36. "...istana sendiri." - Yoo Kihyun

205 11 0
                                    

"Maksudmu?"

Zhao Yan menggigit jarinya sampai mengeluarkan darah yg diteteskan ke lantai.  "Kuminta kau untuk datang, oni."

Tiba-tiba muncul kepulan asap tebal, seorang pria dengan rambut berwarna hitam yg panjang, mata merah darah, & tanduk di kepalanya. "Yang Mulia Pangeran Zhao Yan, ada urusan apa hingga, saya dipanggil ke sini?"

"Jangan lakukan Zhao Yan." Ok Jung tidak ingin suaminya melakukan suatu hal yg sungguh tabu.

"Aku ingin mengajukan sebuah permintaan."

"Katakan saja Yang Mulia, akan saya kabulkan."

"Tolong hidupkan kembali cucuku."

Mata sang iblis melebar. "Mengapa?"

"Dia baru saja lahir ke dunia ini."

"Yang Mulia, tentu anda tahu bahwa hal ini adalah sesuatu yg sungguh tabu, tapi mengapa tetap ingin melakukannya? Apakah anda sudah tahu bayaran yg harus diberikan?"

"Ini semua kulakukan untuk keluargaku dan akan kuberikan apa saja yg kau inginkan jadi kumohon tolong kabulkan permintaanku." Zhao Yan bahkan sampai bersujud di kaki iblis tersebut.

"Baik, jika hanya itu permintaan anda, akan saya kabulkan tapi karena sebenarnya cucu anda telah tiada, jiwanya tidak dapat terselamatkan."

"Tolong, lakukan apa saja!"

"Hanya ada satu cara, karena jiwa cucu anda telah tiada, maka, kehidupannya juga tidak bisa kembali dan saya tidak dapat memberi sebuah jiwa yg baru tapi jika ada seseorang yg dikorbankan, sisa waktu hidupnya akan dipindahkan kepada cucu anda jadi dia bisa hidup kembali."

"Jadi yg akan dikorbankan harus mati? Nyawa dibalas dengan nyawa?"

"Kumohon, tolong jangan lakukan hal ini. Relakan cucu kita karena mungkin memang belum saatnya untuk dia, lahir ke dunia." Ok Jung terus berusaha membujuk suaminya agar tidak melakukan hal yg terlarang tersebut.

"Aku tidak bisa melihat Jun menderita. Mereka baru saja kehilangan anak pertama,  dan kecil kemungkinannya untuk bisa punya anak lagi."

"Tapi Jun lahir dengan selamat!"

"Itu karena darah kita sama kuat. Aku sepenuhnya ayakashi, sementara kau adalah manusia, dan Jun bisa lahir dengan selamat karena campuran darah yg seimbang namun cucu kita tidak dapat bertahan karena darah manusia yg lebih dominan, membuat darah ayakashi memberontak. Kuharap, kau dapat mengerti." Zhao Yan menggenggam tangan istri yg menggeleng pelan. "Silahkan ambil nyawaku untuk diberikan pada cucuku."

"Ambil saja nyawaku!" Ok Jung melihat Zhao Yan. "Sudah cukup pengorbanan yg sudah kau lakukan selama ini. Aku amat bahagia karena bisa menikah denganmu dan punya anak seperti Jun jadi kali ini, biarkan aku yg akan melakukannya."

"Semua ini adalah salahku jadi aku yg harus bertanggung jawab. Oni, lakukan."

Sang iblis hanya mengangguk lalu dengan cepat, dada Zhao Yan ditusuk oleh tangannya.

Mata Zhao Yan melebar saat merasakan sakit yg amat perih, perlahan tangan iblis tersebut keluar dengan menggenggam sebuah jantung yg masih berdetak.

Tubuh Zhao Yan terjatuh dalam pelukan Ok Jung. "Aku tidak mati, melainkan, terus hidup bersama cucu kita. Kita masih bisa hidup bersama."

"TIDAK!"

