipasi kedua gadis yang sedang tertidur itu. Setelah mereka melihat Wang Shi memmasuki ruangan, Mereka segera berdiri dan membungkuk padannya. Wang Shi mengibaskan tangan, memberi tanda agar mereka tetap diam agar tidak menganggu kedua gadis yang sedang tidur siang. Dia berjalan ke arah dipan, dia melihat wajah bulat dan motok, yang terlihat sangat manis dan lugu ketika tidur. Wang Shi tidak bisa menahan untuk mengendurkan alisnya dan menoleh untuk melihat gadis lainnya. Penampakannya kontras, dia elegan, meskipun wajahnya sedikit lebih pucat. Sudah sangat jelas dia menderita kurang energi dan darah, membuat tubuhnya benar-benar lemah. Gadis pucat ini mengerutkan alisnya ketika tidur. Wang Shi mendesah pelan dan menyelimuti ke dua gadis itu dengan selimut brokrat tipis sebelum dia uduk di kursi rotan.

Istri Liu Kun memerintahkan kedua gadis untuk pergi keluar dan menjaga pintu sebelum pergi untuk berdiri menghadapi Wang Shi. Dia mencari stool bulat dan duduk di sana, tapi Wang Shi mengundangnya duduk di kursi rotan disampingnya. Istri Liu Kun menolak pertamanya tapi Wang Shi terus mengundangnya, dia tak punya pilihan selain duduk disampingnya.

"setelah beberapa hari, Nyonya telah sangat sibuk dan karenanya, sekarang lebih banyak barang yang sudah terpacking. Pagi ini, surat dari Prefektur Deng telah tiba memberi kabar, jika rumah sudah dirapikan, tinggal menunggu Tuan dan Nyonya untuk pindah. Aku harus bilang, Tuan Wei dan Keluarga tuanku, meskipun sepupu (Tang Xiong Di; lebih sepesifiknya sepupu dari pihak ayah), pertama sebenarnya lebih dekat dari hubungan keluarga. Aku tidak tahu berapa banyak Tuan Wei pertama telah menghabiskan uang, tapi sentimennya telah berhasil di tekan dengan baik." Istri Liu Kun mentakan dengan antusias.

"Ayah Tuan Wei dan Keluarga almarhum ayah mertuaku (yang dimaksud ayah mertua adalah ayah Sheng Hong) adalah kakak adik , lahir dari satu ibu, dan memiliki kisaran umur yang sama. Dulu mereka belajar bersama di Sekolah pribadi milik rumah keluarga Bangsawan Ling (Jia Xue; Belajar diatur dalam sebuah keluarga, saat itu belum ada sekolah dan yang biasa terjadi pada saat itu diantara para bangsawan adalah biasanya para bangsawan yang berpengaruh akan memperkerjakan seorang guru untuk mengajar anak mereka dan anak lain akan belajar di dalam kelas itu). kemudian setelah lulus, mereka sama sama diterima bekerja di bawah Cabinet Yang, yang saat itu masih sebagai pelajar di Akademi Hanlin. Paman Wei tua, pada waktu itu, sangat menyayangi selir dan sangat tidak memperdulikan kesediahan yang di rasakan orang tuanya. Nyonya besar hanya bisa memperhatikan Adik ipar dan keponakannya. Karena Tua kita jjuga merupakan putri selir, dia tidak di besarkan oleh Nyonya besar dan harus menderita saat itu. menyebapkan dia dan Tuan Wei memiliki empati satu sama lain, sebagai teman sependeritaan. Kedua ikatan persodaraan tidak bisa di putuskan. Meskipun Tua Wei belum memiliki posisi di pemerintahan, dia mampu mengatur Rumah dengan baik. Dia bahkan berhasil mengingkatkan kekayaan mereka tanpa terikat uang. Sekarang Tuan Sheng Hong dan Kakak tertuanya sudah menjadi pejabat, akan sangat mudah bagi keduanya untuk saling menjaga dan anak keturuannya. Itulah sebabnya Tuan Wei seharusnya tidak keberatan meminjami kita banyak uang," Kata Wangsi, terdengar puas dengan pemikirannya.

The Story of Ming lan (Indonesia translation)Where stories live. Discover now