Judul : Dear ****
Waktu Pembuatan : 18 Maret 2019
***
Dear (Nama disamarkan),
Mungkin tuhan telah membuatmu dan aku terpaut lewat benang merah yang panjang. Dalam ikatan takdir yang tak terlihat dan tanpa peta. Hingga waktu akhirnya mempertemukan, dan kita saling jatuh cinta.
(Nama disamarkan),
Apa kamu tahu? Diam-diam aku sering mencuri-curi pandang untuk menikmati semburat cahaya indah yang menyeruak dari wajah manismu. Tatapanmu teduh bagai sinar rembulan. Membuatku sempuna membeku. Andai bisa kuhentikan waktu, pastilah sorot mataku tak akan pernah lepas memandang pesonamu.
"Apakah kamu seorang malaikat? Tapi dipunggungmu tak ada sayap. Oh, mungkin kamu adalah seorang bidadari. Tapi kamu salah apa hingga di usir oleh dewa dewi dan di asingkan ke bumi?" Aku membatin
(Nama disamarkan),
Aku hanya ingin kamu tahu, sekalipun bintang-bintang terusir oleh awan gelap dan rembulan pun enggan menampakkan diri, tetap dirimulah yang tergores dalam lamunanku.
Mungkin, semua ini akan memangkas syaraf-syaraf kewarasanmu. Namun, begitulah perasaan ini adanya. Aku benar-benar mencintaimu. Hingga kesimpulan ini, terasa ada nyeri di dada. Semua penuh sesak, karena begitu banyak rasa yang tak terungkap, dan mengendap di sudut hati yang gelap.
By : Someone
KAMU SEDANG MEMBACA
SAJAK BERSAYAP
Puisi• Kumpulan Puisi • "Sajak Bersayap-Mengapa tidak untuk berdialog dengan alpabet" Mengandung kalimat Melahirkan makna Membesarkan sajak Menghidupkan rasa
