19. "Karena kau adalah..." - Shin Wonho

163 11 0
                                    

"Aku sungguh minta maaf, Hyung Won."

Kaki Wonho melangkah mendekati gadis, yg sedang berada di depannya tapi Hyung Won malah berjalan mundur, seakan keberadaan Wonho sama sekali tak diharapkan.

Tentu saja hal itu membuat Wonho menjadi sedih tapi, tidak ada waktu untuk ikut mundur sekarang.

Tubuh Hyung Won terdiam saat melihat sosok yg menjadi sumber kemarahannya, air matanya juga semakin mengalir, sehingga, berbalik, menghapus air mata. "Apakah anda mendengarnya?"

Wonho berjalan mendekat lalu menyentuh pundak Hyung Won yg terkejut, membuat Wonho, menjadi semakin merasa bersalah.

"Jika anda berpikir saya sama dengan para gadis itu, anda salah besar."

"Aku tidak pernah berpikir seperti itu."

"Maaf Tuan, tidak seharusnya saya marah pada anda dan tenang saja, saya akan melupakan semuanya."

Mata Wonho menjadi sayu saat melihat Hyung Won yg tidak mau melihatnya. "Hyung Won, aku..."

"Maaf Tuan sepertinya saya sudah pergi terlalu lama saya akan segera kembali bekerja." HyungWon pergi tanpa melihat wajah Wonho.

Mata yg selalu Wonho puja itu bahkan enggan untuk melihatnya, sebentar saja.  Dia tidak ingin hubungan dengan Hyung Won akan menjadi semakin rumit.

Dia benar ingin berubah dan sudah memantapkan hatinya untuk Hyung Won, tapi sang gadis bahkan tidak mau memberikan kesempatan padanya.

"Tunggu!" Hyung Won yg sedikit terkejut langsung berhenti. "Jangan menganggap semua telah berlalu dengan mudah! Mungkin kau bisa, tapi tidak untuk aku, karena rasa bersalah, tidak akan pernah hilang selamanya setiap kali melihat wajahmu!"

"Jika seperti itu, saya akan pergi dari Nishi-ya dan menghilang dari hidup anda."

"DENGAR CHAE HYUNG WON! Jangan membuat semua menjadi bertambah rumit!" Wonho berjalan mendekat menyentuh pundak Hyung Won. "Tolong katakan, bahwa, kau merasa tersakiti, jangan hanya diam."

"Saya bisa berbuat apa? Saya bukan siapa-siapa dan bahkan kita sama sekali tidak dekat dan tidak punya hubungan apa pun. Mengapa, anda tiba-tiba peduli? Saya tidak ingin dikasihani! Saya, akan menganggap bahwa semua tidak pernah terjadi karena tidak ingin membuat semua menjadi semakin rumit."

"Tapi bebanku tidak akan pernah hilang. Aku hanya ingin minta satu hal darimu,  tolong katakan, bahwa kau merasa tersakiti olehku. Katakan..."

Hyung Won membuang wajah karena tidak ingin Wonho melihatnya menangis. "Saya..."  Suaranya terdengar bergetar. "Telinga, dan hati saya, terasa sunguh sakit saat mendengarnya. Kata-kata itu..." Ucapan Hyung Won terhenti, karena tiba-tiba dia dipeluk oleh Wonho.

Otak Hyung Won sama sekali tidak mengerti dengan situasi ini. Mengapa dia dipeluk dengan erat?! Tidak ingin terjadi masalah,  dia berusaha, melepaskan diri tapi tentu saja tenaga Wonho lebih besar darinya.

"Tuan Wonho, saya..."

"Biarkan dulu seperti ini."

"Tapi saya tidak bisa... bernafas..."

Wonho melepaskan pelukannya. "Maaf,  apakah kau tidak apa-apa?!" Hyung Won mengangguk. "Kuingin minta maaf, karena telah menyakiti perasaanmu tapi sepertinya, kau tidak mendengar semuanya.  Mereka memang cantik berkat topeng dengan polesan bedak yg tebal sementara kau tak perlu untuk terlihat lebih cantik dari ini, karena sudah lebih dari cukup, & kau memang datar, namun karena itu aku menjadi ingin membuatmu menjadi pribadi yg lebih ceria."

Entah mengapa, air mata Hyung Won, mengalir saat melihat senyuman tulus yg terukir dibibir Wonho, yg hanya diperlihatkan untuknya yang selama ini sudah membuat jantungnya berdebar tapi dinetralkan oleh otaknya sehingga tidak pernah sadar.

Jari Wonho mengelus pipi Hyung Won. "Oleh karena itu, aku ingin sekali mengenalmu lebih dekat."

Tentu saja Hyung Won ingin melompat riang ketika mendengar ucapan tersebut, tapi mengingat Wonho memang ahli dalam bersyair, membuatnya langsung kembali pada realita sehingga kemudian melepaskan tangan Wonho dari pipinya.

"Saya mengenal anda dengan baik. Saya bukan gadis yg akan mudah percaya dengan ucapan anda, karena saya bukan mereka yang selalu melihat anda dengan tatapan penuh puja, jadi tolong jangan jadikan..."

"Aku tidak pernah berpikir hanya menggodamu saja. Aku tahu bahwa kau adalah gadis yang berbeda, dan benar, ingin mengenalmu lebih dekat. Mereka hanya penggemar. Aku lebih nyaman saat bersamamu, dan tolong,  jangan pernah, membuatku mengatakan hal seperti ini lagi, karena aku tidak bisa..." Mata Hyung Won melebar, saat melihat wajah Wonho yg merona merah. "Aku tidak mungkin serius, jika tidak sampai seperti ini..."

"Mari saling mengenal lebih dekat lagi, mari kita berteman."

"Aku tidak ingin, hanya menjadi sekedar teman tapi ingin lebih dari itu." Wonho mengikis jarak diantara mereka."Karena aku telah jatuh cinta padamu."

Mata Hyung Won melebar, dan lidahnya juga, terasa kelu sehingga tidak bisa berkata apa pun karena otak masih mencerna setiap kalimat, yang diucapkan oleh Wonho.

"Ternyata, kau sama sekali, belum mengenalku dengan baik, dan bahkan tidak peka bahwa aku jatuh cinta padamu."

"Tapi, mengapa harus..."

"Karena kau adalah kau, Hyung Won."

- T B C -

Bride of The Demon | Monsta XWhere stories live. Discover now