29. "Setiap saat." - Xiao Nai

136 10 0
                                    

KIHYUN'S POV
Aku sedang terjebak di dalam situasi yg sungguh membingungkan.

Semua berawal di pagi hari di mana, aku dan Hyun Woo sedang sarapan bersama lalu kami bertengkar kecil, tapi berakhir manis, yaitu, aku tertidur dalam pelukannya padahal kami sedang sarapan.

Aku mengantuk karena tidak bisa tidur semalaman lalu, saat terbangun, ada yg membuat kerusuhan di Nishi-ya. Pelakunya adalah pihak dari Minami-ya, dan sekarang aku sedang ada di Minami-ya karena diculik oleh rubah licik dengan kepribadian ganda.

Tentu saja aku terkejut, saat mendengar Hyun Woo akan menikah dengan adik Arata yg bernama Kanna. Ralat, maksudku dipaksa untuk menikah. Aku yakin sekali bahwa Hyun Woo juga pasti tidak akan setuju dengan pernikahan ini.

Hanya karena Hyun Woo yg menyelamatkan hidup Kanna beberapa tahun silam, bukan berarti mereka harus menikah! Aku tidak peduli tentang siapa gadis yg pertama mencium Hyun Woo, karena yg jelas aku adalah gadis yg terakhir baginya.

Xiao Nai adalah pria yg misterius. Aura intimidasi yg sungguh kuat membuatku ingin segera kabur. Walau sikapnya sedikit mirip, tapi Hyun Woo bersikap baik kepadaku dan kutahu sifat asli Hyun Woo sementara Xiao Nai tidak.

Dia pasti tidak akan segan membunuhku jika aku membuatnya marah.

Aku harus berani. Tanda pengenal itu, harus segera ditemukan, karena aku tidak bisa terus berdiam diri sampai Hyun Woo datang untuk menyelamatkanku.

Harus kupastikan sendiri apakah tanda pengenal tersebut memang benar milik Hyun Woo.
KIHYUN'S POV END

"Bagus, sedang tidak ada orang. Aku harus bergerak sekarang!" Kihyun mengendap-ngendap walau tidak tahu harus mulai mencari dari mana namun yg jelas harus berusaha terlebih dahulu.

Terdapat 2 kemungkinan yg dapat terjadi. Pertama, kalau Kanna menyimpan tanda pengenal tersebut di dalam kamar, Kihyun hanya tinggal mencari kamar. Kedua kalau tanda pengenal tersebut selalu bersama dengannya, Kihyun harus berusaha untuk kabur dari sini.

Kihyun masih ingat dengan jalan ke kamar Xiao Nai & berpikir bahwa kamar Arata atau Kanna mungkin akan ada di sekitar sana karena area tersebut sedikit berbeda dengan area penginapan.

Dia tidak ingin menyia-nyiakan kesempatan emas ini tapi saat posisinya sedang tidak aman dan tidak ada tempat bersembunyi, entah apa yg ada didalam kepalanya ketika langsung masuk ke dalam ruangan Xiao Nai.

"Untung, Xiao Nai sedang tidak ada di sini!" Kihyun melihat ruangan Xiao Nai. "Siapa gadis ini?" Sebuah figura terletak di atas sebuah meja.

 "Siapa gadis ini?" Sebuah figura terletak di atas sebuah meja

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Cantik sekali." Kihyun merasa kagum dengan wajah gadis cantik di foto tersebut. "Wajahnya seperti tidak asing." Dia berpikir keras. "Dia adalah wanita itu!"

Kihyun sungguh tidak menyangka bahwa gadis yg berada di foto tersebut mirip sekali dengan wanita yg dilihatnya di cafe dan juga Nishi-ya. Atau gadis ini memang adalah wanita tersebut? Jadi, mereka adalah orang yg sama?!

"Apa maksudnya semua ini?" Tujuan awal untuk mencari tanda pengenal, menjadi teralihkan oleh sebuah foto seorang gadis, yg mirip dengan gadis misterius tersebut. "Siapa gadis ini?"

