28. "Saatnya untuk..." - Yoo Kihyun

120 10 0
                                    

Xiao Nai tersenyum saat melihat raut ketakutan yg terlukis jelas di wajah Kihyun. "Kau belum menikah dengan Hyun Woo."

"Memang belum."

"Berarti kau bukan istrinya!" seru Kanna.

"Sebentar lagi aku akan menjadi istrinya!"

"Aku yg akan menjadi istrinya!"

"Bahkan kau belum pernah bertemu dengan Hyun Woo!"

Senyuman licik terukir dibibir Kanna lalu dia mengeluarkan sebuah tanda pengenal. "Kami bertemu jauh sebelum kau."

Mata Kihyun melebar saat melihat nama Hyun Woo yang tertulis, di tanda pengenal tersebut. "Kau pasti sengaja membuat tanda pengenal itu!"

"Terima saja kenyataannya. Kami bertemu beberapa tahun yg lalu, & menjatuhkan tanda pengenal, ketika menyelamatkanku yang hampir tenggelam di sebuah danau lalu kami berciuman."

"Dia hanya memberimu nafas buatan agar kau tidak mati!"

"Tapi tetap saja dia telah menciumku."

Kihyun tidak ingin termakan oleh ucapan Kanna. "Tapi kalian saling bermusuhan bukan? Nishi-ya dan Minami-ya selalu bersaing, jadi kalian tidak akan pernah bisa untuk menikah!"

"Aku telah berjanji untuk mengabulkan apa pun permintaan Kanna saat hari ulang tahunnya dan tentu saja akan ditepati walau permintaannya itu adalah menikah dengan sainganku sendiri." ucap Xiao Nai.

"Ternyata kau adalah sosok kakak yg sungguh baik dan mengutamakan nepotisme."

"Sudah cukup! Pelayan!" Akhirnya Arata angkat bicara dan tidak berapa lama kemudian seorang wanita berjalan masuk. "Cepat bawa gadis ini ke kamarnya dan jaga dengan ketat."

"Kau tidak berhak untuk menyuruhku!" seru Kihyun.

"Kau bukan siapa-siapa di sini. Cepat bawa dia."

"Jangan mendekat! Aku bisa jalan sendiri!"

"Akhirnya kau tahu diri." Kihyun hanya melihat Kanna dengan tatapan tajam.

"Mari nona, akan saya tunjuk jalannya." Kihyun hanya mengangguk, sambil berjalan di belakang pelayan tersebut setelah melirik Xiao Nai sesaat yang hanya tersenyum sinis.

Kihyun berjalan pergi dari ruangan Xiao Nai dengan tenang walaupun tangan terasa sakit karena terkepal terus supaya tidak dikuasai oleh amarah, karena jika termakan dengan ucapan mereka, pasti akan kalah.

Tidak berapa lama, akhirnya, mereka sudah sampai di sebuah kamar lalu pelayan tersebut membukakan pintu untuk Kihyun. "Selamat beristirahat nona."

Kihyun hanya diam melihat kamar tersebut, karena entah mengapa teringat dengan Nishi-ya

Ups! Tento obrázek porušuje naše pokyny k obsahu. Před publikováním ho, prosím, buď odstraň, nebo nahraď jiným.

Kihyun hanya diam melihat kamar tersebut, karena entah mengapa teringat dengan Nishi-ya. Dia rindu suasana Nishi-ya, para pegawainya, terutama Hyun Woo. Kihyun terduduk lemas, saat mengingat sosok pria yg baru saja menjadi bagian dalam hidupnya.

Bride of The Demon | Monsta XKde žijí příběhy. Začni objevovat