FLASHBACK END

Kihyun langsung terduduk lemas ketika mendengar pengakuan Hyun Woo. Air matanya, mengalir deras membasahi pipi, karena tidak menyangka, kakek yg sama sekali belum pernah dia lihat, yg ditahu sudah tiada bahkan sebelum dia lahir telah mengorbankan nyawanya untuk dirinya.

"Mengapa tidak kau ceritakan hal ini padaku sejak awal?" tanya Kihyun.

"Aku terlalu takut." ucap Hyun Woo.

"MENGAPA SAAT ITU TIDAK LANGSUNG KAU TOLAK SAJA?!"

"Kakekmu adalah anggota kerajaan jadi aku tidak bisa mengabaikan perintahnya. Aku minta maaf." Dipeluknya Kihyun yg terus menangis.

Belum pernah Kihyun menangis sampai sekeras ini sebelumnya karena ketika baru saja lahir, dia sudah menyebabkan, 1 nyawa yg berharga melayang, yaitu nyawa kakeknya sendiri.

"Halmeoni, mianhae... Halmeoni pasti sungguh menderita karena aku telah membuat harabeoji pergi."

"Kau salah! Kakekmu, telah menjadi bagian lain dari dirimu karena beliau telah mengorbankan nyawanya sendiri untukmu, dia tinggal di dalam dirimu."

Entah mengapa Kihyun kesal mendengar ucapan Hyun Woo. "Jadi maksudmu aku adalah seorang gadis yg punya kepribadian ganda, sebagai pria?! Oleh karena itu kau juga menggoda Xiao Nai?!"

"Bukan itu maksudku. Kakekmu hanya memberikan nyawanya padamu, sementara jiwanya sendiri sudah tenang."

"Tapi kau yg bilang bahwa kakek masih hidup di dalam diriku."

"Karena kau adalah keturunannya. Apakah kau telah mengerti? Seharusnya kau tidak perlu marah karena beliau pasti akan merasa sedih di sana dan berpikir bahwa pengorbanannya sia-sia untuk cucu yg tidak tahu terima kasih."

Kihyun langsung melepaskan diri dari pelukan Hyun Woo. "HYUN WOO BODOH...! CEPAT PERGI DARI KAMARKU SEKARANG!"

"Lalu di mana aku akan tidur?"

"Memangnya aku mau tidur bersamamu?!"

"Kau adalah istriku."

"BUKAN DAN SEKARANG CEPAT PERGI DARI KAMARKU! Dasar tidak sopan! Mengatakan aku adalah gadis kepribadian ganda pria dan cucu yg tidak tahu terima kasih! Kau sungguh jahat!"

Tangan Kihyun berhenti, karena, ditahan oleh Hyun Woo. "Namun kau masih mau bersama sang iblis yg jahat ini bukan?" Hyun Woo tersenyum tipis melihat rona merah di pipi Kihyun.

"MENJAUH DARIKU!" Tidak ingin terbuai dengan rayuan Hyun Woo, Kihyun mendorong tubuh Hyun Woo dengan kuat.

TAK!

"HYUN WOO!!!" Kihyun langsung menjadi panik saat kepala Hyun Woo membentur lantai dengan sungguh keras.

🦋🦋🦋

"Kau harus selalu berkunjung ke sini, Kihyun." ucap Kanna.

"Tentu saja!" Sudah saatnya mereka untuk kembali ke Nishi-ya. "Di mana Zhao Fei?"

"Aku di sini." Zhao Fei berjalan mendekati Kihyun bersama Xiao Nai. " Aku... akan kembali ke istana karena tahta sudah kosong dalam waktu yg terlalu lama dan aku akan diangkat menjadi seorang ratu." Zhao Fei menggenggam tangan Kihyun. "Kau cucu dari Pangeran Zhao Yan, dan, berhak atas ruang di istana."

"Aku menginginkannya karena telah punya istana sendiri."

- T B C -

Bride of The Demon | Monsta XWhere stories live. Discover now