"Namanya adalah Zhao Fei."

"Xiao Nai?!"

"Apa yg sedang kau lakukan di kamarku?"

Kihyun berusaha berpikir alasan yg bagus agar Xiao Nai tidak curiga. "Aku ingin bertemu denganmu tapi karena, tidak ada jawaban dari dalam, akhirnya, aku langsung masuk saja, & ternyata, kau memang tidak berada didalam. Aku mau pergi namun tidak sengaja melihat foto gadis ini."

"Mengapa kau ingin bertemu denganku?"

Kihyun mengutuk dirinya sendiri, karena tidak tahu bagaimana menjawab pertanyaan Xiao Nai. "Apakah Hyun Woo belum datang?"

"Kau sungguh mengharapkannya untuk datang?"

"Tentu saja! Apakah Zhao Fei juga tinggal di sini?" Kihyun agak heran dengan perubahan raut wajah Xiao Nai yg menjadi semakin dingin.

"Dia tinggal di sini."

"Apakah aku boleh bertemu dengannya?"

Xiao Nai terdiam sebentar. "Dia sudah tiada."

Mata Kihyun melebar saat mendengar ucapan Xiao Nai. "Kalau aku boleh tahu, sudah sejak kapan?"

"100 tahun yg lalu."

"Jadi memang ada kemungkinan bahwa gadis yg selalu kulihat adalah Zhao Fei...?!" batin Kihyun. "Maaf karena sudah tidak sopan masuk ke dalam kamarmu. Dia adalah gadis yg cantik sekali."

"Akan kusampaikan pujian darimu untuknya."

"Apakah aku boleh berkunjung ke makamnya?"

"Kebetulan aku juga ingin pergi ke sana." Xiao Nai berbalik lalu berjalan pergi dari kamar dan Kihyun langsung ikut di belakang.

Kihyun ingin memberitahu Xiao Nai, bahwa pernah bertemu dengan Zhao Fei beberapa kali dan bahkan Zhao Fei juga tahu namanya.

Mereka tidak saling berbicara. Kihyun agak heran saat Xiao Nai, pergi dari kawasan Minami-ya, lalu masuk ke dalam hutan. "Kita akan pergi ke makam Zhao Fei bukan?"

"Sebentar lagi akan sampai." Dan benar, akhirnya mereka sampai di sebuah tebing mengarah ke laut.

"Udara di sini sejuk sekali..." Kihyun membiarkan angin sepoi-sepoi membelai wajahnya, dan, ketika matanya terbuka, terlihat Xiao Nai sedang berdiri melihat laut yg dengan tatapan yg sungguh Kihyun mengerti, yaitu tatapan rindu yg dalam.

"Jadi makamnya ada di mana?"

"Zhao Fei wafat di laut ini."

Tiba-tiba sebuah kapal terbang berada tepat di atas mereka. Senyum Kihyun mengembang saat melihat sosok yg sungguh dia nantikan. "Hyun Woo!" Hyun Woo tersenyum kemudian langsung melompat dari kapal dan mendarat dengan mulus di depan Kihyun yg mendekapnya. "Akhirnya kau datang juga!"

"Maaf karena aku terlambat." Hyun Woo membalas pelukan Kihyun lalu membelai kepalanya kemudian matanya melihat Xiao Nai yg seperti tidak terganggu dengan kedatangannya yg secara tiba-tiba dan dapat dibilang tidak sopan.

Walau bisa saja mendarat di dermaga Minami-ya tapi Hyun Woo ingin membalas Arata.

Kihyun melepaskan diri dari pelukan Hyun Woo lalu matanya menyipit saat sadar Hyun Woo sedang lihat punggung Xiao Nai dengan tatapan yg datar.

"Apakah kau sungguh merindukannya?" tanya Hyun Woo.

Xiao Nai tersenyum pahit. "Selalu, setiap saat."

- T B C -

Bride of The Demon | Monsta XWhere stories live. Discover now